Mohon tunggu...
Wawan Setiadi
Wawan Setiadi Mohon Tunggu... Karyawan sekolah di yogyakarta

Orang yang senang belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Jawa di Ambang Megathrust: Memahami Potensi, Bukan Menanti Prediksi

7 Juli 2025   17:28 Diperbarui: 7 Juli 2025   17:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Potensi gempa megathrust di pesisir selatan Jawa adalah kenyataan ilmiah yang tidak bisa kita abaikan. Studi menunjukkan bahwa energi tektonik terus terakumulasi, berpotensi melepaskan gempa berkekuatan sangat besar yang diikuti tsunami dahsyat.

Ini bukan sekadar perkiraan, melainkan hasil analisis data geologi dan seismik yang terus diperbarui oleh para ahli.

Namun, di sinilah letak kesalahpahaman utama: potensi ancaman ini sering disamakan dengan prediksi waktu kejadian. Penting untuk dipahami, ilmu pengetahuan modern belum mampu memprediksi kapan gempa akan terjadi secara spesifik---menit, jam, atau bahkan hari. Berbeda dengan erupsi gunung berapi yang menunjukkan tanda-tanda jelas atau badai yang dapat dipantau pergerakannya, gempa bumi terjadi secara mendadak jauh di bawah permukaan bumi. Informasi mengenai potensi megathrust justru muncul karena kita tahu ancaman itu ada, bukan karena kita tahu kapan akan terjadi.

Oleh karena itu, narasi yang perlu kita bangun bersama bukanlah tentang menunggu prediksi yang tak kunjung tiba, melainkan tentang kesiapsiagaan jangka panjang dan mitigasi berkelanjutan. Ini berarti kita harus fokus pada beberapa hal:

Pertama, pembangunan yang tangguh: Memastikan infrastruktur dan bangunan dirancang serta dibangun dengan standar tahan gempa yang kuat. Kedua, edukasi menyeluruh. Ini akan mrmberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat tentang risiko gempa dan tsunami, serta langkah-langkah konkret yang harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah bencana.

Ketiga, perencanaan bencana yang komprehensif. Menyusun rencana evakuasi yang jelas, menyiapkan titik kumpul aman, dan melatih simulasi secara berkala agar respons saat terjadi gempa menjadi otomatis dan efektif. Dan keempat, perlengkapan siaga bencana. Mendorong setiap keluarga untuk memiliki tas siaga bencana yang mudah dijangkau.

Ancaman megathrust selatan Jawa adalah ajakan untuk bertindak. Mari kita ubah kecemasan menjadi tindakan nyata, mengubah pemahaman potensi menjadi kesiapsiagaan kolektif. Dengan begitu, kita bisa meminimalkan risiko dan melindungi nyawa saat bencana yang tak terprediksi waktunya itu benar-benar terjadi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun