Mohon tunggu...
whdnifdllh
whdnifdllh Mohon Tunggu... siswa

membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah kelam dibalik Monumen Pancasila Sakti

25 Februari 2025   07:47 Diperbarui: 25 Februari 2025   07:47 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

     Monumen Pancasila Sakti merupakan bangunan bersejarah yang terletak di daerah kawasan Jakarta Timur.Monumen ini dibangun atas ide gagasan dan pemikiran dari Presiden ke-2 Republik Indonesia yaitu Bapak Soeharto.Monumen ini didirikan pada pertengahan bulan Agustus tahun 1967 dan diresmikan pada tanggal 01 Oktober 1972.

     Latar belakang didirikannya monumen ini adalah untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan revolusi yang berjuang hingga akhir hayat untuk mempertahankan Ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Pancasila dari komunis.Dan juga bertujuan untuk mengingatkan kepada generasi muda tentang bahaya laten komunis.

     Di dalam monumen ini terdapat macam-macam peninggalan dan replika yang menceritakan peristiwa berdarah yang sangat bersejarah pada tahun 1965 yaitu peristiwa G30S/PKI .Pada kejadian berdarah ini terjadi penculikan kepada 7 panglima Angkatan Darat yaitu,letjen Ahmad Yani,Mayjen Soeprapto,Mayjen M.T Haryono,Mayjen S.Parman,Brigjen Pandjaitan,Brigjen Soetoyo, dan Perwira TNI Lettu Pierre Tandean.Satu-satunya target yang berhasil melarikan diri adalah Jendral A.H Nasution.Namun naas putrinya yang bernama Ade Irma Nasution harus menjadi korban dari keganasan Partai Komunis Indonesia (PKI).

     Sebelum menjadi monumen bersejarah,tempat ini merupakan tanah atau kebun kosong yang dijadikan tempat pembuangan jasad para Jendral setelah disiksa dengan kejam.Di kawasan kebun kosong tersebut terdapat sebuah lubang sumur tua sedalam 12 meter dan berdiameter 75 centimeter.

     Dengan dibangunnya Monumen Pancasila Sakti ini,diharapkan kepada generasi seterusnya akan selalu mengenang peristiwa kelam ini,agar menjadi pembelajaran yang sangat berharga untuk Bangsa Indonesia dikemudian hari agar tidak terulang kembali kejadian kelam tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun