Mohon tunggu...
Widodo Surya Putra (Mas Ido)
Widodo Surya Putra (Mas Ido) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Arek Suroboyo | Redaktur renungan kristiani | Penggemar makanan Suroboyoan, sate Madura, dan sego Padang |Basketball Lovers & Fans Man United | IG @Widodo Suryaputra

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mumpung Ibra Masih Prima, Bergurulah!

21 Desember 2016   12:29 Diperbarui: 22 Desember 2016   14:40 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibra merayakan gol yang dicetak Rashford (www.expressen.se)

Setelah partai ke-17 Premier League selesai dimainkan, dengan kemenangan Manchester United atas West Bromwich Albion (WBA) akhir pekan lalu, nyaris tiga bulan Marcus Rashford belum mencetak gol lagi untuk klubnya, di semua ajang kompetitif. Bandingkan dengan seniornya, Zlatan Ibrahimovic, striker gaek berusia 35 tahun yang baru saja membobol gawang WBA sebanyak dua kali.

Nama yang terakhir memang sempat mejan di depan gawang selama lebih dari satu bulan (2 Oktober 2016–3 November 2016), tetapi setelah itu, Ibra mengganas dengan mencetak 10 gol dari 9 laga, baik di Liga Eropa, EFL Cup, dan Liga Premier. 

Terkhusus di Liga Premier, Ibra berhasil membobol gawang lawan 7 kali dalam 6 pertandingan! Bandingkan dengan Rashford yang sama sekali mejan dalam jumlah pertandingan yang sama dan hanya "berhasil" mengoleksi 1 kartu kuning saat melawan Crystal Palace pada pekan ke-16 Premier League.

Marcus nampaknya memang harus belajar banyak dari seniornya di klub itu. Memang, dari segi usia Rashford jauh lebih muda dibandingkan dengan Ibra. Usia mereka terpaut sekitar 16 tahun. Kondisi yang membuat Rasford unggul dari segi kecepatan dan kelincahan. Namun, siapa dapat menyangkal "kehebatan" Ibrahimovic, yang telah meraih banyak gelar sepanjang karir profesionalnya sebagai pemain. 

Sejak meninggalkan Malmo FC, Swedia untuk bergabung dengan Ajax Amsterdam, Ibra selalu berhasil meraih gelar pada musim perdananya bersama klub yang dibelanya. Sentuhan magis dari kaki penyerang yang sangat kuat dalam duel udara ini berhasil menambah koleksi piala dari Ajax, Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan, dan Paris Saint Germain (PSG).

Memang, Ibra masih harus membuktikan diri pada musim perdananya bersama Manchester United (MU), terutama dalam hal raihan gelar juara pada musim  2016/2017. Posisi MU dalam tabel klasemen sementara sampai pekan ke-17 masih tertahan di peringkat ke-6 dengan jarak 13 poin dari pemuncak klasemen. Namun, kegarangan eks bomber Timnas Swedia tersebut rasanya tak perlu diragukan lagi. Dalam usia yang tergolong 'uzur' untuk penyerang, keganasan Ibra masih terlihat setelah Ibra berhasil mencetak 16 gol dari 25 pertandingan kompetitif bersama Manchester United (MU).

Sebaliknya, prestasi Marcus Rashford pada musim ini belum terlalu moncer. Pemain didikan akademi The Red Devils ini baru mengoleksi 4 gol dari 25 penampilan di seluruh ajang kompetitifnya bersama MU. Padahal, pada musim lalu ia berhasil mengemas 9 gol dalam 21 pertandingan! Suatu prestasi fenomenal dari pemain belia di kompetisi yang dianggap paling sulit di dunia tersebut. 

Tentu ada banyak faktor yang menyebabkan Rashfod agak mejan sampai pekan lalu. Salah satunya adalah pemain bertahan lawan mulai memerhatikan gerak-geriknya di lapangan dan menjaganya dengan ketat. Kondisi yang mungkin agak berbeda ketika Rashford dianggap pemain debutan yang tidak berbahaya pada musim lalu karena masih dianggap 'anak baru' di persepakbolaan Inggris.

Tak salah jika publik Old Trafford, juga para fans MU seperti saya, yang lantas 'meminta' Rashford agar belajar dari Ibrahimovic. Ia tentu memiliki banyak waktu untuk melihat langsung seniornya itu dalam berlatih, bertanding, maupun kebiasaan Ibra dalam menjaga kondisi kebugarannya. Rashford masih sangat muda dan memiliki potensi besar untuk menjadi penyerang hebat, yang akan berguna bagi MU maupun Timnas Inggris pada masa mendatang.

Ibra pun pernah berkata bahwa dengan senang hati ia akan membantu para junior-nya di Manchester United, supaya mereka dapat lebih berkembang pada masa mendatang. Ibra tentu menyadari bahwa waktunya sangat terbatas di MU. Keterbatasan waktu yang justru berhasil melecut semangatnya untuk terus tampil impresif setiap kali beraksi di lapangan hijau. 

Biarlah Ibra terus 'menari-nari' di atas lapangan dan membuktikan kehebatannya, karena hal itulah yang disukainya. Jika saat ini pencapaian Ibra, yang mencetak 11 gol dalam 16 pertandingan awal yang dijalaninya bersama MU—membuatnya sejajar dengan Robin van Persie dan Andy Cole—akan menarik untuk melihat aksi-aksi selanjutnya dari bomber yang didatangkan secara gratis dari PSG ini.

Mengenai pemain kesayangannya ini, Jose Mourinho pernah berkata, “Zlatan adalah pemain yang fantastis dan ketika ia baru berlatih, kami sadar bahwa ia akan sangat berguna. Pemain lainnya selalu mencontohnya dan Zlatan pun juga mencoba untuk menjadi lebih dekat dengan yang lain. Saya rasa apa yang ia raih saat ini adalah lebih karena kerja kerasnya. Kalian tentunya sudah sering melihat seorang pemain dengan talenta bagus namun jika mereka tidak bekerja keras maka semua akan berakhir percuma."

Ibra juga dikabarkan memiliki pelatih fisik khusus bernama Dario Fort. Ia juga berkomunikasi secara intens dengan dokter Timnas Swedia, Rickard Dahan. Merekalah yang berperan 'di balik layar' untuk membantu Ibra menjaga kebugaran sekaligus memantau kondisi fisiknya. Hal lain yang juga menjadi rahasia maksimalnya penampilan Ibra di lapangan adalah perhatiannya pada hal-hal kecil yang berpengaruh besar pada pertandingan, misalnya sesi pemanasan sebelum bertanding. Pantess!!!

Kembali pada Rashford ... 

Pemain berusia 19 tahun ini pernah mendapat pujian dari Ibrahimovic. Ia disebut sebagai penyerang berkualitas yang akan menjadi pemain masa depan Timnas Inggris. Yah, rasanya sudah lama Timnas Inggris tidak memiliki penyerang ganas yang ditakuti oleh para lawannya. Rashford berpeluang untuk menjadi pesaing kuat dari Jamie Vardy dan Harry Kane. 

Apalagi dari segi usia, Rashford jauh lebih muda dibandingkan dengan kedua pemain tersebut. Rashford juga berpeluang menjadi The Next Legend di Manchester United, sebagai pemain jebolan akademi MU, seperti yang pernah dilakukan oleh para pemain dari Class of 1992. Apalagi di skuat MU sekarang juga ada Paul Pogba dan Jesse Lingard, dua pemain yang juga berasal dari akademi MU. Kondisi yang seharusnya dapat memotivasi Rashford untuk lebih bersinar pada musim ini dan musim-musim selanjutnya.

Laga pada pekan ke-18 dan ke-19 dapat menjadi semacam 'ujian' bagi kemampuan dan penampilan Rashford, tentu saja jika ia mendapat kepercayaan untuk bermain oleh Mourinho. Sebagai fans MU, pada bursa transfer awal 2017 nanti, saya berharap agar Rashford tidak tergoda untuk pindah klub, termasuk sebagai pemain pinjaman. 

Apalagi jika motivasinya 'hanya' untuk mengejar menit bermain. Alasannya satu: Ibrahimovic hanya ada di MU! Rugi besar jika Rashford kehilangan kesempatan untuk belajar dari salah satu 'mahaguru'-nya penyerang kelas dunia karena Ibrahimovic tak akan lama bermain di MU. Apalagi di MU juga masih ada Wayne Rooney, sosok yang juga bisa membuat skill pemuda kelahiran 31 Oktober 1997 ini semakin komplet. 

Jadi, mumpung Ibra masih prima dan belum 'gantung sepatu', bergurulah kepadanya, Rashford!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun