Puasa Syawal hari Kelima
Alhamdulillah puasa Syawal yang saya lakukan memasuki hari kelima. Semalam sengaja tidak makan sahur. Tenggorokan masih terasa sakit. Saya sengaja mengosongkan perut. Agar semua makanan dan minuman tidak masuk ke dalam tubuh.
Kemarin istri sudah membelikan larutan penyegar cap kaki tiga. Sudah terasa enakan daripada sebelumnya. Tapi tenggorokan masih terasa sakit. Kalau menelan sesuatu langsung terasa sakitnya.
Buka puasa hari keempat saya dijamu BI Cucu dan kang Asep di rumahnya. Saya disuguhi soto Bandung yang lezat. Setelah makan diajak ngobrol dan menikmati kue lebaran yang masih tersisa.
Kang Asep mengajak jalan jalan ke Sumedang. Katanya tempat wisatanya enak di sana. Cukup bagus untuk berlibur keluarga.
Harga sewa dan menu makanannya tidak mahal. Pemandangannya bagus terasa ada di pulau Bali. Jadi kepengen pergi berlibur ke sana.
Pulang dari rumah Kang Asep, saya ambil laptop di rumah kakak ipar. Rencana saya mau melanjutkan kembali laporan desertasi. Diemail sudah banyak siswa yang mengirim tugasnya.
Sempat ngobrol sama Emak Esih. Beliau bertanya kapan saya ujian kelayakan. Saya jawab sedang berusaha untuk menyelesaikan laporannya. Ternyata tidak mudah membuat penelitian yang baik dan melaporkan kegiatannya.
Semalaman saya tidak bisa tidur. Sakit dalam tenggorokan semakin terasa. Intan anak pertama saya menggosok balsem ke bagian punggung. Barulah terasa enakan dan bisa tertidur.
Kali ini tidur tidak terasa pulas. Sedikit sekali tidurnya. Hampir setiap jam saya terbangun. Bolak balik ke kamar mandi saya lakukan. Buang air kecil sering saya lakukan karena banyak minum.
Pagi ini sehabis sholat subuh saya menulis. Tadinya mau tidur lagi, Tapi belum bisa juga mata terpejam. Istri masih di Garut. Kemarin siang diajak kakak ipar ke sana. Saya tidur di rumah bersama Intan.