Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

How To Be a Writer?

11 Desember 2021   20:27 Diperbarui: 11 Desember 2021   20:28 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KATA PENGANTAR BUKU HOW TO BE A WRITER

WIJAYA KUSUMAH, M.Pd.

Founder Kelas Belajar Menulis, 

Guru Blogger Indonesia, dan Penulis Buku

            Saya dihubungi Ibu Kanjeng (Panggilan Bunda Sri Sugiastuti) untuk memberikan kata pengantar dalam buku ini. Tentu saja saya senang sekaligus gembira, karena dapat memberikan kata pengantar dalam buku yang berjudul How to be a writer.

            Sebagai seorang penulis dan juga blogger, saya membiasakan diri menulis setiap hari. Blog menjadi sarana saya dalam menulis. Media online yang bernama blog ini menjadi alat rekam yang baik. Saya bisa saja menulis langsung di pengolah kata seperti aplikasi microsoft word. Tapi tulisan itu hanya dapat dinikmati oleh saya sendiri. Padahal saya menulis untuk dibaca oleh orang lain. Senang rasanya bila tulisan kita dibaca orang lain dan memberikan manfaat buat pembaca.

            Dari tulisan di blog kemudian menjadi buku. Saya berterima kasih kepada tim editor, karena tulisan saya menjadi lebih enak dibaca. Oleh karena itu, proses menjadi penulis harus dilalui dengan jasa seorang editor. Sebagai penulis kita harus berkolaborasi dengan para editor professional. Dengan begitu, kualitas tulisan kita akan terasa lebih renyah dan ditangkap pesannya oleh pembaca.

            Saat pertama kali menerbitkan buku, saya dibantu oleh sahabat saya ibu Abdah Khan. Beliau banyak memberikan masukan untuk isi buku yang akan diterbitkan. Setelah itu saya kirimkan ke penerbit mayor. Alhamdulillah diterima tanpa biaya. Namun prosesnya cukup lama, sebab penerbit membutuhkan waktu untuk memperbaiki kalimat yang saya tuliskan. Berkat jasa editor dari penerbit, saya tak menyangka kalau tulisan saya dipoles menjadi lebih bernyawa. Buku yang saya terbitkan akhirnya menjadi buku laris di tahun 2012.

dokpri
dokpri

            Berangkat dari pengalaman menulis buku pertama, saya lebih giat lagi menulis di buku kedua. Kali ini saya mengajak Pak Dedi Dwitagama dan pak Agus Sampurno. Pak Dedi saya minta mencari contoh Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dari guru yang lolos di tingkat nasional, dan Pak Agus Sampurno membuat karikaturnya. Hasilnya, buku kami menjadi laris manis dan banyak dibeli oleh guru di seluruh Indonesia. Kami pun akhirnya berkeliling Indonesia dan memberikan workshop penelitian Tindakan kelas (PTK) tingkat nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun