Polusi udara (akibat emisi gas rumah kaca) adalah racun yang kita hirup setiap hari. Bagi yang hamil, dampak buruknya langsung ke calon anak; risiko berat lahir rendah atau bahkan kematian janin meningkat.
3. Ketidakpastian Sepanjang Siklus Hidup
Dampak iklim terasa sepanjang siklus hidup perempuan: suhu tinggi bisa mengacaukan hormon, menyebabkan siklus haid tidak teratur dan risiko infertilitas. Bahkan buat yang menopause, panas membuat gejala semburan panas (hot flashes) jadi makin sering dan menyiksa.
B. Kontradiksi Kebijakan Global dan Beban Etika pada Individu
Kita menghadapi ancaman kesehatan ini, tapi anehnya, kita juga harus menghadapi keputusan global yang bikin geleng-geleng kepala dan justru memperlambat solusi.
1. Paparan yang Nggak Adil:Â Bayangkan, bayi di bawah 1 tahun sekarang terpapar gelombang panas dua kali lipat lebih sering dibanding 30 tahun lalu. Sistem gagal melindungi yang paling rentan.
2. Investasi yang Salah Kaprah:Â Semua orang tahu bahan bakar fosil adalah biang keladinya. Tapi lucunya, investasi global untuk sektor ini justru naik 10% tahun lalu. Ini seperti tahu rumah kebakaran, tapi malah beli bensin lagi.
3. Janji Dana yang Diingkari:Â Negara-negara kaya terus gagal memenuhi janji dana iklim untuk membantu adaptasi di negara berkembang. Akibatnya, kaum perempuan di negara miskin harus berjuang sendiri.
C. Solusi dan Seruan Aksi Nyata: Kekuatan Tuntutan Ada di Pilihan Anda
Mungkin terasa frustrasi melihat masalah sebesar ini diakibatkan oleh korporasi dan kegagalan kebijakan. Namun, tanggung jawab dan kekuatan untuk memulai perubahan ada di tangan kita, individu biasa. Tindakan Anda, sekecil apa pun, adalah modal awal yang penting untuk menuntut akuntabilitas sistem. Oleh sebab itu, tindakan invidu yang dapat Anda terapkan sebagai berikut:
1. Aksi Kilat (Jangka Pendek):Â Mulai sekarang, hemat energi di rumah (cabut charger, pakai lampu LED) dan hemat air. Prioritaskan jalan kaki, bersepeda, atau naik transportasi umum untuk mengurangi polusi udara yang Anda hirup.