(Seragam kebesaran)
Oleh: Slamet Widodo *)
Jumat pagi, dengan membawa uang hasil ngutang dari Pak Kaji, mengendarai sepeda ontel usang, bapak pergi ke pasar untuk membelikanku seragam: baju putih-celana pendek abu-abu dan pramuka.
--Seragam yang berlaku waktu itu, siswa laki-laki memakai celana pendek dan siswa perempuan sudah mengenakan rok panjang dan berkerudung.--
Sekitar pukul 9.30 bapak sudah datang dari pasar dengan membawa seragam baru. Kebetulan aku tidak di rumah. Bermain-main dengan teman sebayaku.
"Do, kamu disuruh pulang sama emakmu," kata Sholeh menyampaikan pesan emak kepadaku.
"Oh, iya, Leh. Terimakasih," jawabku kepada Sholeh.
Aku pamitan kepada teman-temanku, yang sedang asyik bermain petak umpet di halaman rumahnya Amat. Jarak rumah Amat dengan rumahku sekitar empat ratus meter. Rumahku berada di tengah dusun. Sementara rumahnya Amat berada di sebelah barat, tepatnya di tepi persawahan.
"Teman-teman aku pulang dulu, ya. Nanti, aku susul lagi ke sini."
"Iya," jawab Munawar, singkat.
Aku langsung bergegas pulang. Lari. Dengan menyimpan rasa penasaran. Ada hal apa, aku kok disuruh pulang sama emak.