Mohon tunggu...
William John Widjaja
William John Widjaja Mohon Tunggu... Lainnya - -

Pelajar SMA.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Green-Back dan Nudging dalam Mewujudkan Jakarta Bebas Polusi

8 November 2024   06:40 Diperbarui: 8 November 2024   23:20 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tahun 2045 menjadi momen penting bagi Jakarta untuk bertransformasi menjadi kota dengan langit biru, udara segar, serta sungai bebas sampah. Perubahan ini diharapkan dapat terealisasi oleh masyarakat nasional bahkan dunia sejak lama. Terlebih lagi, kebersihan lingkungan merupakan isu berkepanjangan yang kritis. Masyarakat dan pemerintah perlu bersinergi untuk menciptakan lingkungan minim polusi agar manfaatnya dapat dirasakan generasi mendatang. Jakarta bebas polusi akan menjadi warisan berharga yang memberikan kenyamanan dan kualitas hidup optimal.

Tokyo dan Singapura menunjukkan contoh keberhasilan dalam menekan polusi melalui kebijakan lingkungan yang diterapkan secara konsisten dan terarah. Di Tokyo, optimalisasi transportasi publik ramah lingkungan menjadi prioritas utama dalam mengurangi emisi dan mengatasi kepadatan lalu lintas. Tokyo membangun jaringan kereta dan bus listrik yang luas serta efisien sebagai solusi untuk mengakomodasi kebutuhan transportasi jutaan orang setiap harinya. Langkah ini membantu mengurangi emisi kendaraan bermotor dan memberikan masyarakat alternatif transportasi yang nyaman serta modern. Pemerintah Tokyo terus berinovasi dengan menambah jalur kereta baru dan mengurangi ketergantungan pada penggunaan kendaraan pribadi.

Di sisi lain, Singapura menerapkan protokol kebersihan ketat dan regulasi yang tegas untuk menjaga kebersihan kotanya sehingga mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan teratur. Masyarakat di Singapura terikat pada aturan kebersihan yang mewajibkan mereka untuk menjaga lingkungan publik agar tetap bersih. Kebijakan tersebut mengatur tata cara membuang sampah dengan baik dan menghindari tindakan yang merusak lingkungan. Pemerintah Singapura memberlakukan sanksi tegas bagi pelanggar yang membuang sampah sembarangan atau melanggar aturan kebersihan lainnya, sehingga masyarakat termotivasi untuk disiplin dan mematuhi standar kebersihan yang telah ditetapkan. Selain itu, program edukasi kebersihan rutin diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya lingkungan yang bersih.

Jakarta dapat belajar banyak dari Tokyo dan Singapura dalam merealisasikan mimpi lingkungan bersih. Kebijakan efektif dan dukungan penuh dari masyarakat adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. Dalam rangka mencapai hal tersebut, Jakarta perlu merancang kebijakan transportasi yang mendukung pengurangan emisi dan memperketat aturan kebersihan yang diiringi dengan edukasi publik. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan agar kesadaran lingkungan tumbuh dalam setiap lapisan sosial.

Bayangkan Jakarta memiliki “Zona Hijau” yang didominasikan transportasi umum dan sepeda. Pada sore hari, masyarakat dapat berkumpul di taman kota tanpa khawatir akan kualitas udara. Tersedia pusat daur ulang dan taman vertikal yang membantu menjaga kebersihan udara. Mimpi dan usaha akan menciptakan Jakarta yang nyaman dan layak huni bagi seluruh warganya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan Jakarta untuk menciptakan lingkungan bebas kotoran adalah dengan mengadopsi program Green Behavior Action Calendar Kit (Green-Back). Program Green-Back bertujuan mendorong masyarakat agar terbiasa berperilaku ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Program ini dirancang agar perubahan perilaku terjadi secara bertahap, sehingga kesadaran dan kebiasaan ramah lingkungan benar-benar terinternalisasi. Selain itu, Green-Back juga efektif dalam menjangkau generasi muda yang dinilai memiliki kepedulian tinggi terhadap isu lingkungan dan memiliki potensi besar untuk berperan aktif dalam pelestarian alam di masa depan.

Jakarta juga dapat mencontoh langkah-langkah kebijakan yang diterapkan di Singapura melalui pendekatan nudging. Nudging merupakan pendekatan yang mendorong masyarakat untuk memilih opsi ramah lingkungan tanpa paksaan, tetapi dengan cara-cara yang halus dan insentif yang menarik. Salah satu penerapan nudging di Singapura adalah pajak tinggi bagi kepemilikan kendaraan pribadi, yang mengarahkan masyarakat untuk lebih memilih menggunakan transportasi umum atau sepeda. Langkah ini juga disertai dengan pembangunan jalur sepeda khusus yang aman dan nyaman sehingga mendorong masyarakat untuk meninggalkan kendaraan bermotor dan beralih pada moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Selain kebijakan pajak dan jalur sepeda, nudging juga terbukti efektif dalam mendisiplinkan masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Pendekatan ini sering kali diwujudkan dalam bentuk sanksi atau insentif yang mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Di beberapa kota, misalnya, pemberian denda bagi yang membuang sampah sembarangan terbukti meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan. Jakarta bisa memanfaatkan pendekatan serupa, misalnya dengan memberikan penghargaan kepada warga yang berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan demikian, pendekatan nudging akan membentuk masyarakat yang lebih disiplin dan bertanggung jawab terhadap kebersihan kotanya.

Mengurangi polusi di Jakarta layaknya seperti menanam pohon dengan tekun dan sabar. Setiap langkah kecil seperti mengurangi sampah plastik atau menggunakan kendaraan ramah lingkungan menjadi akar yang perlahan membentuk pohon kuat. Pohon terkait, sebagaimana Jakarta yang bebas polusi, akan memberikan udara bersih dan lingkungan nyaman bagi generasi mendatang. Setiap tindakan kecil yang dilakukan sekarang merupakan kontribusi nyata menuju Jakarta yang lebih baik di masa depan.

Pada 2045, Jakarta diharapkan menjadi kota minim polusi dengan lingkungan hijau dan masyarakat yang sadar akan pentingnya kebersihan. Lingkungan hijau mempercantik, menyediakan udara segar, serta menjadi tempat warga berdinamika. Jalanan kota dilengkapi jalur sepeda dan bus listrik yang menggantikan kendaraan berbahan bakar fosil. Jakarta memiliki potensi menjadi panutan bagi kota-kota lain dalam upaya pelestarian lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun