Mohon tunggu...
Ekky Widiyanto
Ekky Widiyanto Mohon Tunggu... Relawan - Penulis

Bukan seorang pengamat prefesional, hanya seseorang yang peduli akan kemajuan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Peluang Rupiah Menguat di Tahun yang Baru

9 Januari 2019   09:57 Diperbarui: 9 Januari 2019   10:31 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Perang modern bukan saja perang konvensional, melainkan perang ekonomi seperti yang terjadi antara Amerika Serikat dan China dewasa ini, Amerika Serikat sebagai negara adidaya seusai perang dingin dengan alasan HAM memberlakukan embargo suku cadang persenjataan dan menerapkan kuota perdagangan terhadap Indonesia karena Indonesia tidak diperlukan lagi sebagai negara pembendung komunisme. 

Dampaknya memang terasa, kekuatan militer Indonesia melemah dan ekonomi Indonesia juga melemah yang berujung pada krisis ekonomi dan tumbangnya kekuasaan orde baru selama 32 tahun. Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi terbesar di Asia Tenggara, yang mulai diperhatikan di Dunia Internasional, memiliki sejumlah karakteristik yang menempatkan Indonesia dalam posisi yang bagus untuk mengalami perkembangan ekonomi yang pesat. 

Di Tahun Baru 2019 ini, tentunya semua orang mengharapkan yang terbaik bagi diri mereka sendiri dan juga pula bagi negara Indonesia, terutama kebaikan untuk mengubah Perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. 

Pada tahun 2018, negara Indonesia memiliki peluang yang baik dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Melimpahnya tenaga kerja dan sarana infrastruktur yang meningkat cukup baik membuat sistem ekonomi Indonesia ikut membaik. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2018 diperkirakan naik mencapai 5,3% menurut Dana Moneter Internasional (IMF). Faktor eksternal menjadi salah satu dorongan untuk pertumbuhan, terutama melalui harga komoditas. 

Bersamaan dengan itu, derasnya arus modal yang masuk ke pasar keuangan Indonesia lantaran prospek ekonomi domestik yang cukup positif menimbulkan posisi Indonesia yang berbeda dengan negara yang selama ini mengalami volatilitas dan vulnerabilitas lebih tinggi, sehingga bisa mendapatkan manfaat dalam bentuk arus modal asing yang menyebabkan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar. Hingga saat ini penguatan Rupiah hampir mendekati angka 13.000 per Dollar AS, hal ini disebabkan 

Kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia melalui peningkatan infrastruktur yang signifikan, dan dianggap faktor pelaksanaan kas keuangan negara sepanjang 2018 yang menunjukkan performa positif. Namun, patut diwaspadai berbagai perubahan ekonomi global seperti arah kebijakan The Fed, maupun dari perkembangan damai dagang AS dan China yang mungkin akan berpengaruh terhadap nilai tukar Rupiah. 

Sejumlah penguatan terhadap rupiah ini merupakan efek jangka panjang dari pembangunan infrastruktur oleh pemerintah Jokowi yang telah digagas kurang lebih 5 tahun kebelakang. Persepsi terhadap langkah pemerintah yang dinilai berlebihan dalam membangun infrastruktur sampai "ngutang" ke luar negeri semakin menunjukkan manfaatnya bagi masyarakat banyak. 

Semakin mudahnya akses ke beberapa daerah membuat penurunan biaya barang-barang logistik yang berdampak terhadap tercukupinya kebutuhan masyarakat, hal ini juga mendorong para investor yang tertarik untuk menanam modal terhadap Indonesia dengan melihat perkembangan infrastruktur yang baik di sejumlah bidang. 

Beberapa pencapaian ini merupakan salah satu kemajuan bagi Indonesia, sebagai masyarakat Indonesia kita harus sepenuhnya mendukung kebijakan Pemerintah dan terkadang kita harus sabar dalam menunggu manfaat suatu kebijakan yang telah dibuat. Karena pada dasarnya Pemerintah telah memikirkan untung dan rugi dalam membuat kebijakan tergantung kita mau sabar dalam melihat atau menunggu kapan manfaat tersebut terasa kepada masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun