Tiga minggu yang lalu ayah mertuaku berpulang di usia 87 tahun. Beliau memang hampir 2 tahun mengidap penyakit alzheimer, yaitu penyakit otak yang mengakibatkan penurunan daya ingat, kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku serta fisik secara bertahap.
Enam hari setelah kepulangannya atau tepatnya setelah kami mendapatkan sertifikat kematian, jenazah diterbangkan ke kampung halaman tempat beliau dilahirkan.
Kami sempat agak panik juga sehubungan ini terjadi di tengah-tengah pandemi. Tapi syukurlah semua berjalan dengan lancar.
Roselawn Funeral Home, perusahaan yang kami percayakan untuk menyelenggarakan proses pemakaman ini sebelumnya memang telah menjelaskan rambu-rambu yang harus dipatuhi oleh para pelayat.
Setiap kegiatan apapun di hampir semua negara bagian di Amerika sekarang ini disarankan sebisa mungkin menghindari kontak langsung dengan orang lain.
Untuk itu pihak funeral home menyarankan agar para kerabat almarhum tidak mengirimkan bunga duka cita. Kalaupun terpaksa akan dibatasi jumlahnya yaitu maksimum lima karangan bunga.
Oleh karenanya di dalam orbituary atau berita kematian yang diposting pihak keluarga di media baik secara online maupun offline disebutkan kalau karangan bunga dapat dikirim dalam bentuk donasi yang ditujukan langsung ke Pusat Yayasan Penyakit Alzheimer.
Screening yang dimaksud adalah mengonfirmasi bahwa setiap individu telah lulus dari tes Covid-19 dengan menunjukkan bukti hasil tes negatif mereka.
Ada salah satu kerabat dekat yang kebetulan ingin hadir tapi sempat mengidap Covid-19. Untunglah keadaannya membaik dan telah menyelesaikan 14 hari karantina.
Hasil tes berikutnya pun negatif. Namun pihak funeral home tetap melarang hadir tanpa adanya tes ulang yang kedua kali guna memastikan memang benar-benar terbebas dari Covid-19