Kompos daun kering merupakan pupuk organik yang dibuat dari daun-daun kering yang mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme. Proses pembuatan kompos ini cukup dengan pengumpulan daun kering yang di simpan dalam tempat lembab dan ditutupi oleh plastik hingga menguap atau kondisi daun menjadi panas,berwarna hitam dan basah. Kompos ini kaya akan humus dan nutrisi yang dapat menyuburkan tanah, meningkatkan retensi air, serta mendukung pertumbuhan tanaman secara alami.
Pengolahan sampah organik, khususnya daun kering, menjadi kompos dapat dilihat sebagai solusi berkelanjutan dari berbagai perspektif. kompos daun kering membantu mengurangi volume sampah di tempat pembuangan akhir (TPA), menekan emisi gas rumah kaca, serta memperbaiki kesuburan tanah tanpa merusak ekosistem.Â
Dari perspektif ekonomi, pembuatan kompos dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal, memberikan peluang bisnis bagi masyarakat dalam produksi dan penjualan pupuk organik, serta mendukung pertanian berkelanjutan. Sedangkan secara sosial, praktik ini mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab, sekaligus membuka peluang kerja di sektor lingkungan.
Selain itu, dilihat dari aspek teknologi yaitu inovasi dalam metode pengomposan, seperti penggunaan mikroorganisme efektif (EM4) dan sistem aerasi yang efisien, semakin meningkatkan kualitas dan efisiensi produksi kompos. Dengan begitu tercipta banyak sekali manfaat dari pengolahan daun kering
Proses ini menjadi kompos yang bukan hanya solusi dalam menangani sampah organik, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan lingkungan yang lebih lestari...
Mari ubah sampah organik ini menjadi pupuk alami yang kaya nutrisi untuk menyuburkan tanah dan tanaman. Dengan proses sederhana, kompos daun kering dapat menjadi solusi ramah lingkungan untuk pertanian berkelanjutan, sekaligus mengurangi limbah organik. Mari manfaatkan kekayaan alam dengan cara yang lebih bijak!_widhi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI