Di media sosial, istilah 'spirit doll' sempat masuk ke jajaran trending topic pada Selasa (04/01) dan masih hangat dalam perdebatan pro maupun kontra hingga Kamis (06/01). Bahkan, merambah ke ranah agama.
gue mikir2 soal review orang yg beli spirit doll katanya "dia juga terus ngingetin aku buat solat dan ibadah" lah lo install aja muslimpro--- Vee (@zwolftenaugust) January 4, 2022
Mengutip situs Kementerian Agama juga menyatakan mempercayai adanya unsur kekuatan gaib pada benda bikinan manusia berarti menurunkan nilai kemuliaan manusia, karena bertentangan dengan nilai tauhid sebagai asas keimanan kepada Allah Yang Maha Esa. Lebih lanjut, masih dalam pernyataan itu, hobi mengoleksi boneka sebagai karya seni dan mainan boleh-boleh saja, tapi tidak boleh lebih dari itu.
Fenomena boneka arwah atau 'spirit doll' menjadi benturan antara agama dan budaya. Di Thailand, seperti dikutip situs Culture Trip, boneka bayi plastik atau spirit doll itu dikenal dengan nama Luk Thep (malaikat anak). Boneka ini diyakini dirasuki oleh roh halus yang membawa keberuntungan dan kemakmuran di masa depan. Tak lama setelah pernyataan tersebut, para biksu Buddha dan peramal mengadakan ritual untuk menempatkan roh "keberuntungan" ke dalam boneka plastik. Sejak saat itu, selebriti Thailand pun ikut-ikutan dan terlihat membawa Luk Thep kemanapun mereka pergi.
Baca: Boneka "Spirit Doll" Si Pembawa Keberuntungan
Di Indonesia, suku Toraja adalah salah satu suku yang masih menjaga tradisi dan budaya leluhurnya. Bahkan ritual adat mereka dinilai unik menarik banyak wisatawan untuk datang ke Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Masyarakat Toraja, menjadikan kematian sebagai tema besar, untuk menghormati keluarga yang meninggal, mereka menggunakan sebuah upacara adat dengan mengeluarkan mayat yang ikenal sebagai Tau-Tau.
Dalam artikel Patung Tau Tau di Toraja Provinsi Sulawesi Selatan: Kajian Simbol Susanne Knauth Langer patung Tau Tau di Toraja, Sulawesi Selatan merupakan salah satu karya seni yang tergolong dalam karya seni ritual. PatungTau Tau adalah replika dari masyarakat Toraja yang meninggal dunia.Patung Tau Tau sebagai karya seni ritual, oleh karena Patung Tau Tau erat kaitannya dengan proses ritual keagamaan. Dalam kepercayaan suku adat Toraja (Aluk Todolo), Tau Tau bukan melambangkan badan atau raga almarhum, melainkan simbol roh atau spirit sang almarhum yang tidak ikut mati, tetapi melanjutkan kehidupan lain di alam berikutnya sesudah kematian.
Ajaran Aluk Todolo dalam Toraja: Simbolisme Unsur visual Rumah Tradisional danPerubahan Aplikasinya pada Desain Modern. Yogyakarta: Ombak, karya Abdul Azis Said tahun 2004, bahwa di luar diri manusia terdapat tiga kekuatan yang wajib dipercayai akan kebenaran, kebebasan, dan kekuasaan. Ketiga kekuatan yang dimaksud adalah pertama Puang Matua, yakni unsur kekuatan yang paling tinggi; kedua Daeta-daeta,yakni unsur kekuatan yang diturunkan oleh Puang Matua kepada manusia pertama, yang kemudian deberikan kekuasaan dan tanggung jawab agar seluruh isi bumi dapat digunakan dan didiami oleh manusia untuk menyembah kepada Puang Matua; kemudian, yang ketiga adalah Tomebali Puang, yakni unsur kekuatan yang juga disebut Todolo, merupakan penjelmaan para leluhur yang kemudian menjadi dewa.
Masyarakat Barat, memanfaatkan boneka-boneka hiper-realistis sebagai alat terapi. Dikutip dari History of Reborn Dolls, mereka memodifikasi boneka vinyl yang sudah ada-menambahkannya dengan cat kebiruan di bagian dalam boneka, mengaplikasikan berlapis-lapis cat warna kulit dan menggambar pembuluh darah, mengganti mata dengan bola kaca, dan memasangi rambut satu per satu dengan cara micro-rooting. Beberapa bahkan diperlengkapi alat elektronik yang bisa membuat boneka bergerak naik-turun sehingga nampak seperti bernapas, memiliki detak jantung, atau dipasangi pemanas hingga terasa hangat saat disentuh.
Reborn doll, sebutan yang diberikan mereka karena berasal dari boneka biasa yang kemudian 'terlahir kembali', biasanya digunakan perempuan sebagai alat terapi setelah kehilangan bayi.
Saya bertanya-tanya, bagaimana dalam pengalaman manusia kontemporer di bumi pada masa ini, kita tidak memiliki pembicara tentang pengaruh Kebudayaan dan Agama terhadap pembangunan.
Ketika kita menggunakan kata budaya, apa yang disampaikannya kepada kita? Tradisi dan adat istiadat semakin dekat dengan persepsi kita. Budaya memiliki salah satu definisi terpanjang dalam kamus. Seseorang menyatakan bahwa kualitas pencerahan dan pemurnian yang timbul dari pengenalan dan perhatian terhadap apa yang dianggap sebagai seni, huruf, tata krama, jumlah total cara hidup yang dibangun oleh sekelompok manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi lainnya."Dengan demikian seseorang dapat digambarkan sebagai berbudaya. Adat adalah cara kebiasaan bertindak dalam keadaan tertentu.