Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kemandirian TIK, Pentingkah?

3 Oktober 2020   12:02 Diperbarui: 3 Oktober 2020   12:09 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemandirian merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam setiap proses kehidupan. Meski manusia terlahir membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya, seiring dengan berjalannya waktu dan tugas perkembangan, seorang remaja akan perlahan melepaskan diri dari beberapa ketergantungan, seperti orangtua dengan belajar untuk mandiri.

Steinberg dalam buku Adolescene (2002) menyebutkan pengertian kemandirian adalah kemampuan dalam berpikir, merasakan dan membuat keputusan secara pribadi berdasarkan diri sendiri dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai. Kemandirian sering disejajarkan dengan kata independence meskipun sebenarnya ada perbedaan tipis dengan autonomy.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemandirian diartikan dengan hal atau keadaan seseorang dapat berdiri sendiri atau tidak bergantung kepada orang lain. Artinya kemandirian adalah kesiapan dan kemampuan individu untuk berdiri sendiri yang ditandai dengan mengambil inisiatif. Selain itu mencoba mengatasi masalah tanpa meminta bantuan orang lain, berusaha dan mengarahkan tingkah laku menuju kesempurnaan.

Kemandirian bangsa Indonesia di Bidang TIK menjadi hal penting yang ingin dibahas secara mendalam dalam makalah ini. Kemandirian adalah topik yang saya dapat dari panitia pelatihan. Sebuah kata yang sering kita dengar. Saya coba cari tahu di google.com. Wah sudah banyak yang menuliskannya. Namun menulis kemandirian di bidang TIK masih sedikit yang menuliskannya.

Mungkin karena banyak orang belum tahu apa itu TIK. Sebuah mata pelajaran yang dihapuskan dalam kurikulum 2013 dan diganti Prakarya. Komunitas guru TIK terus berjuang mengembalikannya. Ada yang pro dan ada yang kontra menerimanya. Kami tetap berjalan saja. Tugas kami hanya menyampaikan pentingnya TIK untuk kemandirian bangsa.

Teknologi Informasi dan Komunikasi menjadi sesuatu yang penting dalam kemandirian bangsa. Jujur saja, bangsa Indonesia belum mandiri di bidang TIK. Kita masih tergantung dengan negara lain. Sebab generasi emas kita tak diajarkan TIK. Boro-boro menyiapkan generasi emas, kita hanya melahirkan generasi cemas dan lemas.

Contohnya aplikasi whatsapp atau WA yang kita pakai sehari sehari. Bukan orang Indonesia yang menemukannya. Juga aplikasi zoom yang kita gunakan dalam pelatihan virtual juga bukan buatan Indonesia. Masih sangat sedikit aplikasi buatan Indonesia yang digunkan sehari-hari. Hal ini dikarenakan kita belum serius untuk belajar TIK. Kita masih tergantung kepada bangsa lainnya. Kalaupun ada buatan Indonesia, kita terkadang tak percaya diri menggunakannya.

Kita sebagai bangsa belum mandiri di bidang TIK. Oleh karena itulah kami berjuang mengembalikannya ke dalam kurikulum dengan nama INFORMATIKA. Alhamdulillah sudah keluar permendikbudnya nomor 35 dan 37 tahun 2018. Namun demikian, belum semua sekolah memberlakukannya karena minimnya sosialisasi dan kurangnya kesadaran kita untuk mandiri di bidang TIK.

Luasnya wilayah indonesia seharusnya dapat dengan mudah dikelola dengan adanya TIK. Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbentuk kepulauan akan dengan mudah terkoneksi bila kita belajar TIK. Bukan hanya sebagai pengguna produk TIK saja, tapi juga menjadi produsen di bidang TIK. Untuk beralih menjadi produsen TIK, tentu saja ilmunya wajib kita pelajari, dari pendidikan anak usia dini hingga perguruan tinggi.

Kemandirian di bidang sandang, pangan, dan papan memang penting. Namun kemandirian bangsa Indonesia di bidang TIK juga tidak kalah penting. Internet adalah bagian dari TIK yang harus dimanfaatkan untuk saling berkomunikasi dan berbagi informasi. Sama halnya dengan kemandirian di bidang kesehatan. Ini menjadi penting supaya kita tak tergantung dari produk-produk luar negeri. Seperti baju yang dipakai dokter di saat menangani pasien Covid-19, dan obat-obatannya. Kita harus mampu membuat anti virusnya di negeri sendiri.

Pelatihan pemantapan nilai-nilai kebangsaan lembaga pertahanan nasional republik indonesia yang dilakukan secara virtual memberi sinyal akan pentingnya kemandirian di bidang TIK. Peserta dari seluruh Indonesia bergabung dalam kegiatan ini. Jarak yang jauh menjadi terasa dekat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun