Mohon tunggu...
Aang Suherman
Aang Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Perantau

Ekspresi apa adanya semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Nginap di Hotel Melati,Jangan Lupa Bawa Surat Nikah!

31 Agustus 2012   22:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:04 16843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Penduduk Indonesia yang sudah lebih dari 250 juta jiwa,menjadi sangat menarik dengan berbagai aktivitas sosial di dalamnya.Keberagaman dan kemajemukan dalam segala bidang juga menjadikan negeri ini jadi unik.

Secara ekonomi misalnya sangat beragam,dimulai dari orang yang sangat melarat, orang hanya melarat,miskin,kalangan menengah dan kaya,sampai orang termiskin di dunia (lagu)? Termasuk yang super kaya,kaya baru,kaya warisan,atau kaya seperti kelihatannya seperti orang kaya,belagu kaya,kaya imitasi atau palsu dan kaya beneran.Di kita di tanah air,di sini pasti ada!

Hal itu  menjadikan gaya hidup yang sangat bermacam-macam.Majemuknya warga kita Indonesia,menjadikan fasilitas umum menjadi marak dan rentan untuk disalahgunakan oknum WNI.Salah satunya adalah penginapan Hotel kelas Melati.

Saat kita bepergian,entah karena kemalaman atau ketika singgah di suatu kota dan kepepet waktu,serta tidak ada saudara yang bisa ditumpangi barang sementara untuk sekedar beristirahat.Maka menginap di Hotel kelas Melati adalah tindakan paling bijak.

Dan ini yang suka jadi persoalan! Ketika di hotel kelas melati inilah suka terjadi razia oleh petugas yang  berwenang.Dan kalau kita menginapnya hanya berdua bersama isteri saja tanpa anak-anak,sudah pasti anda akan dicurigai bahwa kita sebagai pasangan yang sedang berbuat "mesum'!

Okelah, masalah razia ini kita setuju,dalam rangka mengurangi penyakit masyarakat.Kita pasti setuju,apalagi bagi yang tidak suka acara mesum-mesuman.

Namun jika suatu ketika,misalnya kita bersama isteri sedang bermalam di hotel kelas melati  dan  kebetulan KTP kita tidak sama alamatnya,karena masih pengantin baru atau belum sempat membuat KTP baru dengan alamat rumah yang sama.Atau karena takut hilang kita tidak membawa Surat Nikah (Akta Nikah),maka kita alamat akan mendapat masalah.

Ketika razia terjadi,jikalau identitas kita KTP  tidak sama alamatnya dengan isteri dan tidak bisa menunjukkan surat nikah,maka kemungkinan besar kita akan digelandang ke kantor yang merazia hotel Melati itu.Meskipun tak akan dipenjara,namun paling tidak akan malu,ketika digelandang ke kantor yang yang berwajib setempat.

Celakanya,memang banyak kenyataan hotel setingkat melati sering digunakan untuk selingkuh atau bercinta oleh mereka yang memang sudah berniat ingin "making love" di situ.Tentu saja acara menginap mereka dengan pasangan tidak sahnya,dengan pacar gelap,isteri simpanan atau bahkan dengan wanita yang dibayar (saya tidak kuasa menulis mereka  dengan mengetik: pelacur.!).

Dampaknya bagi pasangan yang sah dan baik-baik dengan tujuan menginap yang benar,maka bila lupa membawa surat-nikah perasaan was-was dan takut ada razia.Dan  jika  menginap di hotel Melati akhirnya menjadi kurang nyaman.

Dampak buruk yang paling terasa jika terlalu banyak razia di hotel melati adalah jadi terganggunya waktu istirahat kita ,menurunnya angka hunian hotel yang akan banyak mematikan usaha penginapan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun