Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Kabar Guru Oemar Bakri?

5 September 2022   10:27 Diperbarui: 7 September 2022   06:00 2131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca artikel mbak Ester Lince Napitupulu, Wartawan Kompas di koran Kompas membuat Omjay prihatin. Nasib guru Oemar Bakri yang dikebiri masih ada hingga kini. Harga BBM semakin membumbung tinggi. Membuat guru Oemar Bakri hanya bisa gigit jari. Itulah nasib Guru Oemar Bakri di negeri wakanda ini.

Derita guru Oemar Bakri belum berakhir. Guru-guru tangguh berhati cahaya yang pantang mengeluh selalu hadir dan berpikir. Baginya, mencerdaskan kehidupan bangsa adalah impian dan harapan yang harus terus diwujudkan dengan tindakan nyata dan bukan kata-kata. 

Air mata guru Oemar Bakri hanya bisa didengar oleh Sang Ilahi Robbi. Bukan oleh penguasa rakus dan serakah yang asyik memperkaya diri. Lihatlah para tokoh yang asyik sendiri di era presiden Jokowi. SEolah tak mau tahu keadaan guru Oemar Bakri.


Semestinya para pejabat negeri harus berterima kasih kepada guru yang telah mengajarkannya. Kesejahteraan guru Oemar Bakri sedikit demi sedikit harus diperbaiki negara. RUU Sisdiknas yang semakin memanas, harus disikapi oleh para pejabat negeri menghilangkan derita guru Oemar Bakri.

Duduklah satu meja dan mulailah diskusi. Hilangkan prasangka buruk. Berpikirlah positif agar hasilnya positif. Nasib guru Oemar Bakri harus berubah di seluruh negeri. Buatlah kebijakan yang membahagiakan guru Oemar Bakri. Kalau masih tidak bisa, berilah kami senyuman terindah hari ini.

dokpri
dokpri

Di Provinsi DKI Jakarta, guru bantu diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Apakah di daerah lain juga begitu wahai kisanak? Sebuah tanya tak terjawab, bila masing-masing pemerintah daerah memiliki kebijakannya sendiri-sendiri. 

Mulailah tata kelola guru dengan lebih baik. Dari pemerintah pusat hingga daerah harus berani mensejahterakan guru Oemar Bakri. Tidak mudah memang, tapi bisa dilakukan kalau semua pejabat negeri punya rasa empati kepada guru Oemar Bakri.

September ini memang ceria. Namun tak seceria guru Oemar Bakri di negeri wakanda. Puasa Senen dan Kamis selalu dijalankannya. Demi hadapi kenaikan harga. Sementara gajinya tidak ikut naik seperti BBM yang diumumkan pertamina. Menangis dan tertawa adalah sarapan paginya.

Ini bukan lagi di zaman penjajahan Jepang. Ini adalah zaman kemerdekaan di bumi lapang. Perjalanan memang masih panjang. Semoga nama-nama guru Oemar Bakri segera terpampang. Jadi guru PNS adalah harapan guru yang masih lajang. Teruslah bersuara lantang. Supaya engkau tak mati terpanggang. Ilmu guru Oemar Bakri harus berguna untuk generasi mendatang.

Bang Sastra membagikan ilmunya di WA Group terbitkanbukugratis.id. Menurut Imam Az-Zarnuji dalam Kitab "Ta'limul Muta'allim" salah satu penyebab tidak manfaatnya ilmu yang dimiliki oleh para generasi sekarang adalah kurang tawadhu' atau kurang hormatnya siswa kepada guru.

Indikasi tidak bermanfaatnya ilmu itu adalah ilmu yang dimilikinya itu tidak mampu mendekatkannya kepada Allah dan tidak melahirkan kepatuhan kepada-Nya, bahkan semakin menjauhkannya dengan Allah, serta tidak dapat mendatangkan kemanfaatan bagi orang banyak, bahkan sebaliknya seringkali malah merugikannya orang lain. Akibatnya seperti yang dapat kita lihat di negeri ini, banyak orang pinter yang pada akhir karirnya tidak selamat akibat olahnya sendiri.

Nah oleh karena itu teruslah belajar sampai akhir hayat, jadilah seorang pembelajar, namun harus tetap rendah hati dan memuliakan seorang guru. Sebab disitulah kemuliaan dan keberkahan akan diraih oleh orang yang berilmu. Jangan malah sebaliknya, berilmu, namun justru merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain.

Apa kabar guru Oemar Bakri? Bergeraklah selalu bersama PGRI. Omjay rasa kopi pagi ini nikmat sekali. Murid bengalmu sudah menunggu di kelas hari ini. Tetaplah belajar dan mengajar, agar guru Oemar Bakri menjadi pegawai negeri. Itulah doa kami ke seluruh negeri dan semoga diijabah Sang Ilahi Robbi.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Guru Blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun