Mohon tunggu...
W. Bintang
W. Bintang Mohon Tunggu... Freelancer - Variety Writer

Penulis lepas, memberikan perspektif atas apa yang sedang ramai dibicarakan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bank Jago dalam Pusaran Merger Gojek dan Tokopedia

15 April 2021   21:54 Diperbarui: 15 April 2021   21:54 1719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bank Jago yang sebelumnya bernama Bank Artos Indonesia memang tidak pernah menjadi bank terkenal di Indonesia.

Namun, cukup tiba-tiba, Bank Jago tidak hanya menjadi item besar di media Indonesia tetapi bahkan menjadi bahan 'gosip' di pasar saham lokal ketika diakuisisi oleh Jerry Ng (via PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia, MEI) dan Patrick Walujo (via Wealth Track Technology Limited) pada akhir tahun 2019.

Keduanya sama-sama mengakuisisi 51 persen saham Bank Jago, dan menjadikan bank kecil ini sebagai bank digital (yang saat itu berganti nama dari Bank Artos Indonesia menjadi Bank Jago).

Sentimen disambut baik di Bursa Efek Indonesia, dengan saham Bank Jago bergerak 'liar' sejak saat itu, terutama setelah di akhir tahun 2020, startup teknologi Gojek (pertama di Indonesia, dan sejauh ini, juga yang pertama bergelar Decacorn) berinvestasi di Bank Jago dengan menjadi pemegang saham.

Itu adalah perkembangan yang membuat pasar percaya bahwa Bank Jago akan menjadi bank digital tempat pengelolaan dana pengguna Gopay (Gopay menjadi layanan dompet elektronik Gojek).

Baca juga: "5 Fakta Merger Gojek - Tokopedia, Nilainya Tembus 35 Miliar Dolar!"

Pemegang Saham Bank Jago beserta Persentase Pemegang Saham:

  • PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia 37,65%
  • Wealth Track Technology Limited 13,35%
  • PT Dompet Karya Anak Bangsa 22,16%
  • Masyarakat Umum 26,84%

Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI)

Pada pertengahan Februari 2021, bank yang tergolong kecil ini telah tumbuh menjadi saham-saham berkapitalisasi besar (yaitu saham dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun atau sekitar USD $ 7 miliar) di Bursa Efek Indonesia, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 103 triliun.

Masa depannya terlihat semakin cerah setelah lembaga investasi pemerintah Singapura, Government of Singapore Investment Corporation Pte Ltd (GIC), juga bersiap menjadi pemegang saham Bank Jago pada kuartal pertama 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun