Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menikmati Matahari Terbit di Pantai Sanur Bali

22 September 2011   20:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:42 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selesai acara presentasi makalah simposium hasil penelitian dan inovasi pendidikan 2011 di Hotel Aston Denpasar Bali saya langsung tidur. Kenapa saya langsung tidur? Sebab esok hari saya ingin melihat terbitnya matahari pagi di pulau dewata Bali. Dengan begitu saya akan menikmati suasana pagi di kota bali.

Usai sholat subuh sekitar pukul 05.30 WITA saya langsung meluncur ke pantai Sanur Bali dengan menggunakan taxi yang berargo. Sepi sekali jalanan utama Bali. Namun karena tekad saya sudah bulad, maka saya paksakan diri ini untuk meluncur ke pantai Sanur. Menikmati indahnya bali di pagi hari.

Dari hotel Aston ke pantai Sanur hanya sekitar 30 menit dan berjarak lebih kurang 15 kilometer. Pukul 06.00 WITA saya sudah berada di Pantai Sanur yang indah untuk menunggu matahari terbit dari timur di pulau dewata bali.

Wow! Allahu Akbar! Sungguh luar biasa pemandangan alamnya. Menteri pagi terkesan malu-malu memunculkan dirinya. Sayapun bersabar diri menunggu detik-detik mentari pagi memunculkan sinarnya.

Ditemani supir taxi yang baik hati, saya mengambil gambar dan pemandangan alam pantai sanur yang asri, dan indah. Kondisi pantai sangat bersih, dan terawat rapih. Senang sekali bisa berada di pantai ini. Kalau saja bawa pakaian salin, ingin rasanya saya langsung berenang dan menikmati indahnya pagi di pantai sanur yang tak kalah indah dengan pantai kuta bali.

Di pantai Sanur, saya bertemu dengan teman-teman peserta simposium lainnya. Rupanya mereka menyewa mobil kijang, dan muat untuk 10 orang. Kami pun larut dalam kegembiraan menikmati terbitnya matahari di pulau dewata bali. Sesuatu yang sangat langka saya temui. Apalagi di Jakarta yang sudah penuh sesak dengan kemacetan di pagi hari. Kalau jam 6 pagi di bali masih sepi, di Jakarta sudah ramai sekali orang berangkat bekerja ke kantor dan sekolah. Tak heran Jakarta selalu macet di pagi hari.

Beda sekali dengan di Bali. Pukul 06 pagi keadaannya masih sunyi, dan kita bisa menikmati terbitnya matahari dari timur. Sesuatu yang sangat sulit kita temui bila berada di ibukota Jakarta. Apalagi hari biasa yang sudah penuh sesak dengan kendaraan yang hilir mudik.

Menikmati terbitnya matahari di pantai Sanur membuat saya bersyukur kepada Allah diberikan kesempatan melihat langsung pemandangan alam yang indah. Semoga bisa ke bali lagi, dan menikmati terbenamnya matahari. Tentu akan indah sekali melihat langsung matahari yang mulai hilang dari peraduannya.

Saya bersyukur kepada Allah bisa berada di pulau dewata bali ini tanpa keluar uang sedikitpun. Hobi saya menulis setiap hari mengantarkan saya dari sesuatu yang alamiah menjadi ilmiah melalui simposium hasil penelitian pendidikan dan inovasi pendidikan.

Di hotel Aston saya menginap, dan menikmati menjadi wisatawan lokal yang dimanjakan. saya hanya makan, minum, mendengarkan presentasi, dan jalan-jalan. Sesuatu yang jarang sekali bisa dilakukan di hari biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun