Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Jangan Ganggu Fotografer Pernikahan dengan Kamera Ponselmu

24 Oktober 2022   06:00 Diperbarui: 26 Oktober 2022   02:21 1092
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prosesi pernikahan (foto: Pexels.com/willy WFT)

Pernikahan adalah prosesi sakral yang wajib diabadikan dengan indah. Itulah mengapa jasa fotografer khusus pernikahan menjadi teramat vital.

Bahkan sebelum acara berlangsung, vendor fotografer ini harus melalui briefing khusus terkait konsep, lokasi, jumlah kru, dan berbagai detail lainnya supaya hasilnya tidak mengecewakan.

Pekerjaan fotografer pernikahan yang butuh fokus tinggi dan minim gangguan. Setidaknya fotografer pernikahan harus didampingi oleh seorang koordinator foto dari pihak panitia atau keluarga.

Tugas koordinator dari pihak keluarga ini adalah menjembatani pada sesi foto keluarga. Pasalnya, tidak mungkin fotografer yang orang luar bisa mengenali seluruh anggota keluarga yang harus difoto.

Maka, menjadi tugas sang koordinator untuk membuat daftar kelompok yang harus difoto, mengumpulkannya, serta berkoordinasi dengan MC untuk memanggil pada saat sesi foto bersama berlangsung.

Fotografer juga harus mempelajari urutan acara dan titik-titik posisi di mana dia harus berdiri, khususnya jika acara pernikahan dimulai dengan prosesi adat tertentu. Saat pengantin berjalan memasuki ruangan, melakukan prosesi adat, hingga duduk di pelaminan, fotografer harus siap mengabadikan semua momen tanpa terlewatkan.

Oleh karena itu, mengingat beban berat dan tantangan di lapangan, pihak pengantin tidak disarankan untuk menyewa fotografer pernikahan hanya satu orang saja. Untuk hasil yang lebih baik, dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya fotografer pernikahan terdiri dari satu tim minimal 3 orang. Dua orang fotografer dan satu orang videografer. Itu minimal lho.

Ketika tiba saat pelaksanaan, fotografer kerap mendapat tantangan dan permasalahan justru dari tamu undangan dan pihak keluarga atau tuan rumah. Bagaimana tidak? Kehadiran kamera ponsel yang dibawa oleh tamu undangan dan keluarga kerap mengacaukan pengambilan momen istimewa.

Sering sekali para fotografer amatir dadakan itu nyelonong begitu saja mengambil posisi menutupi dan menghalangi pandangan sang fotografer resmi yang telah ditunjuk oleh pihak mempelai. Ini jelas sangat mengganggu dan merugikan pihak mempelai itu sendiri.

Momen-momen saat akad nikah hingga prosesi adat tidak akan bisa diulang gara-gara fotografernya diganggu hal remeh seperti kepala orang yang nongol menutupi kamera atau tangan-tangan pembawa kamera ponsel yang tiba-tiba terjulur di depan posisi fotografer.

Tiap prosesi dalam pernikahan merupakan momen istimewa (foto: unsplash.com/Gema Saputera)
Tiap prosesi dalam pernikahan merupakan momen istimewa (foto: unsplash.com/Gema Saputera)

Para tamu dan keluarga yang seolah berebutan mengabadikan tiap momen pernikahan, tanpa rasa bersalah justru menempatkan dirinya sebagai perusak hasil kerja fotografer yang akan menjadi kenangan seumur hidup bagi sang mempelai.

Saat momen foto bersama keluarga atau tamu dekat, tak jarang pula mereka yang bersiap difoto oleh fotografer resmi justru meminta tolong untuk difoto menggunakan kamera ponsel miliknya. Biasanya mereka akan menitipkan kamera ponselnya pada sang fotografer untuk bisa dipotret secara khusus.

Permintaan nitip foto ini kalau dilakukan ratusan tamu undangan sudah pasti bakal menyita waktu dan tenaga sang fotografer. Seharusnya ia fokus dengan kamera sendiri, tetapi malah direcoki dengan permintaan nitip foto dari ponsel tamu.

Belum lagi jika ada tamu yang nebeng posisi di samping fotografer dan ikut memotret pada saat sesi foto bersama. Ini juga merupakan gangguan yang bisa mempengaruhi hasil kerja sang fotografer.

Memang di beberapa perhelatan pernikahan, ada yang menyediakan orang khusus untuk melayani permintaan nitip foto ini. Biasanya juga masih anggota kru tim fotografer yang disewa.

Namun, menyediakan orang khusus juga perlu biaya khusus pula. Maka dari itu di acara pernikahan pada masyarakat kelas menengah ke bawah, fotografer harus kerja keras melayani berbagai permintaan aneh-aneh ketika acara berlangsung. Mana kesempatan untuk makan sangat susah pula.

Menghindari hal-hal yang dapat merugikan tuan rumah atau pihak pengantin, sebaiknya tamu undangan tahu diri menempatkan. Sebagai tamu harus mampu menahan diri untuk tidak latah ikut-ikutan maju mengabadikan melalui kamera ponselnya. Terutama ketika berada di posisi yang sekiranya dapat mengganggu kerja fotografer.

Pengantin tentu mengharapkan hasil istimewa dari setiap momen berharga pada pernikahannya. Sungguh tidak elok rasanya jika momen istimewa itu justru ternodai oleh ulah para tamu dan keluarga sendiri yang terlalu bernafsu untuk sekedar memenuhi hasrat update status di media sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun