Mohon tunggu...
Abdul Muis Ashidiqi
Abdul Muis Ashidiqi Mohon Tunggu... Content Writer

Hobi rebahan, cita-cita jadi sultan, tapi masih suka jajan cilok di pinggir jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengenal Dendrologi: Petualangan Dunia Pohon dari Akar hingga Daun

7 Oktober 2025   11:00 Diperbarui: 7 Oktober 2025   10:53 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pohon (Sumber: Pexels / Lerkrat Tangsri)

Sebagai contoh, pohon mangga (Mangifera indica) termasuk dalam keluarga Anacardiaceae, yang juga menaungi jambu mete. Meski berbeda bentuk, mereka memiliki struktur bunga dan buah yang mirip.

Taksonomi menjadi dasar penting dalam penelitian kehutanan, karena dengan mengetahui nama ilmiah suatu pohon, para ilmuwan di seluruh dunia bisa berbicara dalam "bahasa yang sama". Ini mencegah kebingungan, misalnya ketika satu jenis pohon punya banyak nama lokal di berbagai daerah.

3. Sistem Klasifikasi: Menertibkan Keanekaragaman

Bayangkan perpustakaan tanpa rak dan label, pasti sulit mencari buku yang kamu mau. Begitu pula dunia tumbuhan. Sistem klasifikasi adalah cara ilmuwan menata ribuan spesies agar mudah dipelajari.

Tumbuhan dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri yang sama: bentuk daun, bunga, biji, hingga struktur selnya. Dahulu, klasifikasi didasarkan pada pengamatan fisik saja. Namun, sekarang para ilmuwan juga menggunakan teknologi DNA untuk memastikan hubungan antarspesies secara genetik.

Sistem klasifikasi modern membuat kita tahu, misalnya, bahwa pinus dan cemara termasuk dalam kelompok Gymnospermae (berbiji terbuka), sementara mangga dan jati termasuk dalam Angiospermae (berbiji tertutup).

4. Morfologi: Bahasa Rahasia Pohon

Setiap pohon punya "bahasa tubuh" sendiri. Ilmu morfologi tumbuhan membantu kita menerjemahkannya. Dari bentuk daun yang lebar atau sempit, batang yang lurus atau beralur, hingga akar yang menonjol di permukaan tanah, semuanya bercerita tentang bagaimana pohon beradaptasi.

Misalnya, daun pinus berbentuk jarum agar tidak mudah kehilangan air di daerah kering dan dingin. Sementara daun jati yang lebar membantu menangkap sinar matahari di hutan tropis yang padat. Melalui morfologi, anak-anak sekalipun bisa belajar bahwa setiap bentuk di alam punya tujuan, tidak ada yang kebetulan.

Kesimpulan

Dendrologi adalah jembatan antara manusia dan hutan. Ia mengajarkan kita bahwa setiap pohon, sekecil apa pun, punya peran dalam menjaga kehidupan di bumi. Dari kegiatan eksplorasi yang menantang, taksonomi yang teliti, sistem klasifikasi yang teratur, hingga morfologi yang indah, semua itu menumbuhkan rasa kagum dan tanggung jawab terhadap alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun