Mohon tunggu...
Wijatnika Ika
Wijatnika Ika Mohon Tunggu... Penulis - When women happy, the world happier

Mari bertemu di www.wijatnikaika.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Noura Hussein dan Neraka Dunia Pernikahan Anak

12 Mei 2018   20:34 Diperbarui: 13 Mei 2018   06:43 3181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber ilustrasi: twitter.com/abuobaydamoe)

Sebuah kabar duka menampar masyarakat Internasional ketika seorang parempuan muda bernama Noura Hussein (19) didakwa bersalah oleh pengadilan Sudan karena telah membunuh suaminya sendiri dengan hukuman mati. Siapakah Noura Hussein sehingga harus menerima nasib naas itu?

Dia adalah perempuan korban pernikahan anak. Pada usia 16 tahun dia dipaksa menikah dengan lelaki yang tidak dia inginkan, karena sebenarnya Noura bercita-cita menjadi guru. Karena Noura memilih memperjuangkan masa depannya, dia kabur dan tinggal di rumah salah seorang bibinya selama 3 tahun. Kemudian ayah Noura membujuknya pulang dengan mengatakan bahwa pernikahan itu telah dibatalkan.

Namun, ketika Noura kembali, ia sedang ditunggu sebuah pesta pernikahan. Ayahnya sendiri telah memanipulasi Noura untuk menikahi lelaki yang tidak dia inginkan. Sebagai protesnya, Noura menolak melakukan hubungan seksual dengan suaminya, dan sikap Noura membuat suaminya menjadi agresif. Suami yang agresif akhirnya memerkosa Noura dengan bantuan beberapa orang sepupunya.

Tak terima diperlakukan dengan keji, maka ketika suaminya hendak mengulangi perbuatannya meski Noura telah memintanya untuk tidak menyentuhnya dan suaminya malah semakin agresif, Noura membunuh suaminya sendiri dengan beberapa tusukan menggunakan pisau dapur. Lalu Noura kembali ke rumah orangtuanya dan ayahnya malah menyerahkannya pada polisi, bahkan keluarganya membuangnya.

Selama setahun mendekam di Penjara Perempuan Omdurman, Sudan, tidak seorangpun anggota keluarganya menjenguknya. Pada 29 April 2018, Noura ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan dan pada 10 Mei 2018 pengadilan mengganjar Noura dengan hukuman mati.

Kasus Noura melahirkan gerakan internasional #JusticeForNoura dan #SaveNoura yang digawangi aktivis perempuan Muslim di Sudan, dan gerakan itu menyebar ke seluruh dunia. 

Her case captured international attention and solidarity on social media under the hashtag #JusticeforNoura and #SaveNoura.7Dnews correspondents captured the details of her case in an exclusive interview with Noura. Let's see who will kill the other. Noura narrates the incidents of her rape that led to killing of her husband, in April 2017. She recalls, "I was shocked by a number of men breaking into the apartment. I later found out they were my husband's relatives.They asked me why I am rejecting intercourse with my husband, then they violently beaten me, then grabbed and held me for him. He violently rapped me, while they watched him."

Noura added "He did not get enough.On the next day, he attempted to do the same on his own, but I managed to escape.I ran towards the kitchen where I had taken a knife, and I warned him saying,'please do not get closer to me, or one of us will die today. He approached me saying 'let us see who will kill the other', he tried to take the knife off my hand. He bit my breast and hurt my hand." Showing us the marks, she continued,"then I was able to stab him twice which led to his death," Noura struggled to reach her village, and when she came and told him about the killing, her father handed her over to police and her family denounced her. (sumber: disini)

Kisah Noura adalah gambaran mengerikan neraka dunia pernikahan anak yang tidak berkesudahan, dan parahnya pernikahan itu dipaksakan oleh orangtua si korban.

Dalam sistem hukum dunia yang dikendalikan laki-laki dan menganggap pembelaan diri korban yang menyebabkan kematian pada pelaku kejahatan seksual, kasus seperti yang terjadi pada Noura seringkali menempatkan korban sebagai tersangka saat ia membela diri. 

Ibaratnya bebas dari mulut harimau kini terjebak di moncong buaya. Bersyukur karena di dunia ini masih banyak sekali orang baik dengan hati nurani dan pikiran bersih, Noura yang dibuang keluarganya sendiri mendapat pembelaan dari seluruh dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun