Mohon tunggu...
Wilantika Ramadhani
Wilantika Ramadhani Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggiat Literasi

Mahasiswi Ilmu Perpustakaan UIN-Sumatera Utara, Medan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenali Berita Hoax di Media Sosial Facebook dengan Literasi Media

8 Mei 2019   10:48 Diperbarui: 8 Mei 2019   10:58 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Abstrak

Penyebaran informasi di media sosial facebook yang sangat cepat mengakibatkan banyaknya berita hoax bermunculan. Hal ini dilihat masih kurangnya seseorang dalam berliterasi media yaitu khususnya dalam menganalisis sebuah berita yang berupa informasi di media sosial facebook. Untuk itu artikel ini bertujuan untuk mengenali berita hoax di media sosial facebook dengan literasi media.

Abstract

               The rapid spread of information on social media Facebook has resulted in many hoaxes popping up. It is seen that there is still a lack of someone in media literacy, especially in analyzing a news in the form of information on Facebook social media. For this reason, the article aims to recognize hoax news on Facebook social media with media literacy.

Kata Kunci : Hoax, Facebook , Literasi Media

  • Pendahuluan
  • Latar Belakang
  • Perkembangan teknologi media massa yang terus berkembang sangat pesat yang mengakibatkan ledakan informasi dengan cepat dan mudah. Hal ini dilihat dari setiap detiknya berbagai informasi terus tersebar luas bukan hanya di media massa namun juga pada media sosial yang saat ini semua orang dengan mudah untuk mengaksesnya dengan internet.
  • Media sosial yang terus berkembang dari berbagai jenis media sosial seperti facebook, instagram, twitter, line, whatshap , BBM, dan sebagainya. Media sosial ini merupakan akun sosial yang dimiliki pribadi karena semua orang dapat membuat akunnya sendiri dan menjalankannya. Dengan mudahnya setiap orang dapat menerima berita maupun mengirim berita melalui media sosialnya sendiri.
  • Penyebaran berita yang mudah di akses ini mengakibatkan banyaknya berita hoax khususnya di akun sosial media facebook. Berita hoax merupakan berita yang kebenaran informasinya diragukan. Fenomena saat ini yang terjadi banyak pengguna akun social media facebook dengan mudah menyebarkan sebuah berita atau informasi tanpa melihat kebenaran informasinya. Hal ini dikarena kurangnya literasi media seseorang dalam memanfaatkan media sosial khususnya facebook.Maka dari itu diperlukannya pemahaman tentang literasi media dalam mengenali berita hoax di media sosial facebook.
  • Landasan Teori
  • Berita Hoax
  • Hoax (Gumgum,2017) merupakan informasi yang direkayasa untuk menutupi informasi sebenarnya. Hoax adalah usaha untuk menipu ( Dedi, 2017 ) atau mengakali pembaca/pendengarnya untuk mempercayai sesuatu padahal sang pencipta berita palsu tersebut tahu bahwa berita tersebut adalah palsu.
  • Hoax bertujuan agar membuat sebuah opini public , mengiring opini public dan membentuk persepsi juga untuk happy fun yang menguji kecerdasan dan kecermatan pengguna internet dan media social, dan juga  bertujuan untuk menbuat seseorang membenci bahkan dapat merugikan pihak lain dalam penyebaran berita hoax ini.
  • Jenis-jenis infomasi hoax (Dedi,2017) yaitu :
  • Fake News : berita bohong yang menggantikan berita asli dengan tujuan memalsukan berita asli.
  • Clicball : tautan jebakakan yang di letakkan secara strategis di dalam situs dengan tujuan untuk menarik orang masuk kesitus lain.
  • Confirmation bias : kecendrungan untuk menginterpresentasikan kejadian yang baru terjadi sebaik bukti dari kepercayaan yang sudah ada.
  • Misinformation : informasi yang salah atau tidak akurat terutama yang ditujukan untuk menipu.
  • Satire : sebuah tulisan yang menggunakan humor , ironi yang dibesar-besarkan untuk mengomentari kejadian yang sedang hangat/viral.
  • Post-truth : kejadian di mana emosi lebih berperan daripada fakta untuk membentuk opini public.
  • Propaganda : aktifitas menyebar luaskan informasi , fakta, argument, gossip, setengah-kebenaran atau bahkan kebohongan untuk mempengaruhi opini public.
  • Media Sosial Facebook
  • David Considine (dalam The Journal of Media Literacy, Volume 41, Number 2) memberikan definisi media literacy sebagai "The ability to access, analyze, evaluate and communicate information in a variety of format including print and nonprint" Dalam pandangan David Considine, masyarakat yang sudah mengalami Media Literacy atau masyarakat yang sudah melek media, adalah masyarakat yang memiliki kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi dalam berbagai format pesan yang disampaikan oleh media massa, baik itu cetak maupun elektronik.
  • Menurut Taprial dan Kanwar dalam (Dedi,2017), Media Sosial adalah media yang digunakan oleh individu agar menjadi sosial secara daring dengan cara berbagi isi , berita, foto dan lain-lain dengan orang lain. Dan menurut Howard dan Parks dalam (Dedi, 2017), media social terdiri dari 3 bagian yaitu : Pertama, infrastruktur informasi dan alat yang digunakan untuk memproduksi dan mendistribusikan isi media. Kedua, Isi media dapat berupa pesan pribadi, berita , gagasan dan sebagainnya. Ketiga,  yang memproduksi dan mengkonsumsi isi media social adalah pribadi dan organisasi maupun industry.
  • Jenis-jenis media social menurut Kaplan dan Heaenlein dalam (Dedi,2017) yaitu collaborative projects, blog and microbolgs, content communities, social networking sites, virtual game worlds dan virtual social worlds.Facebook merupakan salah satu jenis media social social networking sites yaitu sebuah alat untuk membuat akun dan dapat berbagi komentar sesama pengguna akun media social.
  • Pada jurnal humaniora (Gracia,2015) hasil penelitian, Facebook ternyata masih menjadi media sosial favorit di Indonesia meskipun kini produk digital sejenis makin menjamur. Kehadiran Twitter, Instagram, atau Path tidak membuat jejaring pertemanan buatan Mark Zuckerbeg ini ditinggalkan begitu saja. Laporan survei lembaga Taylor Nelson Sofres (TNS) bertajuk TNS Insight Report menyebutkan, 98% pengguna platform online memilih Facebook sebagai media komunikasi. Sementara itu, Google+ berada di peringkat kedua dengan raihan 54%. Kemudian Twitter 44%, Yahoo! Messenger 42%, dan WhatsApp 21%. Selanjutnya adalah WeChat 16%, LINE 10%, KakaoTalk 6%, Instagram 5%, serta Skype 4%.
  • Literasi Media
  • Literasi media (Hobbs, 1996) dapat dikatakan sebagai suatu proses mengakses, menganalisis secara kritis pesan media, dan menciptakan pesan menggunakan alat media .  Literasi media (Potter,1998)  adalah "Media Literacy is a perspective from which we expose ourselves to the media and interpret the meanings of the messages we encounter". Literasi media adalah sebuah prespektif dari kita terhadap media agar dapat diinterpresentasikan dari makna yang kita temui.
  • Menurut James Potter dalam (Gumgum,2017)  , tujuh keterampilan atau kecakapan tersebut yang dibutuhkan untuk meraih kesadaran kritis bermedia melalui literasi media adalah:
  • Kemampuan analisis menuntut kita untuk mengurai pesan yang kita terima ke dalam elemen-elemen yang berarti.
  • Evaluasi adalah membuat penilaian atas makna elemen-elemen tersebut.
  • Pengelompokan (grouping) adalah menentukan elemen-elemen yang memiliki kemiripan dan elemen-elemen yang berbeda untuk dikelompokkan ke dalam kategori-kategori yang berbeda.
  • Induksi adalah mengambil kesimpulan atas pengelompokan di atas kemudian melakukan gene- ralisasi atas pola-pola elemen tersebut ke dalam pesan yang lebih besar.
  • Deduksi menggunakan prinsip-prinsip umum untuk menjelaskan sesuatu yang spesifik.
  • Sintesis adalah mengumpulkan elemen-elemen tersebut menjadi satu struktur baru.
  • Abstracting adalah menciptakan deskripsi yang singkat jelas dan akurat untuk menggambarkan esensi pesan secara lebih singkat dari pesan aslinya.
  • Pembahasan
  • 2.1       Mengenali Berita Hoax di Facebook
  • Berita hoax yang tersebar di dalam media social facebook sudah tidak terhitung jumlahnya dan setiap hari bahkan setiap detiknya selalu bermunculan informasi-informasi hoax. Berita hoax yang bermunculan di dalam media social facebook ini kebanyakan adalah berita-berita yang menyebarkan kebencian terhadap sesuatu sehingga khalayak/pengguna akun facebook berprespektif membernarkan berita tersebut tanpa melihat asal muasal sebuah berita yang dibagikan didalam akun media social facebook dikarenakan kurangnya literasi media masyarakat Indonesia. Berbicara literasi media , Literasi media merupakan kemampuan seseorang dalam mengakses, menganalisis dan menciptakan informasi untuk hasil yang spesifik.
  • Untuk menghentikan berita hoax yang tersebar di media social facebook harus mengenali berita tersebut dengan berliterasi media yaitu menganalisis sebuah berita tersebut agar dapat mengetahui apakah berita tersebut fakta atau hoax. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melihat isi konten berita yang tersebar di media social facebook adalah :
  • Isi konten yang dicantumkan di dalamnya baik berupa teks, gambar, maupun video. Hal ini berkaitan dengan isi konten yang bersifat mempropokasi, ujar kebencian, pornografi, penipuan dan sebagainya. Dalam teori James Potter bahwa kemampuan menganalisis sangat di perlukan dalam melihat isi konten berita.
  • Telusuri siapakah yang pertama kali mengshare berita tersebut sehingga kita dapat melihat apakah berita tersebut benar adannya.
  • Mengevaluasi seberapa banyak berita tersebut sudah di sebarkan baik dari berapa orang yang sama menyebarkan berita tersebut hingga waktu dan tanggalnya.
  • Mengelompokkan berita yang sama sehingga dapat menyimpulkan dan memperkuat keputusan tentang sebuah berita yang berada di media social facebook dapat di percaya atau tidak.
  • Mengecek disitus resmi hukum jika berita berkaitan dengan hal-hal yang dapat di cek di website resmi pada kementerian hukum yang biasanya setiap wilayah memiliki cyber crime kepolisian masing-masing.
  • Sintesis yaitu mengumpulkan semua informasi yang di dapat dari penelusuran kita lalu menyimpulkan sesuai yang di dapat sehingga dapat mengambil sebuah keputusan.
  • Kesimpulan
  • Adapun kesimpulan yang di dapat dari artikel ini adalah sebagai berikut :
  • Berita hoax adalah berita bohong yang informasinya diragukan.
  • Literasi media adalah kemampuan seseorang dalam mengakses, menganalisis dan menyebarkan sebuah informasi kepada orang lain.
  • Untuk mengenali berita hoax yang ada di media sosial facebook, seseorang harus memiliki kemampuan literasi media yaitu khususnya pada menganalisis berita yang didapat.

Daftar Pustaka


 

Potter, W. J. (1998). Media Literacy. Thousand : SAGE Publications

Adiarsi, Gracia Rachmi,dkk.(2015).Literasi Media Internet DiKalangan Mahasiswa. Jurnal Humanoira Vo.6 No.4 :470-482. Di unduh dari http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln8b2e03a1eafull.pdf . Di akses pada tanggal 30 April 2019.

Considine, David. Media Literacy. The Journal of Media Literacy, Volume 41, Number 2. Di unduh dari https://namle.net/publications/journal-of-media-literacy-education/ . Di akses pada tanggal 30 April 2019.

Gumilar,Gumgum dan dkk.(2017).Literasi Media : Cerdas Menggunakan Media Sosial Dalam Menanggulangi Berita Palsu (Hoax) Oleh Siswa SMA. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vo.1, No.1 Febuari : 35-40. Di unduh dari http://jurnal.unpad.ac.id/pkm/article/download/16275/7939.  Di akses pada tanggal 30 April 2019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun