Mohon tunggu...
Wildatu Iliyin
Wildatu Iliyin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aktif

I wish a good day

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Partisipasi Mahasiswa Indonesia terhadap Peningkatan Kesadaran Kebangsaan, Etika, Kepedulian, dan Peran sebagai Pemersatu Bangsa Melalui Program MBKM

26 Januari 2023   17:47 Diperbarui: 1 Desember 2023   13:32 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), program yang di canangkan oleh menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Ada banyak sekali program didalamnya seperti : Kampus Merdeka, Petukaran Mahasiswa Merdeka, Magang Bersertifikat, Studi Independen, IISMA (Indonesian International Student Mobility Awards) , Wirausaha Merdeka, Praktisi Mengajar, dll. Program-program tersebut sangat layak untuk meningkatkan kompetensi baik soft skill maupun hard skill agar lebih siap dan relevan dalam mengahadapi perkembangan zaman.

Pada saat ini saya berkesempatan untuk mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka angkatan 2 (PMM 2). Program ini mahasiswa dalam memilih kampus tujuan diwajibkan memilih Perguruan Tinggi (PT) yang berbeda dari pulau asal, kebetulan saya sedang menempuh semester 7 dari Universitas Islam Malang, Jawa Timur memilih Universitas Islam Makassar (UIM), Sulawesi Selatan sebagai Perguruan Tinggi tujuan.

Saya mendapatkan keberangkatan kloter 6 dengan keberangkatan tanggal 10 September 2022 pukul 09.30 WIB (Bandara Juanda)-11.55 WITA (Bandara Hasanudin. Untuk mahasiswa PMM seperti kami diberikan akses tempat tinggal dirusunawa Universitas Islam Makassar selama 4,5 bulan kedepan, rusunawa tersebut memiliki 2 lantai untuk rusunawa laki-laki dan 3 lantai untuk rusunawa perempuan yang lokasinya saling berhadapan. Beberapa hari setelah kami tiba, diadakannya penyambutan mahasiswa inbound program PMM 2 ini pada tanggal 13 September 2022 di Auditorium K.H Muhyiddin Zain UIM yang diakhiri dengan pengenalan dosen kelompok Modul Nusantara serta foto bersama.

Pada hari kelima, tepatnya pada hari Rabu tanggal 14 September 2022 merupakan berjalannya kegiatan Modul Nusantara di Minggu pertama yang dilakukan di kedai kopi PGN (Pisang Goreng Nugget) yang kebetulan saya mendapatkan kelompok Modul Nusantara 5. Pada pertemuan pertama yang dinamakan Kebinekaan 1 yang berjudul "Tebar Pesonamu" yang merupakan perkenalan diri setiap mahasiswa, dosen, Liaison Officer (LO) serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, diantaranya seperti : Kebinekaan, refleksi, Inspirasi, dan kontribusi sosial. Dari berbagai latar pendidikan, suku, bahasa, budaya, atau bahkan agama menjadi topik yang sangat menarik dalam pembicaraan malam itu, disana kami banyak belajar bagaimana berinteraksi dengan teman yang berbeda latar belakang dengan kita, pentingnya menjaga kerukunan dengan saling menghargai perbedaan,menyadari bahwa Indonesia sangat kaya akan budaya.

Kegiatan kedua dalam Minggu ke-1 yaitu Kebinekaan 2 dengan judul "Tarian 4 Etnis". Kegiatan tersebut dilakukan pada 17 September 2022 pada hari Sabtu, di tempat UKM Seni Sembilan Universitas Islam Makassar. Kegiatan pertama merupakan tari penyambutan untuk kami para mahasiswa pertukaran Inbound UIM, setelah itu kami ditunjukkan budaya-budaya yang ada dimakassar seperti tarian tradisional dari 4 suku yang ada di Sulawesi selatan antara lain : Suku Makassar, Suku Mandar, Suku Bugis, Suku Toraja. Tak hanya itu kami juga ditunjukkan kuliner atau makanan khas Makassar seperti : Coto, Barongko, Pallu Mara (Ikan bolu/bandeng dengan raca-raca mangga), Roko-roko, Unti, Jalangkote, Sup Konro, dll. Wisata alam yang sangat indah : Leang-leang, Bantimurung, Tanjung Bira, Apparalang, Toraja, dll. Pada malam harinya kami belajar menari tarian Toraja di tempat UKM Sembilan UIM dilanjutkan dengan bercakap-cakap dengan para anggota UKM hingga selesai dan pulang.

Kegiatan pertama di Minggu ke-2 yaitu Kebinekaan 3 (Balinese In Makassar). Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu, 25 September 2022 di Pura Giri Natha yang merupakan tempat peribadatan masyarakat Hindu. Disina kita bisa mengenal tempat ibadah umat Hindu di kota Makassar. Kami berangkat pagi hari menggunakan angkot atau pete-pete dalam bahasa Makassar, setelah sampai kami makan bersama di tempat khusus makan yang berada dilokasi Pura, setelah itu kami memasuki tempat kegiatan. Jadi Pura Giri Natha ini berdiri sejak tahun 1973 sebagai tempat peribadatan masyarakat hindu di kota Makassar, pada saat ini sudah banyak komunitas Bali di Makassar salah satunya Banjar Hindu Darma kota Makassar yang sudah terdiri dari 10 Rayon. Tak hanya itu aktivitas ekonomi dan politik sensus masyarakat Bali di Makassar kurang lebih berjumlah 2000 an dan masyarakat campuran sekitar 4000 an di Makassar. Setelah diskusi selesai kami dipersilahkan melihat Pura tersebut, disana kami foto bersama hingga selesai dan pulang.

Setelah itu kami mengunjungi Lantebung yang merupakan destinasi wisata mangrove yang ada di kota Makassar. Disana kami menikmati senja yang sangat indah bersama dengan ribuan pohon magrove, kami saling mengobrol satu sama lain, makan, dan diakhiri dengan foto bersama hingga matahari terbenam dan akhirnya kami pulang.

Kegiatan kedua di Minggu ke 2 yaitu refleksi 1 (Gallery Walk Pesona Budaya Indonesia) pada tanggal 21 September 2022 tepatnya pada hari Rabu. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk diskusi dengan pemateri dari Salapang Art Company, membahas mengenai Siri'na Pacce sebagai prinsip hidup masyarakt Bugis yang artinya Malu dan Iba (tingkatannya diatas malu) dengan hal tersebut kami akhirnya mengetahui bahwa orang yang hidup di Makassar menerapkan prinsip hidup seperti itu, disana kami juga menanyakan apakah orang di Makassar orang nya kasar, ternyata hal tersebut hanya sterotype masyarakat yang sebenarnya mayoritas orang  Makassar berbicara keras dikarenakan faktor geografi daerah tersebut yang mempengaruhi keadaan suhu atau temperatur udara dan lain-lain, yang kebetulan kota Makassar suhunya tergolong tinggi, tak hanya itu berbicara keras diartikan suatu bentuk kejujuran masyarakat Makassar, dengan hal tersebut kami menyadari bahwa Indonesia pernuh dengan keberagaman yang wajib kita hormati, hal tersebut merupakan suatu kekayaan yang dimiliki Bangsa Indonesia. Setelah selesai diskusi kami melakukan asesmen diri untuk mengukur pemahaman yang telah dicapai mahasiswa mengenai budaya di Makassar dengan mengisi soal yang diberikan dan diakhiri dengan foto bersama.

Kegiatan pertama di Minggu ke 3 yaitu Kebinekaan  4 dengan tema Mengenal Agama Konghucu yang dilakukan pada tanggal 28 September 2022. Kami berangkat kelokasi tersebut pada pagi hari yang sebelumnya kami berkunjung dulu ke Benteng Roterdam, benteng tersebut merupakan benteng peninggalan Kerajaan Gowa Tallo yang diteteapkan sebagai Benda Cagar Budaya pada tahun 2010 serta menjadi objek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Setelah selesai kami menuju ke lokasi tersebut di salah satu klenteng kota Makassar yaitu Klenteng Ibu Agung Bahari. Setelah sampai disana kami di sambut sangat baik oleh mereka yang merupakan perngurus klenteng tersebut. Disanalah kami mengetahui bagaimana sejarah masuknya agama Konghucu ke Indonesia, budaya agama Konghucu, dan informasi lainnya. Agama Konghucu lahir pada tahun 551 sebelum Masehi dan menyebar di seluruh dunia, terutama di negara Asia Timur, bahasa yang digunakan oleh agama Konghuru adalah bahasa Mandarin atau Tiongkok, warna yang digunakan dominan dengan warna merah yang melambangkan kebahagiaan atau kegembiraan. Mungkin banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui mengenai simbol-simbol yang digunakan, seperti Patung sebagai alat untuk berkonsentrasi, dupa sebagai bentuk rasa syukur yang telah diberikan Tuhan kepada kita (Saudara Konghucu), jadi masyarakat Konghucu memiliki tempat untuk Altar para suci yang dipasang dirumah untuk menunaikan ibadah masing-masing, mereka pada tanggal 1dan 15 penanggalan imlek berdoa di Klenteng dan juga hari-hari besar mereka seperti Sembahyang Meja Tinggi (1 Minggu sesuadah tahun baru imlek), Sembahyang Makan Kue Pia, Sembahyang Ronde, Cimbeng untuk mengormati para leluhur (4 & 5 bulan April). Agama Konghucu memiliki 8 keimanan menuju kebajikan : percaya kepada Tuhan YME, sepenuh iman menjunjung kebajikan, sepenuh iman menegakkan firman gemilang, sepenuh iman menjalani iman dan roh, sepenuh iman memupuk cita berbakti, sepenuh iman mengikuti genta rohani, sepenuh iman menempuh jalan suci. Setelah selesai kami dipersilahkan untuk melihat-lihat tempat peribadatan atau altar mereka seperti patung para Dewa-dewa serta simbol-simbol lain yang memiliki makna bagi mereka. Kegiatan tersebut ditutup dengan pamit dan foto bersama, berhubung hari udah petang sebelum pulang kami diajak makan makanan khas dari Sulawesi Selatan tepatnya Makassar yaitu Sup Saudara hingga selesai dan pulang.

Kegiatan kedua di Minggu ke 3 yaitu Kebinekaan 5 (Dzikir Khalwatiyah), kegiatan dilakukan pada hari Jumat, 30 September 2022 tepatnya di Masjid Jl. Baji Bicara, Kota Makassar pada pukul 18.30 Wita-selesai. Lokasi tersebut lumayan jauh dari tempat tinggal kami, jadi kami berangkat dari lokasi setelah sholat ashar tiba disana kami langsung sholat maghrib serta makan bersama sebelum kegiatan tersebut dilakukan. Setelah selesai makan kami kembali ke dalam masjid sembari menunggu pemateri datang yang kebetulan pemateri kami merupakan Habib Syekh Sayyi Abd Rahim Assegaf Puang Makka atau kerap disapa dengan panggilan Habib Puang Makka sebagai penerus taraqah yang diwarisinya mulai tahun 1980. Pada materi kali ini membahas mengenai Tarekah Jam'iyyah Khalwatiyah Syekh Yusuf Al-Makassariy, sebelumnya kami diberikan hardfile berisikan materi tersebut. Beliau membahas mengenai manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini diberikaan otak atau akal untuk berfikir, menganalisa yang didapat melalui panca indera dan hati atau qalb sebagai perasa. Jadi sederhananya tarekat adalah nama kelompok diskusi yang diberi nama, nama tersebut dapat diambil dari nama tokoh, nama kampung asal, nama senang dilakukan sang tokoh atau hobi. Dalam hal ini suatu ilmu pengetahuan diawali dengan keraguan atau kerja akal, kalau kerja hati diawali dengan keyakinan. Islam dapat disentuh dengan logika dan hati, dalam perkembangan dan peradabannya dikelompokkan menjadai 3 : Islam, Iman, dan Ihsan.

Kegiatan ketiga di Minggu ke 3 adalah Inspirasi 1 dengan tema Studi Agama-Agama Terkemuka, yang dilakukan pada hari Minggu 2 Oktober 2022 di Kedai kopi D'bridge. Disana kami di berikan materi mengenai, Indonesia merupakan negara yang didalamnya orang-orang beragama bukan berarti Indonesia merupakan negara agama. Agama merupakan isu yang sangat laku dikalangan masyarakat, Agama dapat dipakai untuk kepentingan pribadi, contohnya seperti kegiatan ekonomi dengan memberi label halal dalam produknya walaupun hakikatnya produk tersebut tidaklah untuk dikonsumsi, dengan begitu negara Indonesia yang memiliki latar belakang masyarakatnya meyoritas agama islam akan terpengaruh, sehingga produk tersebut akan ramai diminati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun