Mohon tunggu...
Willy Radinal
Willy Radinal Mohon Tunggu... Dosen - Radinalism Opinion

Akademisi dan Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Regenerasi Transformatif: Petani sebagai Agent of Change

22 Mei 2019   19:45 Diperbarui: 22 Mei 2019   19:57 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani Sebagai Agen Perubahan

Dalam membentuk seorang agent of change bukanlah pekerjaan mudah, tentu harus dirumuskan secara komprehensif dan mendalam sesuai dengan kaidah-kaidah atau nilai yang dibutuhkan untuk menjadi agen perubahan . Menurut Rogers dan Shoemaker dalam buku Communication of Innovations, bahwa agen perubahan berfungsi sebagai mata rantai komunikasi antar dua (atau lebih) sistem sosial. Yaitu menghubungkan antara suatu sistem sosial yang mempelopori perubahan dengan sistem masyarakat yang dibinanya dalam usaha perubahan tersebut. Hal itu tercermin dalam peranan utama seorang agen perubahan berikut ini ;

  • Sebagai katalisator, menggerakkan masyarakat untuk mau melakukan perubahan.
  • Sebagai pemberi pemecahan persoalan.
  • Sebagai pembantu proses perubahan: membantu dalam proses pemecahan masalah dan penyebaran inovasi, serta memberi petunjuk mengenai bagaimana mengenali dan merumuskan kebutuhan .
  • Sebagai penghubung (linker) dengan sumber-sumber yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

Dari penjelasan tersebut dapat terlihat agen perubahan memiliki peran yang manifest dan peran yang laten. Peran yang manifes adalah yang kelihatan “dipermukaan” berbentuk tindakan. Sedangkan peran yang laten merupakan peran yang timbul dari “arus bawah” sebagai petunjuk bagi agen dalam mengambil tindakan. Hal tersebut adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki petani sebagai agen perubahan. Tugas pemerintah adalah memfasilitasi dengan program-program pelatihan, pembinaan yang berkelanjutan sehingga petani benar-benar dapat menjadi agent of change, untuk dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya.

Tranformasi Regenerasi petani adalah salahsatu dasar argumentasi bagi kemajuan pertanian Indonesia. Banyak paradigma yang harus berubah terhadap petani. Pada era-modernisasi ini shifting perlu dilakukan, seperti; fungsi dari petani yang awalnya sebagai alat sekarang harus beralih menjadi penggerak, petani yang pada awalnya hanya menunggu penyuluhan, saat ini harus mandiri menghadapi segala tantangan di lapangan. Kemudian pemerintah, penyuluh, peneliti dan para praktisi termasuk petani harus saling berintergrasi dan berharmonisasi dalam menghadapi segala tantangan dan permasalahan yang ada di sektor pertanian. Dengan komitmen bersama, penulis yakin bahwa bangsa ini mampu mewujudkan “Pertanian Indonesia yang Maju”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun