Mohon tunggu...
Wildan Refandi
Wildan Refandi Mohon Tunggu... Mahasiswa Aktif Universitas Maarif Hasyim Latif

Saya merupakan mahasiswa aktif di Kampus Universitas Maarif Hasyim Latif sidoarjo dengan jurusan Desain Komunikasi Visual. dengan minat tinggi tentang pembahasan dunia kreatif, saya ingin mengetahui banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KKN Umaha Berdampak : Mesin Peniris & Pisau Fillet Sulap Usaha Lele Jadi Laris

10 September 2025   13:00 Diperbarui: 10 September 2025   17:47 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Samping kiri : Tampak dari atas Mesin Peniris Minyak Lele.Samping Kanan : Tampak bagian dalam dari Mesin Peniris Minyak Lele

Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Maarif Hasyim Latif, kelompok Jawara Barengkrajan 1 melaksanakan program kerja utama yang berfokus pada pengembangan potensi desa di bidang ketahanan pangan. Desa Barengkrajan sendiri dikenal sebagai salah satu desa dengan hasil budidaya lele yang melimpah. Potensi tersebut telah dimanfaatkan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melalui produksi keripik lele sebagai produk unggulan. Namun, dalam praktiknya, BUMDes Barengkrajan kerap menghadapi kendala dalam menjaga kualitas produk. Keripik lele yang dihasilkan sering kali kurang renyah sehingga memengaruhi minat konsumen dan berdampak pada tingkat penjualan. 

Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi bersama masyarakat, tim KKN menemukan bahwa permasalahan ini disebabkan oleh proses produksi yang masih sederhana, khususnya pada tahap penirisan minyak dan pemotongan daging lele. Menjawab tantangan tersebut, Tim KKN Jawara Barengkrajan 1 menghadirkan inovasi berupa mesin peniris keripik lele dan pisau fillet lele. Mesin peniris berfungsi untuk mengurangi kadar minyak secara lebih cepat dan merata, sehingga keripik lele yang dihasilkan menjadi lebih renyah, sehat, serta memiliki daya simpan lebih lama. Sementara itu, pisau fillet dirancang khusus untuk mempermudah pemisahan daging lele dari tulang dengan hasil yang lebih rapi, efisien, dan hemat waktu. Program ini tidak hanya bertujuan mempercepat proses produksi, tetapi juga meningkatkan mutu produk sehingga daya jual keripik lele Barengkrajan semakin tinggi. Dengan kualitas yang lebih terjaga, produk unggulan desa ini diharapkan mampu bersaing di pasaryang lebih luas, memperkuat branding BUMDes, serta mendorong peningkatan ekonomi masyarakat desa secara berkelanjutan.

Samping kiri : Tampak dari atas Mesin Peniris Minyak Lele.Samping Kanan : Tampak bagian dalam dari Mesin Peniris Minyak Lele
Samping kiri : Tampak dari atas Mesin Peniris Minyak Lele.Samping Kanan : Tampak bagian dalam dari Mesin Peniris Minyak Lele

Tim KKN menegaskan bahwa program kerja ini merupakan wujud nyata pengabdian mahasiswa dalam mengoptimalkan potensi desa. Inovasi sederhana namun tepat guna ini diharapkan mampu memberikan dampak jangka panjang, baik dalam aspek ketahanan pangan, pemberdayaan masyarakat, maupun penguatan ekonomi lokal. Kehadiran mesin peniris dan pisau fillet menjadi bukti bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat mampu menghadirkan solusi praktis bagi permasalahan desa, sekaligus membuka jalan menuju kemandirian dan kesejahteraan bersama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun