Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manusia Perban

6 Januari 2022   19:16 Diperbarui: 6 Januari 2022   19:27 1609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: www.fairytaleyourparty.com

Sembilan tahun lalu tepatnya 31 October 2012, saya bersama beberapa orang teman dalam perjalanan pulang ke apartemen dari pantai Cannon di Oregon. Saat itu sudah menjelang larut malam. Tiba-tiba saya dan teman-teman melihat seorang pria berlari di jalan raya, tubuhnya tertutup dengan balutan  perban seperti layaknya “mummy”. Badannya agak tersentak ke belakang.

 Saya tidak tahu apakah itu hantu atau orang gila yang melarikan diri dari rumah sakit gila atau orang yang sedang memakai kostum, karena kebetulan malam itu adalah malam Haloween.

Yang jelas, saya dan teman-teman semua saling berpandangan dan tetap meneruskan perjalanan pulang. Tancap gas, tentu saja!

***
Minggu lalu, saya diperkenalkan dengan seseorang; Cathy namanya. Dia baru saja datang dari Oregon.

Waktu mengobrol, pembicaraan beralih ke sebuah jalan raya di Oregon. Jalan lama yang mengarah ke Highway 101. Setelah pemerintah setempat membuka jalan baru, jalan lama itu menjadi tempat populer di kalangan anak-anak muda lokal sebagai tempat untuk “rendezvous”

Suatu malam, sepasang muda-mudi berkendara melewati jalan itu. dan memutuskan untuk memarkir mobil pickup tuanya di pinggir jalan. Kemudian mereka saling bermesraan di dalam mobil.

Namun tiba-tiba mereka merasakan kendaraan bergoyang goyang dari sisi ke sisi, seolah-olah ada sesuatu yang bergerak di belakang mobil pickupnya. Saat berbalik untuk melihat ke arah luar jendela belakang, mereka terkejut ketika melihat seraut wajah yang  tertutup dengan lilitan perban.

Pria tersebut sedang berjongkok di bagian belakang mobil pickupnya, helaian perban berlumuran darah menutupi ujung kepala hingga ujung kaki, hanya matanya yang tampak aneh mengintip melalui sela-sela balutan perban.

Kedua sejoli itu hanya menatapnya. Ketakutan!

Sosok berbalut perban tersebut lalu mulai memukuli jendela belakang dan atap truk seperti orang gila. Sang pemuda ketakutan sedangkan si anak perempuan yang bersamanya mulai berteriak histeris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun