Mohon tunggu...
Wawan Fun Tahsin
Wawan Fun Tahsin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Penyuluh Agama Islam KUA Mlati

Pria yang sehari-hari ditugaskan memberi penyuluhan Agama ini, prihatin dengan semakin tingginya keretakan rumah tangga. Melalui kompasiana ia ingin berbagi tentang serba-serbi pembelajaran hidup khususnya yang menyangkut kerumahtanggaan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kaya Semudah Melipat Tangan

22 Agustus 2023   19:31 Diperbarui: 22 Agustus 2023   19:34 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

*kaya semudah melipat tangan*
Sudah lama tidak menyapa sahabat pembaca yang budiman. Maafkan jari ini belum terlatih  disiplin menyapa pembaca. Kali ini saya sharing kan catatan ceramah dari guru saya  bapak. H. Farid Triwidodo, seorang pelatih bisnis nasional pada komunitas bela beli Indonesia. Karena formatnya semi pengajian, jadi catatannya bernuansa spiritual. Saya menyajikan catatan tersebut dengan bahasa yang saya pahami, semoga pembaca menikmati.

Bagi seorang muslim, sebenarnya teori asset dan liabilitas sudah tidak aneh lagi. Karena setiap muslim, pastilah hafal surat attakatsur. Bahwa kebanyakan manusia mengalami disorientasi hidup, dengan mengumpul kekayaan sampai tahu masuk kubur. Seorang muslim sangat menyadari bahwa tugasnya di dunia adalah *beramal dengan harta yang diperoleh*, bukan hanya semata mengumpulkan uang. (Baca berulang sampai paham surat attakatsur).

*Solusi barat vs Attakatsur*
Penemuan barat pasca krisis mortgage dengan teori asset vs liabilitasnya, kemudian merumuskan bahwa untuk menjadi orang kaya, orang mestilah membangun asset (harta yg bisa menghasilkan uang lagi). Bukan cuma ngumpulin harta untuk pamer, gayaan, dan riya' atau sekedar ngumumi trend.
Ilmuan barat merumuskan mentalitas kaya (asset minded), dibangun atas 3 tahap yang di kenal sebagai SAV (system believe, Afiirmation, Visualization)
A. System believe
Ditahap awal, seseorang bisa menjadi asset minded, orang kaya kapitalis, bila, ia mampu membangun keyakinan bahwa ia ditaqdirkan kaya. Percaya bisa kaya. Butuh untuk kaya.

B. Affirmation :
Supaya keyakinan tersebut terbangun dan konsisten terbangun sebagai karakter. Maka diperlukan afirmasi positif, dengan mengulang statemen positif aku kaya, aku baik, aku dermawan, aku bermanfaat setiap hari. Sehingga karakter tersebut bisa terinternalisasi atau dihayati dalam keseharian.

C. Visualisation
Siapa saja yang ingin kaya mestilah memiliki visualisasi / gambaran konkret sebagai ukuran kekayaannnya. Misal punya punya mobil, punya rumah, punya istri, dll. Dan kesemuanya tervisualisasi dengan baik. Biasanya digambar dan ditempel di tempat yang mudah terlihat berulang oleh si calon orang kaya tersebut.

Dengan SAV terbukti banyak bermunculan orang kaya kapitalis baru, yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Teori 3 Yaqin
Seorang muslim yang menjadikan alquran sebagai pedoman hidupnya tentu tidak silau dengan keberhasilan teori SAV dalam membentuk para Orang Kaya Baru (OKB) di berbagai belahan dunia. Teori SAV yang lahir dari kapitalisme materialistik sesungguhnya masih pincang. Karena motivasi materialistik, yakni upaya asset di dalam asset yang tak berujung. Atau dalam bahasa Alquran,

Bermegahan sehingga kamu masuk kubur.

*Memangnya kalau asset beranak asset, terus gak mati po? Lha nek sudah mati? Gak bahaya ta?*

Maka, Allah swt mengajarkan, system believe itu dengan *haqqul yaqin* system believe yang benar, sesuatu menjadi asset yang berjariyah, ketika bermanfaat di dunia dan bernilai pahala di sisi Allah swt. Kalau kita mengumpul harta, tapi tidak/kurang manfaat segera berikan pada yang membutuhkan. Kalau kita punya yang syubhat dan haram, segera ditaubati, dan diiringi dengan sedekah. *Haqqul yaqin, adalah system believe yang sesuai dengan kehendak Allah.*
Affirmasi seorang muslim, sangat panjang, yakni dalam rangka mendapat ridho Allah. Maka tidak menyalahkan Allah dengan bertasbih, mengembalikan semua prestasi kepada Allah dengan tahmid, dan tidak pernah sombong karena ada Allah yang maha besar dengan bertakbir.
Seorang muslim selalu mengulang tahlil dengan kesadaran  semua capaian hidupnya *harta dan jiwa / amwalukum wa anfusakum* diperuntukkan untuk *li ilaa kalimatillah* menegakkan kalimat Allah. Maka affirmasi seorang muslim, penuh dengan ilmu, yang ucapan tersebut bila menjadi *affirmasi yang menguatkan system believe haqqul yaqinnya, menjadi 'ilmul yaqiin.*

Visualisasi seorang muslim terhadap kekayaan, ialah seperti halnya sahabat miskin yang sowan kepada Nabi saw, yang iri kepada sahabat yang kaya yang mereka beramal seperti sahabat miskin : dzikir, sholat, pergi berjihad, puasa, dll, tetapi sahabat yang kaya juga beramal dengan hartanya : *sedekah, zakat, wakaf, hibah, infaq, umroh, haji, menyantuni yatim, membiayai jihad, dll* bahkan berulangkali alquran mengajarkan visualisasi dengan syurga yang mengalir sungai dibawahnya, buah yang enak dan enak banget, bidadari yang ready to use,  (padahal mereka sedang akan berjihad, di padang pasir yang tandus, mayoritas laki) (baca berulang surat albaqarah 25).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun