Satu hari lalu, 10 Januari, melalui media warga (Citizen Media) yang mengusung semangat berbagi dan saling terhubung (sharing, connecting) bernama Kompasiana ini, saya menulis soal akun twitter RJ Lino @RJLino53, yang beredar di dunia maya, bertajuk Akun Twitter RJ Lino Hoax? Sebab, sebagai jurnalis adalah sebuah profesi dituntut professional, saya harus mematuhi apa yang dinamakan kode etik jurnalistik. Bill Kovach dan Tom Rosentiels menulis buku berjudul The Elements of Journalism: What Newspeople Should Know and the Public Should Expect merumuskan diktum-diktum itu dalam Sembilan Elemen Jurnalisme. Kesembilan elemen tersebut menjadi standar perilaku wartawan dan menjadi basic sebuah jurnalisme. Kesembilan elemen ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Kesembilan elemen ini, mempunyai kedudukan yang sama, tidak bisa hanya salah satu saja yang dipatuhi oleh seorang jurnalis.Â
Ketika, saya menulis Akun Twitter RJ Lino Hoax? bersikap skeptis, ragu, sangsi, dan tidak gampang percaya atas informasi beredarnya akun twitter RJ Lino di dunia maya. Saya tidak otomoatis percaya, sebab itu sebagai seorang jurnalis, saya melakukan melakukan verifikasi, klarifikasi, atau cek dan cek ulang (check and recheck) ke akun twitter RJ Lino @RJLino53
Saya menunggu tanggapan akun twitter RJ Lino @RJLino53, hingga muncul perubahan foto akun twitter RJ Lino @RJLino53.Â
 Hei bung @kicaukuwebesono apakah ini cukup membuktikan?
Tentunya, saya berpikir dan berpandangan positif atas akun twitter RJ Lino @RJLino53. Bagaimanapun, ia berusaha membuktikan di hari ini, mantan Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino menghadapi sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (11/1/). Seperti yang telah dikabarkan media massa, melalui pengacaranya Maqdir Ismail menceritakan aktivitas Lino kini sebagian besar dihabiskan dengan bermain bersama cucu-cucunya di kediamannya, Pejaten, Jakarta Selatan.
Kita tunggu saja, apa yang akan dikicaukan RJ Lino melalui @RJLino53, salam
artikel terkait, Akun Twitter RJ Lino Hoax?
