Mohon tunggu...
Widi Admojo
Widi Admojo Mohon Tunggu... Guru - Widiadmojo adalah seorang guru, tinggal di Kebumen

sedikit berbagi semoga berarti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konseling Digital, Mengapa Tidak?

14 Oktober 2019   15:03 Diperbarui: 14 Oktober 2019   15:05 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era yang serba digital saat ini, apa sih yang tidak mungkin  terlayani secara digital ? Termasuk dalam layanan bimbingan konseling di sekolah, di era yang serba digital saat ini sangat mungkin untuk dirintis sebuah layanan berbasis elektronik. Ada beberapa keunggulan yang dapat dipertimbangkan bila kemudian layanan bimbingan konseling di sekolah ini juga mencoba menerapkan layanan bimbingan berbasis  elektronik. Ketimbang terus mempertahankan layanan bimbingan konseling konvensional yang barangkali sudah tidak lagi diminati oleh penggunannya dalam hal ini adalah siswa di sekolah dan orang tua murid di rumah.

Keunggulan pertama dari layanan bimbingan konseling berbasis elektronik atau berbasis digital ini adalah mampu mengatasi keterbatasan waktu yang tersedia untuk terselenggarannya sebuah layanan.  Layanan bimbingan konseling konvensional yang tebatas tempat dan waktu, dapat teratasi  dengan terobosan layanan bimbingan konseling elektronik atau digital.

Guru bimbingan konseling di sekolah dapat menciptakan atau mendisain format layanan elektronik yang dapat diakses oleh siswa-siswanya dari mana saja dan waktunya kapan saja.  Dari layanan ini keterbatasan waktu yang disediakan sekolah melalui jam pembelajaran konvensional dapat teratasi karena siswa dapat mengoperasikan dan mengikuti layanan bimbingan konseling  cukup melalui alat komunikasi berbasis internet, semacam android atau lap top yang terhubung dengan internet.

Keunggulan yang kedua, layanan bimbingan konseling berbasis elektronik memungkinkan siswa yang secara pribadi tidak menginginkan layanan konselingnya diketahui publik, dengan layanan konseling digital ini dapat diseting sedemian rupa sehingga hanya konselor sekolah dan siswa itu sendiri yang mengetahui tema atau materi layanan bimbingan konselingnya.

Dengan demikian bila dalam bimbingan konseling asas kerahasiaan siswa ini menjadi asas yang penting, maka konseling elektronik ini sangat menjamin aspek kerahasiaan yang menjadi asas bimbingan konseling itu sendiri. Sebab ada kalanya siswa tidak ingin berkonsultasi memanfaatkan layanan bimbingan di sekolah karena merasa tidak nyaman terhadap kerahasiaan masalah pribadi yang sedang dibicarakan dengan guru bimbingan konseling. Layanan elektronik ini bisa diseting agar siswa dapat memilih waktu dan memilih model komunikasi konseling yang diinginkan siswa terhadap guru.

Ketiga, fungsi layanan konseling yang salah satunya  menjadi katarsis bagi siswa saat mencurahkan permasalahan atau problema yang dimiliki akan lebih afdol bila pembahasan permasalahan yang dialami siswa berada dalam kondisi "up to date".  Dalam arti pada saat yang tepat dimana siswa secara emosional sedang dalam suasana atau dalam detik-detik merasa membutuhkan solusi atau jalan keluar untuk pengentasan permasalahannya. Sedangkan layanan konseling konvensional yang mana sangat terbatas waktu dan ruangnya, bisa dimungkinkan saat pelaksanaan konseling secara emosional siswa sudah dalam keadaan tidak "mood" atau basi penanganan.

Keempat, siswa tentu  akan lebih tertarik dan merasa lebih tertantang mana kala layanan berbasis digital ini dapat dinikmati menggunakan terobosan teknologi yang memang lebih banyak keuntungannya.  Keuntungan ini tentu berkaitan dengan  kondisi psiksis siswa yang cenderung menyukai unsur-unsur kebaruan, kreativitas, tidak monoton dan membosankan. Layanan konseling konvensional yang cenderung itu-itu saja dengan media yang sudah  "expired" tentu akan teratasi dengan baik bilaman guru bimbingan konseling mau mencoba menerapkan teknologi digital ini untuk melaksanakan layanan konselingnya.

Beberapa  persyaratan  konseling yang kemungkinan tidak dapat dijangkau bila layanan ini berbasis koneksi internet, misalnya bagaimana menerapkan ketreampilan attending, ketrampilan  oobservasi, tatapan mata, ketrampilan merespon sikap siswa, kemajuan teknologi yang mampu menyajikan atau menghadirkan siswa secara visual tentu dapat menjadi solusi mana kala guru bimbingan konseling membutuhkan penampilan visual siswa walaupun dilakukan dengan bantuan teknologi. Misalnya  memanfaatkan fasilitas video call, telekonfrence dan lain sebagainya.

Fasilitas digital yang sedemikian rupa, justru dapat dimanfaatkan guru bimbingan konseling  untuk mengembangkan kreativitas agar layanan bimbingan konseling yang dilaksanakan lebih berkualitas, inovatip, kreatip dan berdampak positip pada siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun