Mohon tunggu...
Nora Akbarsyah
Nora Akbarsyah Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor, suka lari-lari, masih belajar menulis...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Patah Hati Membuat Kita jadi Lebih Berprestasi

2 Oktober 2013   17:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:05 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13807029832027163740

Kenapa sih ada sebutan "patah hati"??? Sebenarnya patah hati itu adalah akibat dari jatuh cinta. Namanya saja sudah "jatuh". Segala sesuatu yang jatuh, pasti punya peluang untuk patah atau rusak dong, iya enggak??? :) Waktu kita tidak sengaja jatuh dari motor pun juga begitu, peluang  kaki, tangan atau ada bagian tubuh yang lain mengalami patah tulang itu selalu ada, walaupun tetep ada peluang kita untuk selamat. Begitu juga proses penyembuhan dari patah tulang tersebut. Lama tidaknya waktu penyembuhan itu tergantung pada si sakit itu sendiri, mau pilih obat yang manjur, menghindari makanan2 yang dilarang, kemudian olahraga/bergerak biar cepat sembuh, atau  memilih  mogok makan, berdiam diri menangisi sakitnya, marah-marah, menyalahkan oranglain dan melakukan berbagai hal lain yang bisa menghambat kesembuhannya. Analogi patah tulang diatas menurut saya tidak jauh beda dengan patah hati. Saat-saat ketika kita mengalami patah hati dunia ini berasa kelam, makan tak enak, semangat hilang, hujan dimaki, panas dicaci, aaahhh pokoknya hidup seketika jadi runyam . Apalagi ketika tahu saingan kita (eehh) lebih segala-galanya dibanding kita, entah wajahnya, pinternya, penampilannya, sopansantunnya, atau yang lain, pokoknya dibandingkan dengan dia, kita ini dalam posisi yang kalah banget deh. Dalam situsi sakit hati yang sangat seperti itu pasti akan terbersit sikap ingin mebalasnya, ingin mengunggulinya, ingin menunjukkan siapa kita sebenarnya, iya nggak sih?? Biasanya, kita tiba-tiba update  status kata-kata bijak di sosmed, update2 puisi tentang kesabaran, takdir Tuhan, terus nge-share2 cerita2 yang berbau  ketegaran hati, kepasrahan, yang begitu2 deh pokoknya. Biar kita terlihat tidak membutuhkannya lagi. Padahal kalau kita pikir dan kita rasakan lebih dalam (^_^)  Kita tidak perlu juga untuk membalasnya, mencoba menunjukkan diri kita pada nya kalau kita ini juga tak kalah hebat, dan berbagai perbuatan emosional lainnya. Coba deh pada saat itu salurkan emosi kita pada hal-hal positif atau hal2 yang menguntungkan. Jika kita masih sekolah atau kuliah, maka kita alihkankan saja fokus kita ke mata pelajaran atau mata kuliah yang sedang kita tempuh saat ini, lebih baik lagi apabila kita membuat target2 pencapaian tertentu. Misalnya nih ya, semester ini, IP kita harus 4,00. Harus dapat. Maka mulai saat itu juga, kerahkan tenaga dan pikiran kita  untuk target besar itu. InsyaAllah kerja keras kita akan terbayar di akhir semester... :) Atau mungkin untuk yang sudah bekerja, fokuskan pikiran pada target prestasi kerja. Jika kesibukan belajar dan bekerja ini belum juga berhasil untuk menghilangkan sakitmu, maka bergeraklah untuk mengisi waktu dengan kesibukan2 lain, mari kita keluar rumah, keluar dari kamar belajar, keluar dari tempat kerja. Ayo kita mencari dan mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, mari kita berinteraksi dengan banyak orang. Dengan begitu kita akan lupa dengan sendirinya tentang segala hal yang berbau sakit hati :) . Secara tidak sadar kita berhasil meng-upgrade diri kita sendiri lo. Selain itu kita juga telah berhasil membangkitkan satu potensi dan emosi positif dari dalam diri kemudian menyalurkannya pada orang lain. Ayolah kita salurkan energi patah hati menjadi sesuatu prestasi positif. Kita masih muda, banyak hal yang harus kita lakukan. Mari bersama-sama semangat belajar, semangat bekerja. Membangun prestasi untuk masa depan kita. :)

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun