Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menjaga Bayi Sehat Kompasiana (Tayang Ulang)

14 Oktober 2009   17:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:36 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini adalah tulisan yang saya buat untuk ulang tahun pertama kompasiana. Semoga masih ada beberapa teman yang masih mengingatnya. Kita harus menjaga bayi sehat kompasiana ini menjadi semakin membesar dan menemukan potensi uniknya. Tentu dibutuhkan kolaborasi dari para kompasianers agar bayi ini menjadi semakin sehat. Mohon kiranya menjadi bahan refleksi diri kita agar rumah sehat ini selalu terjaga kebersamaannya.

Menjaga Bayi Sehat Kompasiana

OPINI Wijaya Kusumah | 15 October 2009 | 01:13 1014

Total Comment
Total Comment
9 2 dari 2 Kompasianer menilai Inspiratif. Kopi darat di Bukber Dapur SundaTanpa terasa setahun sudah kompasiana berada di dunia maya. Blog yang dimotori oleh para jurnalis kompas ini memang perlu diberikan acungan dua jempol. Sebab, baru saja setahun kompasiana berada di ranah maya, sudah mendapatkan simpati publik yang luar biasa. Hal ini dapat terlihat dari semakin banyaknya orang-orang baru bermunculan dan meramaikan rumah sehat kompasiana melalui tulisan-tulisan kreatif mereka. Jujur, saya tak menyangka kompasiana bisa secepat ini melangkah pasti. Sebab yang saya tahu pada saat itu, dunia blog sudah mulai tersingkir dengan facebook dan twitter. Belum lagi situs pertemanan lainnya seperti my space dan friendster. Namun, seiring dengan berjalannya waktu kompasiana bisa membuktikan dirinya menjadi blog komunitas baru yang keberadaannya sangat diperhitungkan dalam perkembangan blog di tanah air. Bahkan telah diakui oleh para petinggi negeri ini dengan sudah mulai bergabungnya mereka satu persatu di kompasiana menjadi guest blogger. Mengapa kompasiana bisa bertahan selama setahun ini? Padahal, kalau kita lihat blog tetangga sebelah,  terlihat sekali sudah mulai turun popularitasnya. Tanpa kita ketahui, mereka mulai melirik juga rahasia dapur kompasiana. Mereka ingin belajar, bagaimana kiat kompasiana menyatukan para blogger yang aktif di dunia maya dan juga dunia nyata, menjadi sebuah komunitas baru yang seia sekata, seiring sejalan, senasib sepenanggungan dan mungkin gue yang tetap hidup elu yang mati duluan, hehehehe. (Maaf bercanda) Mungkin nama besar kompas ada di situ. Mungkin juga ada sebuah dorongan besar dari para blogger untuk bergabung dalam citizen jornalism (jurnalisme warga) yang dapat cepat menulis apa yang dilihat, dibicarakan, didengar, dibaca, dirasakan, dan dicium oleh panca indera kita dalam sebuah rumah besar yang bernama kompasiana. Kopi Darat bersama pak KKKompasiana memang lahir unik dan berbeda. Dia dibesarkan oleh para admin yang sangat bersahaja. Baik hati dan tidak sombong. Mereka bersedia membagi ilmunya dan membuat kita yang tak terbiasa menulis menjadi pandai menulis. Menebarkan virus kompasiana kemana-mana melalui acara blogshop kompasiana. Mengajak teman-teman di tanah air untuk senantiasa menulis dan berbagi informasi. Blogshop Kompasiana di ITBPara pengelola kompasiana memberikan kita kesempatan luas dalam menuangkan ide-ide dan juga tulisan-tulisan yang kreatif. Membuat kita menjadi betah berlama-lama berada dalam blog ini. Sampai-sampai terkadang lupa ada tugas di dunia nyata yang harus menjadi skala prioritas.Ketika pertama kali bertemu dengan teman-teman kompasiana dalam acara kopi darat yang pertama di bentara budaya, ada perasaan yang sama bergelora dalam diri para blogger itu. Sebuah gelora untuk menjaga rumah sehat kompasiana dari para pengecut yang tidak berani muncul dalam dunia nyata. Mereka kurang santun dalam memberikan komentar dan cenderung mengadu domba. Orang-orang seperti itu sebaiknya tak berada dalam rumah sehat kompasiana. Pergi mengungsi ke tempat jauh dan bersembunyilah di sana. Berteman dengan nyamuk-nyamuk nakal, dan joroknya tikus-tikus got yang tak berani menampakkan batang hidungnya. Mohon maaf, kompasiana bukan tempat anda! Kompasiana ibarat bayi. Sedang lucu-lucunya dan patut kita jaga. Dia telah berubah menjadi bayi sehat yang montok, lucu, dan membuat kita gemes untuk mencubitnya. Mencubit kalau dia salah, dan membantunya berdiri bila dia terjatuh. Merayunya ketika menangis, dan memfotonya ketika dia tersenyum. Wah cantik dan gagah kompasianaku. Apalagi bila anda telah melihat templatenya kompasiana yang baru. Bayi sehat kompasiana telah tumbuh dan berkembang secara alamiah. Dia terus berdiri dan berlari kencang menandingi “bocah-bocah” lainnya dalam dunia maya. Bergerak cepat memperbaiki diri dan cepat untuk instropeksi. Menambah khasanah ilmu pengetahuan baru, melakukan refleksi dan segera melangkah pasti dengan mengganti baju barunya di hari ultahnya yang pertama. Mungkin kita akan kaget dan merasakan perubahan itu. Sebab penampilan kompasiana akan berubah sesuai dengan keinginan para blogger semua. Perlu ada tindakan nyata kemana langkah akan diarahkan setelah hari ultahmu yang pertama. Perlu ada kesepakatan bersama dari para blogger semua bahwa bayi sehat ini harus kita jaga dengan membuat program kerja yang membumi. Program kerja yang tak muluk-muluk tetapi terasa manfaatnya untuk semua. Seperti family gathering di taman ria ancol misalnya. Membawa keluarga tercinta berekreasi menikmati indahnya pantai. Bercengkrama dengan penuh suka cita bersama keluarga besar kompasiana. Banyak hal bisa kita lakukan, banyak program bisa kita buat. Tetapi yang penting kebersamaan harus menjadi panglimanya dalam rumah sehat kompasiana. Mbak Linda berpuisi di Kopdar I KompasianaMadam kompasiana (Mbak Linda) telah mengingatkan kita bahwa di Rumah Sehat Kompasiana ini kita saling berbagi, ada tepo seliro , unggah-ungguh, ada sindir menyindir, ada kekocakan yang lucu dan membuat kita terbahak-bahak, ada omelan, bahkan ada air mata mengalir ( ingatkah ketika kita membaca tulisan Unang dan Pepih soal Ibunda, atau teman-teman yang membaca komentar saya atas sebuah tulisan yang menyedihkan..?), bahkan ada curahan nurani terdalam tentang konflik keluarga yang diungkapkan secara jujur tanpa malu-malu. Semua terbentuk apa adanya, mengalir dan berproses tanpa paksaan.Dari satu kopdar ke kopdar lain juga membuat warga Kompasiana semakin berbinar-binar setibanya di rumah masing-masing usai acara bubar. Akhirnya istri, suami, anak kita, yang hanya ikutan membaca Kompasiana namun tak aktif menulis, menjadi berbaur satu sama lain, dan kita menjadi keluarga yang makin besar lagi. Mengharukan, memang. Terasa betul manfaat kita mampir ke tempat ini selalu dengan nama asli, bukan nama samaran. Ini membuat kita tak sungkan-sungkan berkenalan, bersalaman, dan selanjutnya menjalin pertemanan. Itulah pesan madam kompasiana yang ada di sini. Merajut sebuah kebersamaan bukan perkara mudah wahai saudaraku tercinta. Pasti akan timbul perbedaan yang penuh warna-warni. Mari kita bina persaudaraan ini dengan terus menulis. Menulis yang memberikan manfaat bagi orang lain, menulis dari apa yang disukai dan dikuasai. Berbeda pendapat itu biasa, tetapi keragaman menulis jangan membuat kita tak menjadi seragam dalam tujuan.  Menulis dengan niat untuk berbagi. Bukan untuk mempromosikan diri sendiri dan tak memperhatikan etika. Kompasiana itu adalah wajahmu, begitulah kang Taufik menuliskan. Wajah kita memang berbeda-beda, tetapi hati kita telah menyatu. Berbeda-beda tetapi tetap satu jua, itulah yang tertulis dalam lambang negara kita Bhinneka tunggal ika. Oleh karena itu, menjaga bayi sehat kompasiana harus menjadi tujuan utama kita. Membuatnya tersenyum dengan karya-karya kita yang berbentuk tulisan atau karya tulis. Menyatukannya dalam sebuah buku yang menarik untuk dibaca umum, seperti apa yang telah dicontohkan oleh pak Chappy Hakim yang telah meluncurkan bukunya (Cat Rambut Orang Yahudi), dan juga buku Mas jodi (Mbah Surip I Love You full) yang akan di launching pada saat ultah kompasiana yang pertama pada 22 Oktober 2009 nanti. OmjayTentu masih banyak lagi para blogger kompasiana yang akan membuat buku. Tentu masih banyak lagi cerita seru dan lucu serta serius di rumah sehat ini. Oleh karena itu, menulislah setiap hari di kompasiana, dan buktikan apa yang terjadi.Selamat Ulang tahun kompasianaku. Semoga engkau panjang umur dan bahagia selalu. Salam blogger persahabatan Omjay http://wijayalabs.wordpress.com

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun