Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mas Menteri Kami Ingin Belajar TIK lagi

25 Juni 2022   20:39 Diperbarui: 25 Juni 2022   21:05 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini Facebook mengirimkan foto kenangan perjuangan guru TIK dan para siswanya. Mereka membantu memperjuangkan mata pelajaran TIK kembali berada dalam struktur kurikulum. Foto itu diambil 7 tahun lalu di lab komputer SMA Labschool Jakarta.

Wahai kawan-kawan pembaca kompasiana yang baik hatinya. Kita harus ingat perjuangan itu. Perjuangan yang memakan waktu dan air mata agar bangsa ini menjadi melek TIK. Pandemi covid19 telah membuktikan bahwa kita wajib menguasai TIK dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mas menteri kami ingin belajar TIK lagi. Itulah permintaan kami. Alhamdulillah sekarang sudah berada di struktur kurikulum kembali dalam kurikulum merdeka. Inilah hasil dari perjuangan semua guru TIK dan kita harus belajar sejarah perjuangan guru TIK yang didukung oleh PGRI sebagai organisasi guru terbesar di Indonesia.

Omjay dokpri 
Omjay dokpri 

Sekarang saatnya kita belajar informatika. Kalau dulu kita belajar teknologi informasi dan komunikasi yang disingkat TIK. Dahulu kita hanya belajar menggunakan aplikasi. Sekarang kita sudah belajar membuat aplikasi. Ada materi baru yang dulu belum ada di materi pelajaran TIK.

Dokpri
Dokpri

Kami guru TIK tidak tinggal diam. Kami temui para penentu kebijakan di negeri ini. Kami datangi bapak Mohammad Nuh yang menjabat Mendikbud saat itu. Baik di kantornya maupun di gedung DPR Senayan Jakarta pusat. Kami temui para anggota DPR agar mendukung perjuangan kami. Ada yang pro dan ada yang kontra. Hal itu kami terima dengan lapang dada.

Dokpri 
Dokpri 

Kini guru TIK bisa tersenyum walaupun kita berjuang dalam organisasi yang berbeda. Pak Tatang berada di komunitas guru TIK PGRI dan pak Imron berada di forum guru TIK Nasional. Mereka hadir di acara Kemdikbudristek untuk menata kembali organisasi profesi guru. Pengurus organisasi profesi guru boleh berbeda tapi tujuan kita harus sama. Kita harus berjuang mencerdaskan kehidupan bangsa agar mampu menciptakan pemimpin masa depan.

Dokpri
Dokpri

Ada sosok pejuang TIK dari Solo yang saya kagumi komitmen beliau untuk mengembalikan mata pelajaran TIK dan sekarang beliau sudah pensiun. Sekarang beliau mengelola peralatan sewa kursi dan sound sistem untuk mereka yang memerlukan peralatan tersebut. Namanya Tri Budi Harjo dan kami menyebutnya dengan panggilan Akitri. Beliau sekarang masih menjabat sebagai wakil ketua Kogtik PGRI.

Kami guru TIK sangat mendukung adanya program pembatik dari Kemdikbudristek dan sudah saatnya semua guru menguasai TIK.

Dokpri 
Dokpri 

Kurikulum 2013 telah menghapus mata pelajaran TIK dan menggantinya dengan mata pelajaran baru yang bernama prakarya. Banyak guru TIK terpaksa mengajar prakarya.

Ternyata mata pelajaran prakarya lemah naskah akademiknya. Kami baru mengetahuinya setelah menghadap bapak Muhadjir Effendy sebagai mendikbud yang meminta kita untuk membuat naskah akademik informatika. Kami mengajak dosen perguruan tinggi untuk membuat naskah akademiknya.

Dokpri
Dokpri

Rapat kerja nasional kami gelar di wisma Handayani Jakarta Selatan. Waktu itu Omjay meminta bapak Haris Iskandar yang merupakan pejabat di Kemdikbud untuk membantu perjuangan guru TIK se-Indonesia. Alhamdulillah beliau siap membantu menyiapkan tempat dan konsumsi rakernas.

Omjay ditawari tempat di dalam kota dan luar kota. Omjay ambil keputusan untuk memilih Wisma Handayani Jakarta Selatan. Dalam pemikiran saya, kita bisa langsung bergerak ke gedung DPR-MPR yang berada di Senayan. Lokasinya tak jauh dari tempat rakernas guru TIK se-Indonesia. Kawan-kawan dari daerah bisa melihat langsung rapat dengar pendapat antara DPR dan Mendikbud 

Dokpri
Dokpri

Setelah rakernas guru TIK se-Indonesia, Omjay ajak kawan-kawan ke gedung DPR dan MPR untuk melihat langsung rapat dengar pendapat antara Mendikbud dan DPR. Alhamdulillah di Wisma Handayani ada bus yang bisa mengantar kami ke gedung rakyat dan ada beberapa kawan membawa mobil. Jadilah kami ke gedung DPR. 

Sampai gedung DPR ada masalah baru muncul. Kami belum buat surat kunjungan untuk mendengarkan rapat dengar pendapat. Untunglah omjay punya nomor telepon beberapa anggota DPR. Kamipun akhirnya diterima dan bisa melihat langsung di balkon gedung DPR. Betapa bahagianya kami saat itu. Semua foto dan video sudah kami upload di Facebook group komunitas guru TIK PGRI.

Demikianlah sedikit kisah perjuangan guru TIK agar kita tidak pernah melupakannya. Semoga kita bisa menjadi bangsa yang mampu membuat aplikasi dan mengajak siswa untuk mampu menciptakan informasi di internet.

Salam blogger persahabatan

Omjay

Guru blogger Indonesia

Blog https://wijayalabs.com

Omjay dokpri 
Omjay dokpri 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun