Kursi Ramah Lingkungan: KKN Umaha Jawara Barengkrajan 1 Ubah Ban Bekas Jadi Furnitur Taman

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat melalui program kerja yang bermanfaat dan berkelanjutan. Mahasiswa Universitas Maarif Hasyim Latif, kelompok KKN Jawara Barengkrajan 1  melaksanakan berbagai kegiatan yang mendukung pembangunan desa, salah satunya pada bidang infrastruktur dengan memanfaatkan barang bekas. Program unggulan yang dijalankan adalah pembuatan kursi dari ban bekas yang dipadukan dengan bambu sebagai solusi kreatif dan ramah lingkungan.
Program ini bertujuan mengurangi limbah ban bekas sekaligus mengolahnya menjadi produk yang bermanfaat. Dengan kreativitas mahasiswa, ban bekas yang sebelumnya tidak terpakai disulap menjadi kursi unik dan kokoh, dan bernilai estetika. Bambu dimanfaatkan sebagai penyangga tambahan sehingga kursi lebih kuat dan memiliki tampilan yang menarik. Hasil karya berupa kursi tersebut kemudian ditempatkan di Taman Baca dan Bermain (TBB) Desa Barengkrajan. Kehadiran kursi ini memberikan suasana baru yang lebih nyaman dan menyenangkan bagi anak-anak maupun warga yang berkunjung. Kursi dimanfaatkan sebagai tempat duduk santai, sehingga mendukung fungsi TBB tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai ruang rekreasi dan interaksi sosial masyarakat.

Tampak Jelas bentuk Kursi buatan KKN Umaha Jawara Barengkrajan 1 2025.

Selain memberi manfaat secara langsung, program kerja ini juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya kreativitas dalam mendaur ulang barang bekas. Melalui contoh nyata ini, warga didorong untuk memanfaatkan potensi sumber daya lokal serta mengolah barang yang tidak terpakai menjadi produk yang bernilai guna. Dengan demikian, program ini tidak hanya mendukung aspek infrastruktur desa, tetapi juga menumbuhkan kesadaran lingkungan dan kemandirian masyarakat.Melalui program kerja ini, mahasiswa KKN Jawara Barengkrajan 1 berharap agar Desa Barengkrajan semakin berkembang dengan pemanfaatan inovasi sederhana namun berdampak nyata. Kursi dari ban bekas dan bambu diharapkan menjadi simbol kreativitas serta kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dalam membangun desa yang ramah lingkungan, nyaman, dan berdaya guna. Lebih dari itu, program ini menjadi bukti bahwa langkah kecil dapat menghadirkan perubahan besar dalam menciptakan lingkungan desa yang berkelanjutan.