Mohon tunggu...
Wilhelmina Ohoitimur
Wilhelmina Ohoitimur Mohon Tunggu... Lainnya - Penerima Beasiswa Prestasi STP Trisakti Prodi Usaha Perjalanan Wisata Tahun 2017

Tourism

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Danau Ablel

26 Agustus 2020   12:00 Diperbarui: 26 Agustus 2020   13:58 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya Wilhelmina Ohoitimur, Mahasiswa Semester 6  dan Penerima Beasiswa dari STP Trisakti 2017.

Danau Ablel

Danau Ablel atau masyarakat setempat  sering menyebutnya dengan Danau Air Besar ini berlokasi diantara desa Ngilngof dan Namar, Kecamatan Manyeu, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, 25 Menit dari Kota Langgur ibu kota Kabupaten.  Menurut sejarah danau Ablel yang dituturkan oleh orang tua-tua Ngilngof, pada waktu itu danau Ablel adalah sebuah kampung atau desa yang cukup luas dan besar. Pada waktu itu masyarakat dari kampung tersebut, mata pencahariannya ialah bercocok tanam dan mencari ikan di laut. Masyarakatnya hidup aman dan tentram. Di desa tersebut juga hidup seorang nenek tua yang bernama NEN TE IDAR.

 Lalu dari hari kehari beberapa orang dari kampung itu membuang sampah hasil tangkapan ikan dan kerang-kerang mereka  ke pinggir atau di sekeliling rumahnya, sehingga marahlah Nenek Tua itu dan mengangkat sumpah, serta menghentakan kakinya di tanah sebanyak tiga kali dan terjadi gempa yang sangat dahsyat di kampung tersebut. Dan tiba-tiba air mulai muncul dan tenggelamlah kampung itu menjadi sebuah Danau yang besar dan luas. Besarnya kampung ini adalah 720m x 410m. Penduduk kampung itu ribuan jiwa. Pada waktu  itu semua penduduknya tenggelam dan menjelma mejadi burung itik dan buaya. Kedalaman dari Danau ini ± 20m.

 Sedangkan nenek tua itu terus berjalan ke pantai. Lalu dia mengambil tongkatnya membelah tebing batu menjadi sebuah jalan yang sampai sekarang masih ada bekas telapak kakinya di jalan. Dan jalan itu di sebut DE NEN TE IDAR.  Kemudian nenek itu meneruskan perjalanannya ke desa Gelanit. Di desa Gelanit nenek itu membuat sebuah perigi yang namanya WEAR IDAR  yang sampai sekarang masih dipakai oleh masyarakat desa Gelanit. Lalu nenek tua itu meneruskan perjalanannya ke pulau Seram, dan meneruskan perjalannanya lagi  ke Papua bagian Barat( daerah Fak-Fak).  Kata ABLEL berarti orang yang tenggelam. Karena kampung itu tenggelam menjadi danau, maka danau itu di beri nama Danau Ablel. Terlepas dari sejarahnya hingga saat ini masyarakat setempat mamanfaatkan sumber air dari danau ini untuk kebutuhan sehari-hari, juga untuk berkebun, bukan hanya air  dari danau ini yang di kelolah tetapi pohon sagu yang tumbuh di sekitar danau ini. Selain itu di dalam danau ini terdapat banyak ikan mujair, sehingga banyak masyarakat yang memancing di danau ini.

Image caption
Image caption

img-20200529-wa0023-5f45e9dd097f361d66574552.jpg
img-20200529-wa0023-5f45e9dd097f361d66574552.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun