Pendekatan Design Thinking Lahirkan Inovasi untuk Tingkatkan Produktivitas
Oleh Wesnina Nawimar
Inovasi bukan sekadar kata kunci yang sering didengungkan, melainkan kebutuhan nyata di era persaingan global. Perusahaan yang berhasil bertahan bukan hanya yang memiliki modal besar, melainkan yang mampu beradaptasi cepat, menciptakan solusi kreatif, dan meningkatkan produktivitas. Salah satu pendekatan yang semakin banyak digunakan untuk menjawab tantangan tersebut adalah design thinking.
Belum lama ini, PT Chitra Paratama-importir tunggal ban Michelin (earthmover series) dan bagian dari Grup MahaDasha-membuktikan hal itu. Melalui inovasi Chitra Customer Relationship Management (CCRM) yang dipresentasikan Mochammad Annas Khadafi, mereka berhasil meraih Platinum Award dalam ajang Continuous Improvement Convention (CIC) 2024 yang diselenggarakan oleh Productivity & Quality Management Consultant (PQM) di Jakarta. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bagaimana design thinking dapat melahirkan inovasi yang relevan sekaligus meningkatkan produktivitas tim.
Apa Itu Design Thinking?
Design thinking pada dasarnya adalah pendekatan penyelesaian masalah yang berfokus pada manusia (human-centered approach). Konsep ini populer lewat Stanford d.school dan kemudian banyak diadopsi oleh perusahaan global seperti IDEO, IBM, hingga Google. Prosesnya meliputi lima tahap: Empathize, Define, Ideate, Prototype, dan Test (Brown, 2009).
- Empathize - memahami kebutuhan pengguna secara mendalam.
- Define - merumuskan masalah inti dengan jelas.
- Ideate - menghasilkan ide kreatif sebanyak mungkin.
- Prototype - membuat model atau rancangan awal.
- Test - menguji solusi langsung di lapangan dan menyempurnakannya.
Pendekatan ini tidak linier, melainkan iteratif. Artinya, setiap tahap dapat diulang sesuai kebutuhan sampai ditemukan solusi yang paling sesuai.
Studi Kasus: CCRM Chitra Paratama
Keberhasilan Chitra Paratama dalam ajang CIC 2024 bukan kebetulan. Dengan design thinking, mereka mampu melihat persoalan dari sudut pandang pengguna: bagaimana tim sales bisa bekerja lebih efisien, mengelola data pelanggan dengan akurat, dan merespons kebutuhan pasar lebih cepat.
- Empathize: Mereka memetakan tantangan tim sales, seperti kesulitan mengakses data pelanggan secara real time.
- Define: Masalah utama dirumuskan: proses CRM lama menghambat produktivitas.
- Ideate: Tim menghasilkan ide-ide baru, salah satunya sistem CCRM berbasis digital.
- Prototype & Test: Sistem ini diuji coba, lalu diperbaiki sesuai masukan pengguna internal.
Hasilnya, inovasi CCRM meningkatkan koordinasi internal, mempercepat proses pengambilan keputusan, sekaligus mendukung hubungan jangka panjang dengan pelanggan. Tidak heran jika juri CIC menilai inovasi ini layak mendapat penghargaan tertinggi.
Relevansi bagi Dunia Pendidikan dan Kreativitas