[caption id="attachment_310831" align="aligncenter" width="300" caption="Dok. pribadi. Salju yang akan terus turun seharian."][/caption] Sudah dua hari yang lalu melalui prakiraan cuaca di TV sudah gembar gembor kalau Salju akan turun deras seharian pada hari ini hampir di seluruh wilayah Jepang. Dan bisa ditebak, masyarakat yang tinggal di daerah Tokyo, Chiba dan sekitarnya yang jarang diguyur salju akan panik dan sibuk "menyambut" derasnya turun salju hari ini yang katanya selama 16 tahun belakangan ini, baru kali ini terjadi lagi (kali ini angin dingin bukan datang dari arah Siberia tapi lucunya dari arah selatan!) Pertama kali ke Jepang saya pikir, karena negara ini 4 musim, turunnya salju di daerah kami (Chiba) pastilah bukan sesuatu yang aneh lagi. Tapi ternyata, walau sudah masuk bulan Desember pun, salju belum turun-turun juga, membuat saya sedikit kecewa. Padahal sebagai orang dari daerah tropis, bermain salju, adalah saat yang sangat dinanti nantikan. Ternyata oh ternyata dari "kuliah singkat" bapak mertua saya kalau di Jepang itu tidak semua wilayah deras diguyur oleh Salju loh! Kenapa? Karena ada pegunungan di tengah tengah Jepang yang berjejer dari selatan sampai utara. Kalau lihat di peta Jepang, wilayah yang menghadap Laut Jepang itulah yang akan deras diguyur salju ketika musim dingin tiba. Tapi kenapa salju gak sampai di Tokyo dan Chiba ya?  Ketika musim dingin tiba, daerah Tokyo dan Chiba bisa dibilang sangat jarang turun salju, tapi hembusan angin dingin yang sangat keringnya itu loh, gak nahaan! Bisa membuat kami harus memakai berlipat-lipat baju dan coat tebal layaknya orang-orang didaerah yang deras dituruni salju. Kadang saya suka berfikir, kalau dinginnya begini menyengat, ya udah sekalian guyurin salju aja sih, gak ada bedanya. Tapi, sayangnya karena ada jajaran pegunungan yang membelah wilayah Jepang, angin dingin dari Rusia yang membawa cikal bakal turunnya salju akan membentur jejeran pegunungan itu, dan turunlah salju hanya di daerah yang ada di balik gunung yang menghadap Laut Jepang saja, sedangkan wilayah yang ada dibalik gunung yang menghadap Pacific Ocean akan bisa bernafas lega, tapi ya itu, harus nerimo dengan hembusan angin super duper dingin dari daerah pegunungan yang datang, brrrr!! Tapi sekitar akhir Januari dan bulan Februari seperti saat inilah, waktu yang paling dingin di musim dingin, terkadang lolos juga loh curahan saljunya melewati pegunungan dan akhirnya jatuh dan mengguyur Tokyo dan sekitarnya, tapi paling hanya satu atau dua hari saja, dan itupun gak seharian kok, beberapa jam turun salju lalu berganti dengan hujan. Karena Tokyo, Chiba dan daerah-daerah didekatnya tidak terbiasa dengan Salju, bisa diduga ketika turunnya salju, semua penduduk daerah itu pasti sibuknyaaa minta ampun. Masyarakat Jepang memang sangat bergantung dengan acara prakiraan cuaca, karena acara itulah kami bisa siap-siap dalam "menyambut" salju yang akan deras datang nanti, penyambutan itu adalah dengan kegiatan seperti: 1. kalau Ibu-ibu biasanya sebelum turun salju akan menyetok kulkasnya dengan makanan, jadi kemaren saya belanja ke supermarket, padet dan penuh! 2. Menyebar garam dijalan. Banyak kantor dan pabrik kecil yang menabur garam di daerah pintu gerbang keluar masuk mobil dan truk, agar salju yang mengendap bisa segera mencair dan tidak menjadi es karena memang cukup licin bisa membuat mobil tergelincir. 3. Menyiapkan sekop. Kemaren saya sudah lihat di bawah apartemen saya, pengurus apartemen sudah menyiapkan beberapa sekop besar untuk mengeruk salju yang menghalangi jalan keluar apartemen apabila salju penuh numpuk di jalan masuk apartemen. Dan pengerukan itu, dilakukan gotong royong oleh kami para penghuni apartemen. 4. Bagi yang kerap menggunakan mobil, banyak yang segera memasang chain pada ban-ban mobilnya, agar mobil tidak "meluncur bebas" ketika sedang jalan diatas salju atau diatas es yang supeerr licin. Bahaya! Bagi orang yang tidak terbiasa sangat sulit mengendarai mobil diatas es, karena ternyata walau kita menginjak rem jangan harap mobil bisa berhenti! Dan ketika menginjak gas, jangan sekali kali langsung kencang! Tapi diayun, injek gas secara perlahan, Insya Allah mobil bisa jalan perlahan dan lurus, itu kata temen-temen saya yang asalnya dari Hokkaido, Niigata dan Nagano ken yang kesehariannya kalau bepergian menggunakan mobil walau salju deras mengguyur! Selain "penyambutan" yang dilakukan, banyak kejadian yang kita harus siap-siap hadapi ketika salju turun deras mengguyur nantinya, seperti : 1.  Jadwal kereta yang menjadi  amburadul! Bagi salaryman yang tiap hari mengandalkan kereta sebagai alat transportasi utama ke kantor, turunnya salju bikin mereka harus pasrah karena telat datang kekantor. Dan kalau seharian turun sampai malam, maka jangan harap suami akan pulang ke rumah seperti biasa, karena jadwal kereta yang menjadi sedikit bahkan tidak jalan mengharuskan mereka mencari alternatif transportasi lain. 2. Banyak orang tergelincir, terpeleset di jalan! Yang ini jangan dianggap remeh loh! Karena bisa menyebabkan korban jiwa! Ambulance dan RS pasti yang paling sibuk ketika salju turun deras di Tokyo dan sekitarnya. Kenapa? Balik lagi kepada masyarakat yang tidak terbiasa dengan keadaan ini! Dari sepatu yang digunakan sehari hari untuk kerja pun, itu harusnya berbeda kalau untuk ketika turun salju! Oalah reepoot! Jadinya banyak bapak-bapak pulang kantor, yang kepleset dan ada juga loh yang sampai patah tulang dan bahkan meninggal! Saya pernah lihat dari balkon rumah, walau sudah tidak hujan salju, tapi saljunya yang sudah mengeras itu membuat seorang bapak yang kelihatannya baru pulang kerja dan menenteng belanjaan, jatuh tergelincir! Dan jeruk, kentang, daun bawang sampai berantakan di atas salju, duuh kasihan banget lihatnya. Yah begitulah, paniknya penduduk yang tidak terbiasa kena curahan salju, seperti Tokyo dan Chiba, yang bukan saja heboh dalam persiapannya tapi juga setelah saljunya membatu pun, siap-siap deh kita jalannya jadi seperti anak yang baru belajar jalan, kalo kata orang jawa mah seperti di titah titah :D Salam Hangat, wk
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI