Mohon tunggu...
Wempie fauzi
Wempie fauzi Mohon Tunggu... Penulis - Bekas guru

Bekas gurru yang meminati sejarah serta politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto dan Peran Ganda Digitalisasi untuk Ekonomi Indonesia

9 Mei 2023   09:14 Diperbarui: 9 Mei 2023   09:21 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Perkembangan pesat teknologi digital telah menjadi situasi yang tak bisa dihindari lagi dalam gerak ekonomi. Mengambil manfaat serta memaksimalkan fungsi yang dimiliki menjadi strategi terbaik agar  tercapai stablitas nasional di tengah berbagai tantantan global yang terus bergerak dinamis. Pilihan untuk menjadikan ekonomi digital tersebut sebagai tulang punggung dalam penetapan kebijakan strategis ekonomi negara.

Ini tak lepas dari postur potensi besar yang dimiliki Indonesia dimana nilai ekonomi digital yang dimiliki Indonesia pada tahun 20222 lalu tercatat sebesar   USD 77 miliar atau tumbuh 22% (yoy) dan diprediksi akan meningkat hampir 2 kali lipat hingga USD 130 miliar pada tahun 2025. Potensi yang dalam perjalanannya perlu mendapat dorongan khususnya pada aspek pengembangan, sinergi serta inovasi dalam kebijakan.

Tak cuma dalam  negeri, langkah lanjut untuk penerapan strategi tersebut juga dilebarkan Indonesia hingga ke kawasan ASEAN, bentuknya dengan memasukkan agenda transformasi digital sebagai isu yang dibahas dalam pelaksanaan KTT ASEAN 2023 yang mana Indonesia bertindak selaku ketuanya.

"Hal ini menjadi sangat penting karena kita menggunakan ekonomi digital atau digital platform sebagai buffer dan juga akselerator daripada pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di ASEAN," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan welcoming remarks dalam acara Opening Ceremony Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023, Senin (8/05).

Langkah kongkrit yang telah diambil Indonesia antara penguatan infrastruktur seperti perluasan jaringan 4G, penerapan teknologi 5G, pemanfaatan Low Earth Orbit Satellite, hingga pelaksanaan berbagai inisiatif dan program yang dapat mendukung inklusivitas masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital, termasuk peningkatan akses terhadap layanan keuangan atau keuangan inklusif.

Berbagai upaya tersebut diharapkan akan menjadi motor utama saat datangnya periode bonus demografi yang juga menghadirkan tantangan yang mesi diselesaikan, seperti mempersempit jurang literasi dalam keterampilan digital, yang proyeknya diwujudkan antara lain dalam bentuk Program Kartu Prakerja, Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship (DTS), Digital Leadership Academy (DLA), hingga Sea Labs Academy. 


"Yang perlu kita ingat bahwa 10 hingga 13 tahun ke depan adalah momentum yang sangat penting bagi Indonesia karena momentum bonus demografi hanya akan berlangsung sampai tahun 2038," tegas Menko Airlangga.
Inovasi Kebijakan terbaru Indonesia untuk penguatan ekonomi digital ini adalah peluncuran sistem pembayaran kartu kredit domestik yang disebut dengan  Kartu Kredit Indonesia untuk keperluan dalam negeri, serta peluncuran aplikas QRIS antarnegara Indonesia-Malaysia sebagai wujud nyata komitmen bersama dalam mengakselerasi ekonomi dan keuangan digital.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun