Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool Meng-Endgame-kan Barcelona dan Lionel "Thanos"

8 Mei 2019   10:37 Diperbarui: 10 Mei 2019   10:10 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Leo Messi terisolasi di Anfield/Foto: twitter Champions League

Thanos menjentikkan jari dan separuh populasi semesta musnah di Infinity War. Begitu pula yang dilakukan oleh Messi cs di leg pertama babak semifinal Liga Champions. Lionel "Thanos" Messi 'menjentikkan' kaki dan separuh peluang Liverpool untuk ke final pun musnah. The Reds membawa pulang kekalahan 3-0.

Para pahlawan andalan pun harus absen di leg kedua karena bertumbangan. Mohamed Salah, Roberto Firmino dan Naby Keita, bernasib layaknya Doctor Strange, Black Panther dan kawan-kawan yang menjadi debu.

Menatap laga kedua, kali ini bertempat di Anfield. Mirip peperangan Endgame yang berlokasi di markas Avengers, Lionel "Thanos" membawa pasukannya mencoba kembali menyerang Captain Henderson dan kawan-kawan di rumahnya sendiri.

Entah apa yang diucapkan seorang Captain Henderson di ruang ganti sebelum laga. Sebagai seorang kapten tim, ia harus berbicara dan memotivasi rekan-rekannya di saat kondisi terpojok.

"Whatever It takes!" mungkin demikian serunya.

Whatever it takes Cap! (sumber foto ig @championsleague)
Whatever it takes Cap! (sumber foto ig @championsleague)
Lionel "Thanos" memang kuat, maka strategi khusus pun harus dilakukan. Silih berganti menjaga dan menjegalnya setiap kali membawa bola. Thanos memang harus dikeroyok. Batu-batu infinity tidak boleh sedetikpun berada di tangan Thanos.

Kali ini "Hulk" van Dijk yang di laga pertama babak belur pontang-panting dihajar Thanos, kali ini bisa lebih kalem mengendalikan diri. Ia begitu kokoh di belakang bersama Alisson yang terbang ke sana ke mari menyelamatkan gawang. Alisson mirip Captain Marvel yang disebut sebagai anak baru tapi punya peranan penting dan kekuatan yang hebat.

Andy Robertson namanya, bek kiri terbaik Liverpool yang seolah berani mati di lapangan. Di penghujung babak pertama ia sampai mengerang kesakitan. Kemudian ia pun harus berkorban, digantikan oleh Gini Wijnaldum di babak kedua yang lalu memborong dua gol yang merontokkan Bercelona.

Ini mirip plot kepahlawanan seorang Black Widow yang rela bertukar nyawa demi mendapatkan soul stone. Pengorbanan yang tak sia-sia.

Trent Alexander-Arnold, bek kanan muda berusia 20 tahun yang di laga pertama tidak main, kali ini datang bak Ant-Man yang di Infinity War juga absen. "Trent-Man" datang dengan ide-ide segar yang tidak terbaca kubu lawan. Umpan-umpan silangnya sungguh berbahaya. Seperti halnya ide kembali ke masa lalu yang menjadi titik balik kemenangan Avengers.

Kecerdikan Trent membuahkan hasil luar biasa. Dalam situasi sepak pojok, ia melakukan gerak tipu sebelum mengirim bola ke Divock Origi yang mencetak gol kemenangan Liverpool.

Anfield bergemuruh, Anfield bersorak. Barcelona tamat, Thanos pun lenyap. Dunia terhenyak dengan sejarah yang ditorehkan Liverpool. Membalikkan keadaan dari 0-3 menjadi 4-3 untuk lolos ke final Liga Champions adalah kali pertama dalam sejarah.

You"ll Never Walk Alone.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun