Mohon tunggu...
Wildati Nuri Auli Syabani
Wildati Nuri Auli Syabani Mohon Tunggu... Guru Biologi/IPA

Seorang Guru Biologi yang haus akan ilmu bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjawab Tantangan Abad 21 dengan Pemikiran Tingkat Tinggi

17 Juni 2025   14:11 Diperbarui: 17 Juni 2025   14:11 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di tengah derasnya arus informasi dan cepatnya perkembangan teknologi, dunia pendidikan tidak bisa tinggal diam. Sekadar menyerap informasi dan menghafal fakta tidak lagi cukup untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan. Mereka perlu lebih dari itu: keterampilan berpikir kritis, kreatif, analitis, dan reflektif. Di sinilah peran High Order Thinking Skills (HOTS) menjadi sangat penting. 

High Order Thinking Skills atau berpikir tingkat tinggi adalah kemampuan berpikir yang melampaui sekadar mengingat (remembering) dan memahami (understanding). Istilah ini berasal dari Taksonomi Bloom revisi yang menempatkan menganalisis (analyzing), mengevaluasi (evaluating), dan mencipta (creating) sebagai tiga level berpikir tertinggi.

HOTS tidak hanya mengajarkan apa yang harus dipelajari, tetapi juga bagaimana cara berpikir terhadap informasi yang diperoleh. Dengan HOTS, peserta didik diajak untuk bertanya, mempertanyakan, mengaitkan, dan bahkan menantang konsep-konsep yang mereka pelajari.

Mengapa HOTS Penting? 1) Menghadapi Dunia Nyata: Dunia nyata tidak menyediakan pilihan ganda. Masalah-masalah kehidupan menuntut solusi kreatif dan keputusan yang bijak. HOTS melatih siswa untuk memecahkan masalah kompleks dengan pendekatan logis dan inovatif. 2) Meningkatkan Kemandirian Belajar: Siswa yang terbiasa berpikir tingkat tinggi akan lebih mandiri, aktif mencari informasi, dan lebih percaya diri dalam mengungkapkan pendapat. 3) Mendorong Inovasi dan Kreativitas: Kreativitas tidak muncul dari hafalan, tetapi dari proses berpikir yang mendalam, reflektif, dan terbuka terhadap ide baru.  4) Sering kali guru merasa bahwa menerapkan HOTS itu rumit dan membutuhkan waktu yang lama. Namun, sebenarnya penerapan HOTS bisa dimulai dari hal sederhana, seperti:

           

  • Mengganti pertanyaan "Apa itu?" menjadi "Mengapa itu penting?" atau "Bagaimana jika sebaliknya?"
  • Mengajak siswa membuat proyek, debat, studi kasus, atau presentasi.

  • Mengaitkan materi pelajaran dengan isu aktual seperti lingkungan, sosial, dan teknologi.

  • Memberikan ruang untuk berpikir terbuka dan menerima jawaban yang beragam, bukan sekadar satu jawaban benar.

Contoh pertanyaan HOTS dalam pelajaran biologi misalnya:

"Jika sistem peredaran darah manusia mengalami gangguan di bagian vena, dampak apa yang mungkin terjadi terhadap sistem lain? Jelaskan keterkaitannya dengan sistem ekskresi."

Pertanyaan seperti ini tidak hanya menilai pemahaman, tetapi juga kemampuan siswa menghubungkan konsep dan berpikir sistematis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun