Mohon tunggu...
Abrurizal Wicaksono
Abrurizal Wicaksono Mohon Tunggu... Pekerja Sosial

Selayaknya orang biasa.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Menunggang Kuda Mati Dalam Bonus Demografi, Sebuah Kritikan Terhadap Ketidakberdayaan Regulasi

11 Juni 2025   09:17 Diperbarui: 11 Juni 2025   09:22 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Menjadi Negara dengan Banyak Penduduk Tak Sama dengan Negara Kuat

Banyak yang mengira bahwa bonus demografi otomatis akan membawa kemajuan. Faktanya, tanpa kebijakan yang visioner, Indonesia justru berisiko mengalami bencana demografi: meningkatnya pengangguran, rendahnya produktivitas, serta konflik sosial akibat kesenjangan dan frustasi sosial.

Laporan World Bank (2022) menyebutkan bahwa kunci dari keberhasilan bonus demografi adalah investasi di bidang pendidikan, kesehatan, dan regulasi ketenagakerjaan yang fleksibel serta inklusif. Sementara itu, OECD (2021) menegaskan pentingnya regulatory impact assessment (RIA) untuk memastikan setiap kebijakan yang lahir sesuai dengan kebutuhan dan realitas zaman.

Kita Perlu Kendaraan Baru, Bukan Pelana Lama

Metafora "kuda mati" sangat kuat. Tapi saya ingin menambahkan: kita tidak hanya perlu berhenti menungganginya, tapi juga perlu menciptakan kendaraan baru---berbasis data, kolaboratif, dan adaptif terhadap tantangan zaman. Selama pemerintah hanya berputar di zona nyaman, rakyat akan terus menyeret beban regulasi usang, kehilangan arah, bahkan kehilangan harapan.

Bonus demografi tidak akan menunggu. Kalau kita tak segera bertindak, yang kita tinggalkan bukanlah jejak kemajuan, tetapi deretan peluang yang terlewat.

Referensi:

1. Bloom, D.E., Canning, D., & Sevilla, J. (2003). The Demographic Dividend: A New Perspective on the Economic Consequences of Population Change. RAND Corporation.

2. BPS (2021). Proyeksi Penduduk Indonesia 2020--2035.

3. Anderson, J.E. (2015). Public Policymaking. Cengage Learning.

4. OECD (2021). Regulatory Policy Outlook: Enhancing Regulatory Quality for Economic Recovery.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun