Mohon tunggu...
Achmad Suwefi
Achmad Suwefi Mohon Tunggu... Administrasi - pekerja swasta penggemar Liverpool, Timnas dan Argentina

You will never walk alone

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Review Hasil Quick Count : Badai di Demokrat, Berkah Tersendiri bagi PDI-P dan Gerindra

10 April 2014   17:37 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:50 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13971016251352613149


(perbandingan suara Partai peserta PEMILU 2009 dan 2014)

PEMILU 9 April 2014 untuk memilih calon legislatif di DPR-RI, DPRD I, DPRD II dan DPD telah dilaksanakan. Tentu banyak cerita yang mengiringi PEMILU untuk memilih Caleg tersebut, mulai dari DPT yang bermasalah, Penghitungan suara yang mundur dari jadwal di beberapa tempat, hingga ada yang mundur jadwal PEMILU seperti di Yokohimo, Papua.

Semua memang menjadi cerita sendiri yang harus disegera dicari solusi yang terbaik sehingga tidak menjadi preseden buruk dikemudian hari atau jelang PilPres 2014 . Dan layaknya PEMILU tentu yang ditunggu adalah hasil dari perhitungan suara, dan kemarin mulai jam 13.00 WIB masyarakat Indonesia dipuaskan dengan berbagai tayangan live quick count hasil Pileg Pemilu 2014.

Berbagai Stasiun TV seakan berlomba menjadi yang terdepan dalam mengabarkan hasil Quick Count Pemilu Legislatif 2014. Dan sebagaimana yang kita ketahui dari berbagai Quick Count di Stasiun TV, kita mendapatkan hasil sebagaimana Survey yang selama ini dilakukan jelang PEMILU 2014. Tiga besar partai pendulang suara terbanyak versi Quick Count yang dilakukan oleh Kompas adalah PDI-P  (19.24%), GOLKAR (15.03%) dan GERINDRA (11.75%).

Angka dari semua Quick Count yang disiarkan berbagai Stasiun TV tidak berbeda jauh hanya beda dua digit angka dibelakang, tetap Lima besar partai pemenang Pemilu adalah PDI-P, GOLKAR, GERINDRA, DEMOKRAT dan PKB. Berbeda sedikit dengan raihan Pemilu 2009 dimana DEMOKRAT tampil sebagai pemenang (20.85%), GOLKAR (14.45%), PDI-P (14.03%), PKS (7.88%) dan PAN (6.01%).

Dari angka raihan PEMILU 2009 dan 2014, terlihat DEMOKRAT yang dipimpin Presiden SBY mengalami penurunan drastis di PEMILU 2014 hampir mencapai 54.82 persen (data diatas). Berbagai kasus korupsi yang mendera petinggi Partai berlambang MERCY tersebut selama kepemimpina terakhir Presiden SBY mau tidak mau membuat persepsi publik pun berubah dari dulu mendukung menjadi antipati. Dan efeknya terlihat saat hasil quick count PEMILU 2014.

Dan berkah badai yang terjadi di Demokrat dengan hilangnya suara dukungan hingga 50 persen (11.25% penurunan jumlah suara), membuat beberapa partai mengalami kenaikan signifikan. Utamanya GERINDRA (160%), PKB (84%) dan PDI-P (37%) yang berhasil meraih suara cukup bagus di PEMILU 2014. Walau memang ada Prabowo Effect, JOKOWI Effect hingga RHOMA IRAMA Effect yang membuat para pemilih DEMOKRAT yang galau sehingga memindahkan dukungannya, tetapi bagaimanapun kasus korupsi yang mendera Demokrat plus SBY yang tidak mampu mempersiapkan penggantinya yang level nya sama membuat pendukung Demokrat di 2009 mengalihkan dukungannya.

Jadi ndak ada salahnya apabila, Partai yang meraih suara signifikan dibanding PEMILU 2009 (diluar GOLKAR yang tetap setia diangka 14%) untuk sekedar mengucapkan terima kasih kepada pendukung Demokrat yang galau karena kondisi internail partai berlambang Mercy yang didera permasalahan korupsi yang menimpa sebagian kadernya.

Selamat menyaksikan Blusukan Politik para Ketum Partai jelang Pilpres mendatang serta menunggu keputusan resmi dari KPU mengenai hasil perhitungan suara Pileg PEMILU 2014.

Salam Kompasiana,

Wefi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun