Ketika tulisanmu tak disukai pembaca, janganlah sedih dan kecewa. Teruslah mengasah kemampuan kamu dalam menulis. Itulah yang Omjay lakukan ketika membaca curhat seorang kawan yang tulisannya tidak disukai kawan-kawan dekatnya.
Sambil menunggu pecel lele dan ayam digoreng serta dihidangkan di meja makan, Omjay memotret keluarga Omjay. Kami baru saja belanja di IKEA alam sutra Tangerang. Anak pertama Omjay baru saja membeli meja makan buat di rumah barunya.
Semoga rezeki mereka yang sudah menikah semakin bertambah. Jadi teringat ketika pertama kali menikah di tahun 1998. Kami dulu belum punya apa-apa. Alhamdulillah setelah menikah menjadi punya rumah.
Nah, kisah nyata paling enak untuk dituliskan kepada pembaca. Mereka menjadi termotivasi setelah membaca tulisan kita. Mereka menjadi semangat berumah tangga.
Kata mantu saya Fazar, sebuah tulisan tidak disukai orang karena topiknya tidak menarik perhatian pembaca. Coba lihat aja novel terlaris. Pasti isinya bikin penasaran. Tak heran bila novelnya laku di pasaran.
Buatkan judul yang menarik perhatian pembaca. Setelah itu kemas isinya dengan baik. Ajak pembaca membaca tulisanmu dari awal hingga akhir. Ujungnya mereka memberikan komentar.
Memang tidak mudah membuat judul yang menarik hati pembaca. Omjay sendiri belajar kepada pakarnya. Sudah 14 tahun Omjay belajar kepada blogger Kompasiana.
Sampai saat ini pun Omjay masih belajar. Tidak mudah membuat judul yang menarik. Taka enaknya kalau kita membuat judul yang bombastis dan akhirnya menipu pembaca.
Kalau mau banyak yang baca, tulislah informasi yang sedang trend saat ini. Netizen membutuhkan banyak informasi dan kalau sedang menjadi buah bibir, biasanya akan banyak yang membaca. Seperti refleksi guru penggerak atau modul guru penggerak. Kalau menulis tentang itu akan banyak pembacanya.