Nama lengkapnya adalah Primadonna Angela Mertoyono. Lahir di Rumbai, 7 Oktober1976 dengan umur 39 tahun dan ia adalah seorang penulis asal Indonesia. Ia menamatkan kuliah di Jurusan Sastra InggrisUniversitas Padjadjaran dengan predikat cum laude, ia baru menerbitkan buku pertamanya setelah menikah pada tahun 2004 dengan Isman H. Suryaman, seorang penulis humor dan stand up comedian. Karya-karyanya termasuk dalam kategori fiksi populer, mengarah pembaca remaja (13-20 tahun) dan dewasa (20-40 tahun).
Primadonna Angela Mertoyono yang sering disapa dengan sebutan Donna. Ia suka menulis sejak TK, saat ia sudah bisa membaca sudah ada dorongan untuk menulis. Apalagi ibundanya sering mendongeng yang mengakibatkan ia suka merangkai cerita. Awalnya ia menulis puisi dan cerpen lalu mulai mengumpulkan karya dibuku tulis sejak SMP. Awal pertama kali ia menulis buku tentang perempuan muda yang sedang mengalami quarter-life crisis. Buku pertama karya ia sendiri diterbitkan pada tahun 2005 yaitu berjudul Quarter Life Fear. Tema favorit tulisan ia adalah cinta dan persahabatan, karena dua hal itu menjadikan hidup lebih bermakna. Ia menulis dan menerbitkan lebih banyak buku novel. Namun, tak hanya itu ia juga menulis maupun menerbitkan kumpulan cerpen, kumpulan flash fiction, buku nonfiksi, dan adaptasi film menjadi novel.
Karya buku yang sudah ia terbitkan total ada 30. Buku Novel yang pertama Quarter Life Fear (2005), Novel Belanglicious (2006), Novel Love at First Fall (2006), buku Antologi flash fictionJangan Berkedip! Yang ditulis bersama Isman H. Suryaman ( 2006), Novel Quarter Life Dilemma (2006), Novel Big Brother Complex (2007), Novel Resep Cinta (2007), Novel Kintaholic (2007), Novel DJ & JD yang ditulis bersama Syafrina Siregar (2007), Novel Query Pita (2007), Novel Resep Cherry 2008, Kumcer Ratu Jeruk Nipis, (2008), Buku Meramal Yuuuk! (2008), Novel Dunia Aradia( 2009), Novel Ratu Preman yang ditulis bersama Alexandra Xu (2009), Kumcer Katakan Cinta dengan Warna, Gramedia Pustaka Utama (2010), Novel Magnet Curhat, Gramedia Pustaka Utama (2010), Novel Kotak Mimpi (2010), Kumcer Satsuki Sensei (2011), Novel & Nonfiksi How to be a Writer (2012), Novel Rubrik Kata Katya (2013), Novel 7 Detik (2013), Kumcer Pojok Lavender (2013), Buku Jurnal Menulis Cara Gue (2013), Antologi Aku, Cinta, dan Petang yang ditulis bersama Adenita dan beberapa penulis lain dari More Magazine (2014), Buku Yuki no Hana, Teen Noura (2014), Antologi Cerita Cinta Indonesia (2014), Kumcer Hanakotoba (2014), dan buku Yozakura (2015).
Untuk sekarang ia sedang sibuk mengurus rumah tangga dan menulis. Belum ada buku novel yang akan segera diterbitkan pada tahun 2016 ini. Namun, sekarang lagi merevisi karya sebelum dikirim ke penerbit. Selain menulis, ia juga menjadi editor, penerjemah,dan copywriter. Tak hanya itu, penulis multitalenta ini juga berbisnis aneka perhiasan dari manik-manik. Ia sempat menjadi penulis skenario utama untuk acara sketsa komedi suatu stasiun TV swasta, dan aktif menilik serta mengoordinasi penerbitan naskah sebagai editor pemerolehan. Setelah dikaruniai sepasang dua anak dengan suaminya yaitu Isman H. Suryaman, ia merasa bahwa menulis dan melakukan pekerjaan rumah tangga adalah dua hal yang "mewah”. Karena itulah ia bisa jadi lebih menghargai keduanya.
Ada kesulitan terbesar dalam kehidupan seorang penulis termasuk untuk penulis di Indonesia karena harus berjuang sendiri. Di Luar Negeri kebanyakan penulis memiliki agen yang akan mempromosikan dan memasarkan karya mereka, sehingga mereka bisa terfokus untuk menulis. Disini, penulis sering dituntut sebagai pihak yang mempromosikan, memasarkan karyanya, dan membutuhkan energi serta waktu. Penulis di Indonesia sering harus mengandalkan diri sendiri untuk meriset, mengecek fakta, dan sebagainya. Pekerjaan sebagai penulis tidak tentu royaltinya, salah satunya karena minat baca penduduk negara kita yang kurang tinggi. Kalau berhasil menjual karya-karya yang sungguh laris di pasar, mungkin penulis itu bisa konsentrasi menulis saja. Bagi kebanyakan penulis lain, mereka mungkin harus menyambi pekerjaan-pekerjaan lain agar tetap bisa menulis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI