Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gempa

23 November 2022   11:21 Diperbarui: 23 November 2022   11:26 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerusakan akibat gempa Cianjur. (Foto: Dok BPD CIANJUR)

Senin siang, Pak Guru Jono masih berada di ruang kelas 9C lantai -2. Jam dinding menunjuk pada angka 13.10 WIB.  Ia mengawasi anak-anak yang sedang piket membersihkan kelas sambil menulis artikel untuk kompasiana. Tiga anak laki-laki menaikkan kursi ke atas meja. Tiga anak perempuan menyapu lantai. Kemudian mereka membersihkan pintu, kaca nako, kaca jendela, menghapus tulisan di papan tulis, dan mengepel lantai. Sepuluh menit kemudian piket selesai. Anak-anak turun ke lantai bawah untuk pulang. Jono menyelesaikan artikelnya sendirian di ruang kelas 9C.

Tiba-tiba kursi dan meja bergetar. Almari bergerak. Lampu dan lampion di kelas  bergoyang-goyang. Kipas angin gemeretak. Setidaknya ada 3 dari 36 kursi yang baru saja dinaikkan ke atas meja berjatuhan. Terdengar teriakan bersahut-sahutan dari luar ruang kelas.

"Gempa-Gempa."

"Semua keluar ruangan,  turun-turun."

Jono ragu antara keluar ruangan atau tetap tinggal di dalam ruangan karena gempa semakin kencang. Dengan lisannya ia berdzikir.  Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim, Ya Malik, Ya Quddus, Ya Salam, Ya Mukmin, Ya Muhaimin, Ya Aziz,  Ya Jabbar. Berulang-ulang dzikir itu diucapkannya hingga gempa mulai mereda.

"Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'un. Allahumma ajirhum fii mushibatihim, wa akhlif lahum khairon minha."

Artinya:

"Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Ya Allah, berilah mereka pahala dalam musibah ini dan gantilah dengan yang lebih baik daripadanya."

Dari ruang guru melalui pengeras suara, Ustadz Zaenal menghimbau agar semua anak keluar ruangan dan segera pulang walaupun  gempa sudah berhenti.  Dari Imam Nawawi, Rasulullah SAW mengajarkan kepada Sayyidina Ali sebuah doa yang sebaiknya dibaca ketika menghadapi kesulitan atau bencana agar Allah SWT menghilangkan bencana tersebut. Berikut doanya: Bismillahirrahmanirrahim wala haula wala quwwata illa billahi 'aliyyil 'admin."

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Tiada daya dan kekuatan (bagi kami) melainkan hanya dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung." (Daarul Fikr: 123).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun