Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Allah Itu Bisa Sulap Nggak?

6 Desember 2009   09:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:03 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_34224" align="alignleft" width="150" caption="Intan dan Berlian"][/caption]

Setelah melaksanakan sholat subuh di rumah kontrakan kami yang mungil bersama istri, saya bangunkan anak-anak untuk sholat subuh. Sulit sekali membangunkan mereka untuk sholat subuh. Apalagi pada saat libur hari minggu seperti ini. Biasanya anak-anak sholat subuhnya sering kesiangan.

Saya bangunkan Intan (11tahun), anak pertama saya. Tapi tetap saja matanya masih merem. Saya pegang kupingnya, lalu saya kelitikin kupingnya, barulah intan mulai melek itupun masih juga matanya "merem melek" dan langsung marah kepada ayahnya. Katanya ayah jahat, orang lagi tidur dicandain. Saya katakan padanya," ayo sholat subuh dulu, nanti kalau sudah sholat subuh bisa tidur lagi".

Tapi, yang namanya anak tetap saja tertidur lagi. Susah juga membangunkan anak yang satu ini, perlu kerja ekstra membangunkannya. Saya suruh istri saya turut membangunkannya, biasanya Intan paling takut sama mamanya.

Setelah berpusing ria memikirkan bagaimana caranya membujuk intan agar lekas bangun untuk sholat subuh, saya coba bangunkan anak bungsu saya, Berlian (6tahun). Saya bangunkan Berlian pelan-pelan dan mulailah matanya terbuka. Tapi, seperti kakaknya matanya tetap terpejam kembali.

Saya coba bangunkan lagi, dan bicara padanya, "Berlian mau masuk surga nggak?" Begitu saya berucap. Eh langsung saja anak saya yang manja ini ngomong, sambil matanya merem-melek. Lalu Berlian berkata, "Mau yah!, Berlian Mau masuk surga!", begitu katanya bersemangat sambil tersenyum lucu. "Kalau Berlian mau masuk surga ayo cepat bangun dan ambil wudhu. Sholat subuh bareng sama teteh Intan ya", begitu kata saya.

Alhamdulillah, anak saya yang kedua ini langsung bangun sambail tersenyum dan pergi ke kamar mandi sendiri untuk mengambil air wudhu. Melihat adiknya sudah bangun dan mengambil air wudhu, Intan menjadi termotivasi, langsung juga bangun dan mengambil air wudhu.

Kakak adik itu akhirnya sholat berjamaah. Intan menjadi Imam, dan Berlian menjadi makmum. Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah kedua anak ini sudah bisa melaksanakan sholat dengan baik dan saya pun bahagia, sebab kewajiban kita sebagai orang tua adalah memperhatikan ibadah mereka. Jangan sampai mereka tak melaksanakan sholat lima waktu. Sholat itu penting bagi orang Islam dan harus dibina dari mereka masih kecil, agar kelak bila sudah besar menjadi terbiasa dan sudah merupakan kesadaran dan bukan paksaan. Mereka pun akan bertemu Allah lewat sholat.

Setelah selesai sholat, masing-masing merapihkan sajadah dan mukenanya. Namun tiba-tiba, ada pertanyaan lucu yang dilontarkan oleh Berlian setelah merapihkan mukenanya. Ayah berlian mau tanya,  "Allah itu Bisa Sulap Nggak?". Saya terkaget-kaget mendengar petanyaannya itu. Pertanyaan yang cukup berbobot dan agak sulit menjelaskannya. Lalu saya bertanya balik kepada Berlian, Kok Berlian nanya itu?.

Berlian pun bercerita kalau kemarin malam baru nonton Mr. Limbad di Acara The Master. Kata Berlian, Mr Limbad itu bisa main Sulap. Kalau Allah bisa nggak Main Sulap kayak Mr Limbab? Begitu pertanyaan Berlian yang memancing tawa saya di pagi Hari.

Saya jelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak. Saya jelaskan bahwa Mr. Limbad adalah manusia yang diciptakan oleh Allah.  Mr Limbad juga punya Allah. Kalau Mr. Limbad saja sebagai makhluk ciptaan Allah bisa sulap, pasti Allah yang menciptakan Mr Limbad jauh lebih jago bermain sulap dari Mr. Limbad. Begitulah saya menjelaskan dengan panjang lebar, dan akhirnya membuat Berlian mengerti bahwa Allah itu juga bisa sulap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun