Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Bola

Wasit Terbaik ISL pun Berjualan Batu Akik

13 Juli 2015   05:19 Diperbarui: 13 Juli 2015   05:19 1531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Thoriq al katiri wasit terbaik ISL / sumber : goql.com)

Konflik sepakbola nasional antara Kemenpora dengan Pengurus PSSI yang berujung jatuhnya sanksi FIFA memang telah membuat sepakbola Republik ini mati suri. Bulan Ramadhan pun tak mampu membuat ‘cooling down’ keduanya dan jelang lebaran ketika Menpora dan Pengurus PSSI ‘fine-fine saja’ berbeda 360 derajat dengan para pemain serta para pelatih yang menggantungkan hidupnya dari keringat lapangan hijau, mereka dihadapkan pada situasi yang memberatkan.

http://www.kompasiana.com/wefi/kabar-pemain-jelang-lebaran-dari-menukar-mobil-mengawasi-tambak-hingga-menjadi-kuli_5599d1fd117b61d90e9991f

Memang Tim Transisi Kemenpora sudah siap meluncurkan Piala Kemerdekaan hingga Piala Presiden tetapi itu memanh seharusnya, kan Menpora yang membekukan PSSI ya harus tanggung jawab gitu loh. Jadi kalau ndak memutar turnamen jadi pertanyaan pastinya. Namun itu semua baru rencana awal yang masih ditunggu kepastian finalisasinya dan lebaran ini pun para pemain hingga pelatih tetap harus memutar otaknya untuk bisa memberikan kebahagiaan kepada keluarga tercinta termasuk juga wasit terbaik ISL 2014, Thoriq M Alkatiri.

Kompetisi ISL 2013/14 memunculkan satu nama kepermukaan sepakbola nasional kala itu yakni sosok wasit muda bernama Thoriq M Alkatiri yang menjadi wasit terbaik usai menyisihkan pesaingnya Kusni dan Bahru Ulum dalam pemberian penghargaan wasit terbaik ISL 2013/14. Lulusan Universitas Pendidikan Indonesia tersebut dikenal sebagai sosok yang tak gentar dalam memimpin laga-laga penting dengan tensi tinggi seperti Persib Bandung kontra Arema Cronus.

Lalu bagaimana kondisi Thoriq M Alkatiri disaat kompetisi sepakbola nasional dihentikan, pastinya wasit kelahiran Karawang 26 tahun lalu tersebut harus ‘move on’ apalagi status wasit di ISL seperti free lance dimana jika kompetisi selesai maka pemasukan pun terhenti.

‘Wasit di Indonesia itu seperti freelancer. Kalau seperti saya dan teman-teman di LSI, pada saat kompetisi berhenti tentu tidak ada pemasukan,” ungkap Thoriq yang terpaksa hijrah ke kampung halaman isterinya di Martapura, Kalimantan Selatan untuk memulai bisnis jual beli batu akik dan baju batik tersebut.

“Saat ini saya membuka toko dengan berjualan batik serta memasok batu akik ke luar Kalimantan. Rata-rata dikirim ke Pulau Jawa. Batu disini kan lebih murah,” terang Thoriq tentang bisnis yang digelutinya.

Bagaimana pandangan Thoriq terkait rencana Tim Transisi Kemenpora yang akan memutar turnamen Piala Kemerdekaan, kemungkinan besar wasit berstatus wasit FIFA tersebut memilih untuk tidak ikut serta.

“95 persen wasit LSI tidak ikut Piala Kemerdekaan. Sebetulnya tidak ada penegasan dari PSSI (untuk melarang, karena selama ini yang mengeluarkan izin memimpin pertandingan hanya PSSI,” ujar suami dari Fairus Isa tersebut.

#SuksesThoriqAlkatiri
#prihatinsepakbolanasional

Salam Sepakbola Nasional,
Wefi

sumber rujukan : harian berita kota superball

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun