Mohon tunggu...
widyastuti jati
widyastuti jati Mohon Tunggu... Dosen - Dosen UIN Salatiga

mengagumi keindahan alam dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Talqin dan Tahsin untuk Tahfiz Al-Qur'an Anak Usia Dini

10 Februari 2023   07:47 Diperbarui: 11 Februari 2023   04:42 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena yang patut kita syukuri sekarang adalah semakin meningkatnya  keinginan masyarakat untuk menghafal Al-Qur'an, mulai anak usia dini  hingga dewasa bahkan para lansia.

Anak usia dini sering disebut masa keemasan, karena pada masa ini berbagai kemampuan anak akan berkembang dengan cepat. Anak akan mudah menerima berbagai stimulus dari luar. Pemberian fasilitas dan stimulasi yang tepat akan berpengaruh pada proses perkembangan selanjutnya.

Ada berbagai macam metode menghafal Al-Qur'an untuk anak usia dini. Penulis tertarik untuk meneliti PAUD Ibnu Mas'ud Kupang  Ambarawa yang menerapkan metode talqin dan tahsin untuk mengajarkan tahfiz Al-Qur'an pada anak didiknya. Menurut ketua Yayasan, Ibu Widyartini, SH,  metode ini efektif bagi   anak yang belum bisa membaca Al-Qur'an dengan baik serta mempercepat menghafal tanpa membaca  Al-Qur'an. Jadi metode ini sangat tepat untuk anak usia dini.

Apa yang dimaksud Metode Talqin dan Tahsin?

Metode talqin menekankan pada peniruan anak kepada guru yang melafalkan bacaan Al-Qur'an. Apabila anak salah dalam pengucapannya, guru wajib memperbaiki bacaan tersebut dengan segera. Jadi guru memberi contoh membaca Al'Qur'an kemudian anak-anak mengulang beberapa kali. Cara membacanya ayat demi ayat, diulang-ulang. Setelah menghafal beberapa ayat kemudian digabungkan keseluruhan ayat tersebut.

Metode talqin ini dikenal dengan metose pembiasaan, cara ini akan mempermudah anak menghafal, karena anak cenderung mengikuti atau menirukan kebiasaan yang didengar atau dilihatnya.

Salafuddin (2018:151) menjalaskan bahwa guru beliau, K.H. Abdullah Maksum pengasuh pesantren Tahfidzul Qur'an Manba'ul Qur'an Bogor, mengalami gangguan penglihatan tetapi berhasil menghafal Al-Qur'an dengan cara di-talqin oleh sang guru, K.H. Ahmad Yudi. Beliau juga menceritakan tentang anak tuna Netra berusia Sembilan tahun berhasil hafal 30 juz dengan metode talqin.  Jadi metode ini merupakan solusi bagi yang ingin menghafal Al-Qur'an tanpa didahului oleh kemahiran dalam membaca tulisan huruf pada Al-Qur'an.

Sedangkan Tahsin memiliki arti untuk membuat lebih baik, memperindah, meghiasi dan membaguskan dari sebelumnya. Arti kata tahsin Al-Qur'an adalah suatu cara untuk membaguskan pelafalan ayat-ayat  Al-Qur'an sesuai dengan kaidahnya. Contohnya pelafalan setiap huruf, tajwid, harakat, hingga keindahan bacaan. Tujuan utama dari penguasaan Tahsin  Al'Qur'an adalah untuk menjaga lidah agar terhindar dari kesalahan saat membaca Al-Qur'an, baik kesalahan dalam penerapan  ilmu tajwid maupun penyebutan huruf. Membaca Al-Qur'an  dengan menggunakan metode Tahsin  mampu menjaga huruf-huruf hijaiyah yang keluar agar sesuai dengan makhrajnya, membaca hukum-hukum bacaan, sampai dapat menghayati bacaan sehingga suara yang dikeluarkan pada saat membaca Al-Qur'an  terdengar indah. Proses pembelajaran Tahsin Al-Qur'an terjadi ketika ilmu Tahsin yang terdiri dari hukum-hukum bacaan, sifat huruf dan makhraj huruf tersebut diajarkan kepada orang lain dengan baik dan benar

gedung Paud Ibnu Mas'ud. dokpri
gedung Paud Ibnu Mas'ud. dokpri

Bagaimana metode ini dilaksanaakan di PAUD Ibnu Mas'ud Kupang  Ambarawa ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun