Mohon tunggu...
Wening Kumalasari
Wening Kumalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

memiliki hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rendahnya Prestasi dan Sarana Prasarana Sekolah

28 Oktober 2022   08:08 Diperbarui: 28 Oktober 2022   08:20 2207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman hidup dalam berbagai lingkungan yang berlaangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi pertumbuhan atau perkembangan individu. Sedangkan dalam arti sempit, pendidikan dalam prakteknya identik dengan persekolahan, yaitu pengajaran formal di bawah kondisi yang terkontrol.

Pengertian prestasi belajar menurut Poerwanto (2007)  adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport. Berbeda dengan Poerwanto, Winkel (1997) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar sesuai dengan bobot yang dicapainya. Sedangkan Nasution, S (1987) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai oleh seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat, prestasi belajar dikatan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan juga aspek psikomotorik. Sebaliknya, prestasi itu dikatakan kurang memuaskan apabila seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga aspek tersebut.

Tidak semua siswa mempunyai prestasi yang baik. Banyak juga siswa memiliki prestasi yang rendah. Faktor yang menyebabkan rendahnya siswa dapat berasal dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal). Menurut Slameto (2013:54) "Faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor internal yang bersumber pada diri siswa dan faktor eksternal yang bersumber dari luar diri siswa. Faktor internal dipengaruhi oleh jasmaniah kesehatan dan cacat tubuh, serta psikologi yang berupa inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat”. 

Pada kenyataannya faktor-faktor penyebab rendahnya prestasi belajar, karena diakibatkan jika dalam proses pembelajaran berlangsung siswa lebih memilih untuk tidak masuk kelas pada jam pertama mata pelajaran. Alasan terlambat karena jarak rumah yang jauh dengan sekolah, serta ada beberapa siswa juga yang sering terlambat karena sebelum berangkat ke sekolah harus membantu orang tuanya karena keadaan ekonomi. 

Selain itu, ada beberapa siswa yang sering bolos atau berada di luar kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Hal ini disebabkan sebagian siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru sehingga mereka takut masuk di dalam kelas, dengan alasan takut akan dihukum, dan merasa bosan di dalam kelas. Sebagian siswa lain juga sering bolos dengan alasan merasa bosan dengan mata pelajaran tertentu maupun ada pengaruh teman dari luar sekolah. Ada pula siswa yang sering alpa akibat keluarga yang broken home sehingga mereka merasa malas untuk ke sekolah. Bahkan ada siswa yang sering keluar masuk pada saat proses pembelajaran berlangsung dan kurang memperhatikan guru pada saat mengajar, baik siswa laki-laki maupun perempuan. Hal ini terjadi karena adanya pengaruh faktor dari dalam diri siswa maupun dari luar sehingga mereka mengesampingkan belajar. 

Akibatnya siswa yang sering melakukan hal ini akan ketinggalan materi pelajaran, sehingga hasil evaluasi tidak mencapai nilai ketuntasan yang sudah ditentukan. Melihat fakta yang terjadi di lapangan bahwa perilaku di atas akan membawa dampak buruk bagi siswa seperti resiko akan ketinggalan materi pelajaran, bahkan bisa saja tidak naik kelas. Dengan ketinggalan pelajaran siswa tidak dapat menjawab ketika diadakan evaluasi maupun ulangan, sehingga akan terlihat hasil yang dicapai siswa tidak mencapai taraf ketuntasan. Melihat hal itu, guru pembimbing telah berupaya mencari solusi maupun mengadakan pendekatan pada siswa itu sendiri, seperti memotivasi siswa dan memberikan pemahaman tentang masa depan mereka jika mereka tidak mengubah perilaku ke arah yang lebih baik.

Sarana prasarana di sekolah tentunya juga berpengaruh dalam proses pembelajaran siswa. Sarana dan prasarana pendidikan berperan langsung dalam proses pembelajaran di sekolah sehingga berfungsi untuk memperlancar dan mempermudah proses transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik. Ketika sarana dan prasarana sekolah tidak memadai maka akan berakibat dalam masalah minimnya pendidikan. Salah satu faktor kurangnya standar sarana dan prasarana di sekolah adalah keterbatasan fasilitas untuk bahan belajar mengajar. 

Masalah ini bisa diatasi dengan cara pandai-pandai mengelola dana dan juga harus meminta dana kepada pemerintah sesuai dengan keadaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan di sekolah tersebut. Jika ada kekurangan, guru juga meningkatkan kreativitasnya untuk mengajar dengan alat seadanya. Untuk orangtua mungkin bisa memberikan sumbangan-sumbangan yang dapat membantu proses belajar mengajar di sekolah dengan membayar spp dan komite dengan tepat waktu.

Sumber Referensi

https://ojs.unm.ac.id › article › viewFile › pdf

https://unpar.ac.id › pakar-berbagi-tips-agar-mahasiswa...

https://osf.io › download

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun