Mohon tunggu...
Widi Wahyuning Tyas
Widi Wahyuning Tyas Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis kadang sama menyenangkannya dengan nonton mukbang.

Hidup terasa ringan selama masih ada sayur bayam, tempe goreng, dan sedikit sambal terasi.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pailit, Bukti Kejayaan Bisa Kadaluwarsa

18 Oktober 2018   20:45 Diperbarui: 18 Oktober 2018   21:03 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://helios.heythrop.ac.uk

"life is Iike a cup of tea, it's all in how you make it"

Mendung bergelayut manja di ufuk langit, sesekali memercikkan rintik gerimis yang membuat kaca kantor sedikit berembun. Dinginnya AC berpadu dengan dinginnya cuaca di luar membuat saya ingin menyeruput segelas teh hangat yang nikmat. Rasa-rasanya teh hangat memang menjadi pilihan yang tepat untuk sedikit mengusir hawa dingin yang mengepung tubuh.

Berita perusahaan teh celup Sariwangi yang dinyatakan pailit tadi siang cukup mengejutkan bagi saya. Bagaimana tidak, semua orang tahu bahwa Sariwangi bisa dibilang merk teh celup yang mempelopori lahirnya inovasi teh celup di Indonesia. Kabarnya, hutang menahun menjadi penyebab status pailit disandang oleh perusahaan yang mulai memperkenalkan produk teh dalam kantong sejak tahun 1970an ini.

Dilansir dari CNNIndonesia, status pailit ini didapat setelah Pengadilan Jakarta Pusat mengabulkan pembatalan homologasi atau perjanjian perdamaian antara PT Bank ICBC Indonesia dengan PT Sariwangi Agricultural Estate Agency dan Maskapan Perkebunan Indorub Sumber Wadung.

Saya sendiri sebenarnya lebih menyukai produk teh kasar, atau dalam bahasa jawab biasa disebut teh kepyur, ketimbang teh celup. Bukan apa-apa, hanya perihal selera. Tapi, Sariwangi sangat akrab dengan kehidupan saya. Ibu saya suka Sariwangi. Bentuknya yang berkantong bisa dibilang lebih praktis untuk diseduh daripada teh kepyur yang ampasnya sering kali menyebar. Maka dari itu, Sariwangi hampir selalu ada di dapur rumah saya.

Sedikit menoleh dari masa kejayaan Sariwangi, awalnya produk teh ini diperkenalkan dengan nama Teh Celup pada tahun 1972, namun pada 1973, merk dagang Sariwangi resmi diperkenalkan kepada publik. Lama sekali ya. Saat itu mungkin ibu saya baru berusia 2 tahun.

Terhitung hingga sekarang, berarti Sariwangi telah berumur hampir setengah abad. Bukan waktu yang sebentar untuk mempertahankan perusahaan dengan banyaknya persaingan produk yang sejenis. Merk teh celup pun telah banyak bermunculan. Namun, sepertinya nama Sariwangi yang akan pertama terpikir saat seseorang menyebut kata teh celup.

Teh memang menjadi salah satu minuman yang populer di Indonesia. Umunya, teh dinikmati saat bersantai bersama keluarga, sebagai minuman untuk menyuguhi tamu, hingga teman menikmati sepotong pisang goreng di pagi hari. Tak hanya teh celup dan teh kepyur, banyak varian teh dari negara lain yang populer di dunia, seperti :

1. Teh hitam

Jenis teh ini memiliki rasa yang kuat dan pekat. Manfaat utama dari teh ini adalah untuk menurunkan kolesterol jahat, menyehatkan jantung, dan melancarkan sistem pencernaan. Biasanya teh ini berasal dari  beberapa wilayah di India seperti Assam, Darjeeling, dan Nilgiri. Selain itu, teh hitam dari China juga tak kalah nikmat untuk dicoba.

2. Teh hijau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun