Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenapa Organisasi Ikatan Guru Indonesia (IGI) Lebih Disukai Para Guru?

28 Januari 2012   10:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:21 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak salah bila IGI yang dipimpin oleh pak Satria Dharma dan Sekjennya Pak Moh. Ihsan begitu cepat mendapatkan dukungan dari berbegai daerah di Indonesia. Hanya dalam waktu 2 tahun saja, sudah ada 16 cabang terbentuk. IGI terbentuk resmi di NTT, Jambi, Sultra, Yogya, NTB, Jateng, DKI Jakarta, Kalsel, Sulsel, Kalteng, Kaltim, Jatim, Sulteng, Riau, Banten, dan Jabar.

[caption id="attachment_157980" align="aligncenter" width="448" caption="Mas Satria Dharma Ketua Umum IGI Pusat memberikan sambutan didampingi Mas Ihsan dan Pak Sururi"]

13278041231800513146
13278041231800513146
[/caption]

Dalam rekernas yang pertama ini, kami para pengurus menindaklanjuti hasil kongres I IGI di Kementrian pendidikan Nasional (Kemendiknas) Senayan Jakarta. Kami pun melaksanakan konsolidasi karena jumlah guru di Indonesia sangat banyak sekali. Alhamdulillah sudah semakin banyak yang menjadi anggota IGI dan memiliki kartu Anggota.

[caption id="attachment_158086" align="aligncenter" width="448" caption="Ibu Emma dan Tim IGI  Cabang NTB"]

1327857096391337048
1327857096391337048
[/caption]

Dalam sambutannya di acara Rakernas IGI, Ketua umum Ikatan Guru Indonesia, Mas Satria Dharma mengatakan:

Saya gembira kita semua bisa hadir. Memahami keadaan kita, ini adalah momen yang bersejarah dalam hidup kita. Ini Rakernas pertama IGI. Perlu saya sampaikan bahwa IGI dibentuk dengan sejarah yang bisa dibaca. Kita mulai sejak 2007, kemudian 2009 kita berhasil ke Dephumkan. Keluar izin organisasi IGI secara legal dan diakui oleh pemerintah pada tahun 2009. Sekarang ditahun 2012 kita sudah resmi dan mengadakan rakernas.

Kita adalah orang pertama yang mengikuti rakernas. Belum tentu setelah ini kita yang melanjutkan karena perlu kaderisasi. Kita sekitar 50 orang yang hadir di sini semoga juga bisa menghasilkan keputusan yang tidak kalah pentingnya bagi bangsa ini. Ini memang bersejarah. Mereka organisasi guru yang lain tinggal di hotel bintang 5. Kita bintang 9.

Saya percaya bahwa bukan jumlah yang mempengaruhi tapi kualitas pemikiran kita yang mempengaruhi. Semoga kita bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang penting untuk pendidikan. Bagaimana kita bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi negara. [caption id="attachment_158089" align="aligncenter" width="448" caption="Delegasi Igi Jawa Barat dan Yogyakarta"]

132785763341289073
132785763341289073
[/caption]

Sampai sekarang kita sudah ada di 16 propinsi, itupun tanpa promosi. Propinsi selalu menyurat, kami tidak datang. Mereka mendengar dan ingin ikut. Menurut saya itu sudah luar biasa. Apalagi kalau kita sudah mampu mempengaruhi daerah lain yang belum buka. Jawa, kecuali Banten, punya hutang besar sama saya. Janjinya sampai sekarang belum. Kemudian Sumatra yang paling sulit. Kita masih punya beberapa propinsi yang harus kita lakukan. Untuk yang di Timur seperti Papua, Bali belum ada.

Perlu saya sampaikan walaupun kita baru berdiri, organisasi kita selalu menjadi perhatian, punya pengaruh besar pada dunia pendidikan. Jadi selalu didengarkan, diperhatikan.

Saya sih tidak pernah menyalahkan, kalau menarik iuran, yang saya salahkan kalau iurannya dipakai untuk apa. Tujuan Rakernas bertujuan untuk menghasilkan kegiatan untuk meningkatkan mutu guru. Beberapa kita tidak berprofesi ke guru, tapi tidak menghalangi kita meningkatkan kualitas guru. Kita tidak berhenti pada guru, tapi meningkatkan kualitas siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun