Mohon tunggu...
Widasari Saraswati
Widasari Saraswati Mohon Tunggu... -

Sari. Lahir dan besar di Jakarta, mantan pengajar yang menyelesaikan pendidikan di Universitas Negeri Jakarta. Saat ini bekerja sebagai penulis lepas sambil mengurus 2 buah hatinya. www.widasarisaraswati.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Larangan Adu Banteng di Spanyol

29 Juli 2010   01:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:31 2075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parlemen Katalonia Spanyol akhirnya memutuskan untuk melarang adu banteng melalui pemungutan suara. Katalonia menjadi kawasan pertama di Spanyol yang melarang adu banteng. Banyak argumen yang menyatakan bahwa adu banteng adalah kejam dan sudah ketinggalan zaman. Tapi banyak pula yang menganggap bahwa adu banteng adalah seni yang harus dilestarikan. Menurut info di sini, larangan adu banteng di wilayah pesisir timur laut Barcelona ini akan mulai diberlakukan tanggal 1 Januari 2012. Adu banteng merupakan pertarungan antara manusia (matador) dan banteng dalam satu arena yang disebut plaza de toros. Menjadi seorang matador merupakan satu kebanggan bagi orang Spanyol, terlebih lagi jika mampu menaklukan sang banteng. Matador adalah bintang dari pertunjukkan ini di lapangan. Seorang matador harus mampu menyeimbangkan antara ketrampilan kaki, kecekatan tangan, kecepatan mata dan pengambilan keputusan dalam bilangan detik untuk menghujamkan pedang ke jantung sang banteng.

Kadang kala matador gagal menghujamkan pegangnya dan banteng menyeruduk matador. Biasanya tanduk banteng menyabet paha dan bagian perut. Bahkan ada kejadian tanduk banteng menancap tenggorokan dan menembus mulut. Kalau hal ini terjadi matador segera dilarikan ke rumah sakit, ada yang selamat tapi tidak jarang berakhir pada kematian.
Walaupun saya dan suami tinggal di Spanyol, kami sama sekali belum pernah melihat adu banteng karena tidak setuju dengan salah satu budaya khas Spanyol ini. Rasanya tidak tega melihat banteng ditombak berkali-kali, dibuat capek dengan mengajak banteng "menari dan bermain" memutari arena dengan bendera merah matador,  sementara luka yang menganga terus mengucurkan darah. Puncaknya adalah matador membuat tusukan di lubang tengkuk banteng dengan pedang yang panjang dan akhirnya banteng itu ambruk ke tanah karena kehabisan darah. Tragis dan sangat memilukan . Pertunjukan yang sangat menyedihkan dan penonton memberikan tepuk tangan meriah, melempar bunga dan topi, bersorak sorai ketika sang matador berhasil menumbangkan si banteng dengan cepat seperti tidak peduli dengan nasib banteng yang sekarat atau mati ditengah arena. Sebaliknya jika matador tidak berhasil merubuhkan sang banteng, maka penonton akan kecewa, matador akan mendapat suitan panjang, teriakan, dan makian. Matador yang sebutan lainnya dalam bahasa Spanyol adalah torerro juga memperoleh hadiah uang yang banyak sekali,  diarak keliling lapangan sebagai juara dan biasanya sang matador juga diberi hadiah potongan telinga sang banteng.
Mohon maaf kalo foto-fotonya bikin mual,  melihat darah bercucuran dari sang banteng dan matador yang "gagah" terluka parah. Saya pribadi sama sekali tidak merasa kasihan melihat para matador terluka, karena menurut saya sudah saatnya mereka merasakan apa yang dirasakan oleh sang banteng, adil! Sudah dimulai dengan Katalonia, semoga kota-kota lainnya di Spanyol menyusul aksi pelarangan adu banteng yang kejam ini. Semoga tidak ada lagi kematian binatang tak bersalah untuk rekreasi manusia!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun